BAB XII-Kejanggalan

5 0 0
                                    

WATERMAN

Wiyu,wiyu–pit, pit! Bunyi ambulan dan pemadam kebakaran di jalan raya. Jagg–Fashion menyalakan api, kontan-kontanan semua karyawan menyelamatkan baju mahal serta bon dan uang juga pembeli keluar dari toko yang terbakar, kecuali dua orang di gudang (belakang). "Berikan padaku, berikan padaku, cepat!" ucap Lion. "Ini Lion, padamkan apinya," ucap Jordan memberikan pemadam api kepada Lion dan Phusshhh! Lion menyemprotkan apinya namun, "Api ini cukup besar, lebih baik kita keluar," ucap Jordan memegang punggung Lion di belakang, yang baru memberikan pemadam api "Ini tanggung jawabku, aku tidak akan membiarkan api membakar lebih!" teriak Lion. Apinya semakin menjalar dan jatuh menyebar dari pakaian ke pakaian lainnya. Beberapa pakaian sudah diselamatkan karyawan. "Ayo kita keluar Lion!" ucap Jordan menarik tubuh Lion, mencoba membawa temannya keluar dengan mata tanpa gerak.

Orang-orang menyaksikan api yang semakin besar bersama temannya asap api. "Sayang! Di mana kamu Lion?" dengan raut muka cemas, Christina mencari Lion, "Di mana di–'Aku ada di gudang untuk memeriksa sesuatu.' Ingat Christina mencoba masuk ke dalam namun dicegah temannya, Jarnet yang membawa banyak bon dan baju berisi uang (menggulung uang menggunakaan baju). "Uhuk, uhuk," Jordan berlari keluar, batuk-batuk akibat asap yang sudah berkumpul, seperti awan di langit. "Jordan! Lion di dalam?" tanya Christina memangkunya. "Ya, dia, mungkin dia sudah mati," ucap Jordan dengan keringat, kecapekan. Mendengar jawaban itu, Christina menjatuhkannya dan bangkit. (Sepertinya Jordan tidak menyukai hubungan Lion dan memiliki perasaan dengan Christina Charia).

"Lion!!" teriak Christina dari luar.

"Cha -Cha," ucap Lion lemas di lantai (kehilangan nafas akibat asap).

Kobaran api terus menari-nari, pemadam kebakaran masih belum hadir, sedangkan orang-orang di luar beramai-ramai bersama pak polisi. Bos Jagger pun muncul, datang membawa mobil besar. "Jagg–Fashion sayang! Ayah segera membantumu," ucap bos Jagger turun langsung membuka pintu belakang (mobil).

"Hen-tikan api itu! Matikan dia!" teriaknya membawa aqua galon.

Semua orang terutama karyawannya yang cowok, mengambil semua aqua galon masing-masing dan melemparkan ke kobaran api. "Lempar!!" teriak mereka semua. "Berputar, berputar!!" seseorang melempar galon itu saat putaran ke-3, Wusyung, thum, thamb! Hanya murus, apinya begitu liar, bukannya semakin kecil malah semakin membesar, Brushh!! Marah dan tidak senang dengan musuhnya, air. "Ou, aw, aw, aw! Apa-apaan ini?" ucap maskot air minum, ditarik seseorang masuk ke gang. "Tolong, tolong!" teriak manusia berguling-guling di dalam tong sampah. Kemudian maskot air minum, berlari keluar menuju lokasi kebakaran; berlari masuk ke dalam toko. "Lihat! Itu!" tunjuk seseorang. "Apa itu Waterman?" tanya orang-orang.

"Pemadam kebakaran! Pemadam kebakaran!" teriak bos Jagger.

Srak, srak! Maskot ini masuk ke dalam dan merobek kedua lengannya (pakaian) ketika dengan sengaja membakarkan api (supaya mudah dirobek) dan membentuk bola air di tangannya, dialah Waterman. Melemparkan Gun ball ke api-api, membentuk terus-menerus dan melemparnya ke sana-sini. "Kuharap dia melihatku," ucap Lion lalu pingsan. "Lion, ini aku, Vinnesone," Vin menggendong sahabatnya yang sudah terlelap; membuka topengnya dan berkata, "Astaga berat sekali, saatnya kita keluar dari neraka ini." Niat keluar, akan tetapi, kru, kru, thapp!!! Bunyi tiang dari atap jatuh memblokir jalan keluar; ratusan baju ludes dilahap api dan akhirnya menyebar sampai ke semua arah, brushh!! Hingga atap-atap runtuh.

"Ah!! Jagg–Fashion sayang!" teriak bos Jagger jatuh pingsan.

"Bos Ucok! (nama asli bos Jagger) jangan pergi dulu, kami belum menerima amplop,"

WatermanWhere stories live. Discover now