Part 4

3.2K 98 1
                                    

Author POV

Hari ini adalah hari terakhir Ziza mengikuti OSPEK di kampusnya. Sinar bahagia begitu terpancar dari wajahnya. Wajahnya yang polos tanpa polesan make up namun terlihat teduh bagi siapa saja melihatnya.

Ziza yang hari ini memakai gamis dengan motif shabby berwarna pink muda dipadukan dengan kerudung berwarna merah maroon lebar membuat dia terlihat begitu anggun.

Ziza kini telah menjelma menjadi sosok muslimah seutuhnya. Sebenarnya baru-baru ini dia ingin berhijrah dan berusaha menjadi muslimah yang taat sebagaimana yang sudah Allah SWT perintahkan:

Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Ahzâb/33:59]

.
.
.

Sekitar pukul sebelas siang Ziza sedang asyik membaca buku di masjid yang ada dikampusnya. Wajar saja jika Ziza gemar sekali membaca buku karena dia juga mempunyai sebuah perpustakaan mini yang ia dirikan semenjak ayahnya meninggal 2 tahun lalu.

"Assalamualaikum" mendengar ada seseorang yang mengucapkan salam Ziza langsung menutup bukunya dan menjawab.

"Waalaikumsalam..eh Laras" ternyata laras yang datang.

"Kamu sibuk nggak Zi?" Laras bertanya pada Ziza.

"Emmm...enggak Ras. Ada apa?" tanya Ziza balik.

"Ikut aku yuk ke cafe seberang" ajak Laras pada Ziza.

"Nanggung nih bentar lagi dzuhur" Ziza memang sengaja mengisi waktu luangnya membaca di masjid sambil menunggu adzan dzuhur.

"Ya udah deh, lagian bentar lagi adzan"

Akhirnya Ziza dan Laras berbincang sambil menunggu adzan berkumandang.

.
.
.

Setelah menunaikan kewajiban sholat dzuhur, kini Ziza dan Laras sedang berada di cafe dekat kampus.

"Kamu pesen apa Zi? Biar sekalian aku bayarin" tanya Laras

"Emm...apa ya? Kamu apa?"

"Cappucino sama roti bakar"

"Samain aja deh kalo gitu"

Ziza melanjutkan bacaannya sedangkan Laras memesan makan untuk mereka.

"Pesanan datanggg" suara Laras dengan riangnya. Sedangkan Ziza hanya bisa tersenyum menanggapinya.

"Makasih ya Ras traktirannya" ucap Ziza pada Laras.

"Iya sama-sama. Oh iya, kamu baca buku apa sih Zi? Kayaknya asik banget" tanya Laras.

"Oh ini...buku tentang Fatimah putri Rasulullah. Bagus banget makanya aku betah baca bukunya..hehe" jawab Ziza.

"Oh...kapan-kapan ceritain dong isi bukunya...ya" rayu Laras.

"Dih..baca aja sendiri" Ziza asal menanggapi sambil meminum cappucino pesanannya.

"Peliiitt" Laras memajukan bibirnya dan pura-pura ngambek. Ziza hanya tertawa melihat tingkah laku temannya itu.

"Oh ya ada apa kamu ngajakin ke cafe? Ada yang mau diceritakan?" tanya Ziza.

"Ehm....gimana ya" Laras terlihat bingung saat menjawab.

"Ada apa sih?" Ziza mulai penasaran

"Sebenernya aku mau curhat" jawab Laras

"Curhat? Curhat apa?" Ziza menarik kursinya lebih maju dan mulai menyimak Laras.

Untuk Kekasih HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang