Perasaan Tidak Nyaman

38K 1.4K 51
                                    

Hari ini Ella bertekad untuk tidak terlambat bekerja. Jika terus-terusan terlambat ia bisa kehilangan gaji bahkan kehilangan pekerjaan. Ella masih butuh uang, kecuali jika sudah mendapat suami kaya yang baik hati dan bertanggung jawab.

Pukul 07.00, Ella keluar dari kamar. Di meja makan sudah ada roti dan juga susu kotak. Hal ini Ella siapkan agar menghemat waktu. Dia tidak mau gajinya dipotong lagi karena sering terlambat. Bisa-bisa gajinya sudah tidak ada lagi nantinya. Rumah memang kosong karena Ayah dan Ibunya tengah liburan dadakan di tempat sang Abang yang berada di Yogyakarta.

Ella melihat ponsel, ternyata grup keluarga yang mengheboh di pagi-pagi seperti ini. Alasan kehebohan tersebut bisa karena masalah keluarga atau karena pertandingan bola yang berlangsung dini hari. notif datang berulang-ulang kali.

WhatsApp Grup "Ganteng"

Afzal : Wah... keren banget Liverpool

Baizhan : Nggak bisa nonton Mas, Akila lagi sakit

Afzal : Kenapa bisa sakit?

Baizhan : Nggak tahu, tiba-tiba badannya panas

Fikri : ???

Fikri : Keponakan imut aku kok bisa sakit?

Afzal : Anak Mas nggak imut Fik?

Fikri : Baperan ih, udah tua juga wkwkwk.

Baizhan : Kecapekan Fik

Fikri : Read doang ya dek @Ella

Baizhan : @Ella kemaren ada yang curhat karena habis di omelin sama atasannya wkwk

Afzal : Serius? Siapa nama atasannya?

Fikri : Dia ceroboh si, kapan ya si Adek dewasanya

Ella : Pada sibuk bener, nggak pada kerja emangnya?

Afzal : Mas masuk jam 8

Fikri : Mas lagi ada di kota x lo dek

Ella : Serius? Ihh mau shopping wkwkwk

Baizhan : Kalau urusan begitu cepat banget , jangan mau Fik

Afzal : Mas lupa bilang, tadi malam Mas transfer uang ke rekening adek. Alhamdulillah Mas menang proyek

Fikri : Mau juga

Afzal : Kamu laki-laki Fik

Baizhan : Kasihan

Ella : Cup cup kasihan banget haha.

Ella : Makasih Mas Afzal muahhh

Ella : Aku berangkat kerja dulu ya abang-abangku yang baik hati dan tidak sombong. Takut telat lagi.

Ella menutup ponselnya. Dia segera beranjak untuk keluar rumah. Semuanya sesuai dengan apa yang direncanakan oleh Ella. Dia bisa datang tepat waktu ke kantor. Ella langsung saja menyapa rekan kerjanya baik senior maupun junior dengan senyum mengembang.

"Senang banget nggak telat lagi," ujar Pak Edo sambil memberikan beberapa dokumen.

"Iya dong Pak, malas banget kena marah tiap hari," balas Ella sedikit bercanda. Padahal itu memang karena kesalahan dirinya sendiri.

"Bilang jangan kuat-kuat, nanti kedengaran lo!"

Ella langsung membuat gerakan mengunci mulut.

***

WhatsApp

Fikri : Dimana dek? Mas di halte depan kantor kamu.

Ella tersenyum membaca pesan dari abang kandungnya yang ketiga. Fikri memang belum menikah di banding yang abang-abang Ella yang lain. Menjadi abdi Negara membuat Fikri fokus pada karirnya. Umurnya 2 tahun di atas Ella, yang jadi pertanyaan kenapa sang abang tidak pernah ditanya kapan menikah. Hiks ingin rasanya Ella menangis. Ella membalas pesan dari sang abang.

Please, Look At Me! [END]Where stories live. Discover now