BAB XIX-Party

6 0 0
                                    

WATERMAN

Matahari beristirahat, lampu-lampu mulai menerangi jalan. Kala itu, Roseline seorang diri menaiki sepeda, menggandeng tas kecil. Merasa ada yang mengikutinya, benar, ada seseorang yang mengikutinya. Berdiri di ranting pohon (baru saja tiba) dan melajulah moge, melaju kencang melewati Roseline, menarik tasnya. Roseline pun kehilangan kendali, "Ya ampun." Sesaat sebelum terjatuh, muncullah "Baju Biru", turun dari pohon menopangnya.

"Waterman!?" ucap Roseline yang ditopang Waterman.

"Ya," balas Waterman, membuntutinya guna mengawasi wanita idamannya.

Setelah itu, tanpa berkata lebih (mungkin gugup), Waterman meluncur dengan pel air serta menembakkan hand gun tepat di ban belakang jambret hingga membuat motor mereka jatuh, ngiitt!–Thak! Menabrak pohon, seperti seorang yang sedang memakan obat terlarang atau meneguk alkohol sembari mengendarai sepeda motor. Waterman menaikkan dadanya, datang mendekat. "I, itu Waterman!!" kata salah satu pencopet lari ketakutan meninggalkan motornya, sementara temannya yang satu lagi, kualat! Kakinya terkena knalpot. "Ampun Waterman, ampun!" ucapnya ketakutan, melempar tas curiannya dan menjalankan motornya yang sedikit mogok, mencoba menurunkan tuas berkali-kali dengan kaki yang kesakitan lalu berhasil kabur setelah Waterman mendekat, ngung! Waterman mengambil tas yang dilemparnya dan berkata,

"Jangan mengambil yang bukan milikmu, itu namanya mencuri!"

"... Hmnn, Waterman," ucap Roseline mendekat.

"Berhati-hatilah di malam hari, sampai jumpa, nona cantik." Wajah Roseline memerah seperti warna rambutnya, tersipu malu dengan pujian "nona cantik" oleh sang pahlawan. Waterman memalingkan wajahnya, bersiap dengan pel air, "Tunggu!" tahan Roseline memegang bahu Waterman, Vin melihat tangannya (Roseline) dengan jantung berdebar, memalingkan badannya. tanpa kedipan mata; melihat mata Roseline yang begitu indah-gemilang. Roseline melihat tangan Waterman yang berada di bawah dan berkata,

"Boleh aku meminta kembali," mintanya, "Itu milikku."

Waterman terkejut dan menaikkan tangannya yang memegang tas Roseline dan berkata, "Maaf, ini, ini milikmu." Setelah menerima tasnya, Roseline menunjuk ujung hidungnya dengan jari telunjuk lalu menunjuk wajah Waterman seraya berkata, "Boleh aku lihat itu!?" Wateman terdiam sejenak, "..." lalu menggosok dahinya, dia memegang tangan kanan Roeline, membuka tangan wanita idamannya dan memberikan sesuatu setelah menutup kembali tangan Roseline, "Jangan kecewa, ini jadi milikmu, simpanlah." Setelah berkata demikian, Waterman pergi dengan pel air, meloncat, dan berlari pergi dari pohon ke pohon dan ke tiang hingga ke atap rumah. Rose membuka tangannya dan melihat simbol "W–M" Waterman (simbol di dahi topeng yang melingakar 3 diameter) yang diberikan padanya dan tersenyum menutup kembali tangannya, menciumnya dengan nafas (hidung). "Waterman kau pahlawanku!" teriak seseorang dari jendela, melihat Waterman yang gagah berani. "Kuharap kamu menyimpannya dan kuharap, suatu hari nanti kamu tau," ucap Vinnesone si Manusia Air, "Siapa dibalik topeng ini."

Ding, dong! Suara bel. Roseline menanti di depan rumah Vinnesone, ngiing! Pintu terbuka saat detik ke tiga. "Hey! Ada apa, Rose?" tanya Vin membuka pintu, tentu saja Vin sudah menutup pakaian super hero. "..." Roseline terdiam sejenak lalu berkata, "Hmnn, barusan kamu ke mana?"

"Hahaha," tawa Vin sembari berkata dalam hatinya, "Ya ampun, apa yang harus kukatakan?"

"Aku bersama para penjahat, kau tidak melihatku?" ucap Vin "Aku tidak lihat itu, tapi kamu tidak apa-apa bukan!?" "Tentu sa ..." Tit, tit! Suara klakson mobil di depan, menghentikan pembicaraan Vin bersama Rose. Jendela mobil mulai terbuka setelah mendekat, "Hi!" sapa seorang gadis cantik berambut sebahu, memakai kacamata biru gelap, menatap arah Vinnesone dan melambaikan tangannya. "Siapa itu?" tanya Roseline pada Vinnesone, "Ntahlah," balas Vin lalu perempuan itu bersandar dibangkunya (mobil) dan tampaklah wajah yang tidak asing lagi, Lion! Dia menyapa Vin, "Landak, ayo kita pesta!" "Hey, itu kak Christina-kah!?" kata Vin mendekat dan perempuan itu benar, Christina, kekasih Lion. Baru saja potong rambut, Roseline tertunduk diam. "Ini hari ulang tahun kakak," tanya Chrsitina pada Vin yang melihat Lion, "Lion tidak memberitahumu?" Lion berkata, "Sayang, kita baru saja selesai dengan masalahmu, maksudku," kata Lion pada Vinnesone, "Ayo cepat! Kita pesta!" "Oh iya, siapa dia itu?" tanya Christina melihat Roseline di belakang, Vin melihat Roseline yang juga melihatnya tanpa kata. Lion membisikkan sesuatu pada kekasihnya dan Christina tersenyum, keluar dari mobil dan mendekati Roseline, "Hi, aku kekasih Lion, sahabat pacarmu" "Apa!? Kamu sahabat Vinnesone?" kata Roseline, "Tunggu, apa maksudnya dengan pacar? Dan siap itu Lion!?" "Vin tidak pernah memberitahumu? Lion adalah sahabat pacarmu, hari ini hari ulang tahunku, kamu ikut ya?" "Pacar!? Kami Cuma teman," balas Roseline sedikit malu. Tanpa basa-basi, Christina mengajak paksa Roseline, menggandeng tangannya menuju mobil dan membukakan pintu. Lion menggerakkan kepalanya dan Vin cepat tanggap berdiri dekat Roseline dan berkata,

WatermanWhere stories live. Discover now