Not Your Way Chapter 5-END KPOP Fanfictions by Park Yong Kyo

70 1 0
                                    

"Kau benar Jung Jinah. Ini aku Sehun-mu"

"Oppa!" tangisku pecah kembali seketika. Aku tak kuat menahan rasa senangku, sekaligus terharu

"Kenapa, kenapa kau mengejutkanku? Aku takut kalau tadi, aku diperkosa. Ternyata itu kau oppa, sudahlah kalau begini aku hikshiks aku baik baik saja" Sehun memelukku dengan erat

"Sudahlah kau hanya perlu menenangkan pikiranmu"

"Siapa Yoona? Kenapa oppa tak pernah bercerita denganku? Tiap hari kita bersama. Kenapa kau mencium Yoona seperti itu. Kau juga mengucapkan "aku milikmu seutuhnya" seperti saat kita menghabiskan malam bersama. Kau tahu oppa, saat aku mendengar itu hatiku sangat sakit" tangisku semakin menjadi

"Cukup Jinah-ya. Maafkan aku. Aku mengaku salah. Aku tadi memang menelpon Yoona. Baru-baru ini dia mengirim message kepadaku. Mengajakku bertemu. Tadi aku bertemu dengannya, sekaligus mengatakan pada appaku dan eommaku bahwa kita tak ada hubungan apa-apa. Aku membuktikannya dengan mempertemukan Yoona mantan pacarku dengan kedua orang tuaku, mianhae Jinah. Kupikir ini yang teraman buatmu. Soal mencium, aku benar-benar minta maaf. Kau tahu kan, kadang pria tak bisa mengendalikan diri sendiri" aku tak dapat mengambarkan wajahnya, ekspresinya, dan bagaimana rupanya, Saat ini begitu gelap. Aku hanya mampu mendengar suaranya dan desahan nafas Oh Sehun

"Terlalu jujur. Kalau begitu bagaimana kita berdua bisa terkunci di sini?" binggung, rasanya sungguh kalut

"Kau tahu sahabatmu Hyuna kan? Dia adalah dongsaeng-nya Yoona. Kau pasti tak menyangka kan. Aku membaca message mereka berdua. Mereka memang ingin mengerjai kita. Yoona pikir aku sudah mabuk tadi, tapi aku berlari kesini mencarimu"

"Hyuna? Oh Tuhan aku tak pernah menduganya. Tadi aku malah bilang padanya bahwa aku akan bertemu Jongin"

"Sepertinya ia dan Jongin sedang pergi ke bar. Tapi Jongin sama sekali tak tahu hal ini. Aku yakin"

Bagiamana bisa Sehun sebaik ini? Ia tak menyalahkan Jongin. Begitu yakin, begitu polos, dan tak munafik. Padahal aku tahu sepertinya ia selalu cemburu setiap aku menyebut nama Jongin

"Aku mencintaimu Sehun-ah" air mataku terus menetes

"Aku juga Jinah. Mulai sekarang aku akan berjuang dihadapan eomma dan appa. Akan ku tunjukkan pada mereka semua kita bisa bersama. Sekalipun ada hubungan darah yang cukup dekat. Aku tak peduli lagi, aku hanya dapat merasakan seperti ini padamu. Perasaan yang langka ini hanya dapat kualami denganmu"

"Aku ingin kita bisa membuktikan pada eomma dan appa. Bagaimana?"

"Tentu saja aku mau chagiya asalkan kau mau memenuhi syaratku"

"Mwo?" kini aku sudah bisa tersenyum menikmati suasana kami berdua di ruangan gelap ini. Sehun masih menindihku hingga saat ini.

"Berikanlah semua yang kau punya, hanya padaku"

"Tapi, tapi aku takut oppa. Kata orang itu sangat sakit"

"Tak usah khawatir Jinah"

"Takmau!" aku terus protes pada Sehun yang mulai kumat ini. Mesum

"Baiklah. Apapun itu. Tapi setelah aku melamarmu. Kau harus memberikannya padaku. Harus aku yang pertama!" nadanya memerintah

"Baiklah oppa. Tapi perlu kau tahu, aku masih kelas 2 SMA!" aku sedikit melengkingkan suaraku

"Aku tak peduli. Yang penting dimasa depan aku akan melamarmu"

Kami terus berdebat panjang, hingga akhirnya terlelap bersama. Aroma Sehun adalah favoritku. Aku menenggelamkan kepalaku didadanya seperti biasa. Aneh kan? Kami sudah tidur bersama puluhan kali bahkan ratusan kali. Tapi Sehun belum pernah melakukannya padaku. Dia benar gentleman. Aku tak akan menyesal bertemu pria sepertinya.

JONGIN'S STUDIO

06.00 AM

"Ya!"

"Akhh. Hoam" aku terbangun karena teriakan namja yang begitu keras di depan telingaku. Berusaha menyimak apa yang akan dia bicarakan.

"Kenapa kau tidur bersama dia di kamarku? Dasar tak tahu malu! Jalang!"

"Aigoo jinja" Sehun terbangun

"Oppa" aku mulai membantu Sehun beranjak dari bed

"Lihat kalian gila. Malah bermesraan di depanku" Jongin yang tak terima, terus saja protes

"Gila mana dengan bermain semalaman dengan Hyuna di bar? Bukankah itu sama saja?" Matilah di tanganku Kim Jongin! Haha. Kini saatnya balas dendam.

"Oke Jinah. Aku tak tahu, tadi aku terbangun, tiba-tiba aku sudah tertidur di sofa ruang tamu" jelas kim Jongin

"Terserah kau saja" jawabku cuek

"Karena kita akan bersama mulai sekarang" Sehun mencium bibirku lembut. Sangat lembut. Bukan seperti Jongin yang brutal dan penuh paksaan. Aku tersenyum menikmatinya. Kini aku sepenuhnya yakin, yang aku butuhkan hanyalah Oh Sehun bukan Kim Jongin.

"Pasangan tidak waras" Jongin mengomeli kami berdua

That's not your way, but that's my way. Kita berdua, aku dan Sehun memberanikan diri menempuh jalan ini. Menghadapi segala rintangan, terutama dari keluarga kami. Karena kami sudah berjanji, akan selalu bersama.

"Oppa aku lupa hari ini ada trainee!" aku menghentikan aktivitas ciuman kami berdua

THE END

#BONUS

Kalian pasti heran kan kenapa aku harus tinggal se apartemen dengan Sehun? Nah, jadi appaku adalah pemilik perusahaan ikan terbesar di Korea, tepatnya di daerah Busan. Aku selalu berkata pada appa bahwa aku ingin menjadi penyanyi. Oleh Karena itu, appa ingin aku dapat pendidikan terbaik. Jadi appa menyekolahkanku di Seoul Performing Art School yang berada di Seoul. Sedangkan, Sehun adalah kerabatku yang tinggal di apartemen Galleria Foret, 4 tahun sebelum aku pindah ke Seoul. Bukannya susah mencari rumah. Tapi appa khawatir aku tak dapat tempat tinggal yang layak dan jauh dari sekolah. Sehingga appa memintaku tinggal bersama Sehun oppa. Tapi siapa yang sangka? Semua terjadi begitu saja.


Not Your Way by Park Yong KyoWhere stories live. Discover now