KSB 19

1.8K 300 21
                                    

KSB 19
PERTEMUAN

🌻🌻

"Al... "

"Yuki... "

Keduanya sama-sama cengo, Alona hanya bisa memandang mata Al dan gelagat Yuki bergantian. Alona merasa ada dalam situasi yang tidak mengenakkan sekarang, bukan hanya dirinya yang siap kena semprot seorang Al tapi Yuki juga. Tapi Alona bisa menjamin jika Al tidak akan marah besar kepada Yuki karena Alona dapat melihat tatapan kerinduan dari Al.

"Bisa bicara sebentar...? " pinta Al, dia sudah berada di hadapan Yuki dengan jarak yang hanya beberapa centi saja.

Yuki mengerjapkan mata, dia bingung ingin menanggapi seperti apa. Yuki tak menatap Al, melainkan menatap Alona seolah memberikan kode agar meloloskan Yuki dari Al. Alona menggeleng pelan, menandakan ia juga tidak bisa apa-apa.

Alona berjalan mendekat ke arah Yuki. "Selesaikan... Aku tunggu di rumah." Bisik Alona. Bukannya Alona mau melarikan diri ia hanya ingin Al dan Yuki bisa menyelesaikan masalah mereka berdua. Alona tahu jika Al sudah cinta sama Yuki hanya saja Al masih takut pada Yuki jika nanti Yuki menolak.

Alona melepaskan tangan Yuki dari pakaiannya. "Selesaikan masalah kalian. Jangan sampai ada yang masih mengganjal di hati." Nasehat Alona pada Yuki, sahabat paling ia sayangi.

"Aku pulang dulu... "

Sepeninggal Alona Yuki dan Al kembali. duduk dalam keheningan. Yuki memainkan ujung baju di bawah kemeja sementara Al mengetuk meja dengan jari-jarinya. Belum ada yang berani memulai baik Al ataupun Yuki. Keduanya sama-sama menyelami perasaannya masing-masing.

Dalam hati Al ingin sekali memeluk Yuki menghujani wanitanya dengan sejuta kecupan di wajah. Tapi kala melihat ekspresi Yuki, nyali Al seketika menciut. Keberanian yang Al bangun seketika hilang bersama gugurnya dedaunan kering.

Lain halanya dengan Yuki, entah kenapa hatinya bergetar tak karuan. Dia terlalu gelisah untuk menghadapi Al.

"Ak.."

"Apa kaba..?"

Keduanya sama-sama buka suara, niat hati Yuki ingin parmit karena Al tak juga bersuara, tapi belum juga ia selesai mengutarakan Al lebih dulu menginterupsi dengan pertanyaan.

"Baik, " Singkat Yuki. Al mengangguk-angguk.

"Tapi aku tidak baik, " Ungkap Al meski Yuki tak bertanya. 

"Aku kehilangan separuh jiwaku bahkan hidupku. Rasanya aku tak bisa hidup tenang setelah kepergian dia. 
Aku baru sadar kalau ternyata dia sangat berharga untuk diriku. Aku ingin dia kembali lagi,  tapi aku tak yakin. Apalagi setelah melihat aku berhasil menemukannya lagi. Nampaknya dia sangat bahagia dan kelihatan baik-baik saja......" Terang Al panjang lebar, ia mengungkapkan apa yang ada dipikirannya kepada Yuki. 

"Kejarlah jika memang kamu mencintainya." Ucap Yuki datar. 

"Apakah masih ada kesempatan itu?." Tanya Al, ia menatap wajah Yuki lekat. Ingin mencari sorot mata Yuki yang selalu memancarkan cinta kepada Al. 

Yuki ditanya seperti itu hanya bisa diam.  Dia tak tahu harus ngomong apa pada Al,  karena dia sendiri juga tak yakin apa ada peluang itu atau tidak. Yuki hanya manusia biasa, dia bukan cenanyang, dia tak pandai dalam menerka-nerka perasaan orang lain.  Perasaan dirinya sendiri saja susah diterka.  "Mungkin,  jika kamu nggak mencoba mana kamu tahu."

Datar,  lagi-lagi Yuki berbicara dengan datar.  Bahkan dia tak berani menatap Al secara langsung.  Yuki lebih fokus dengan gelas yang ada di hadapannya.  Bahkan dengan sengaja Yuki memainkan sedotan itu dengan gerakan memutar. 

KEKSIH BAYANGAN √Where stories live. Discover now