Sakura

1.9K 25 0
                                    

Takeshi adalah seorang remaja yang sangat disegani banyak orang karena keramahannya. Takeshi sangat ramah terhadap siapa saja yang ditemuinya, tak peduli ia kenal atau tidak. Dia tak segan bergaul dengan siapa saja yang menurutnya itu tak melenceng dari tata krama. Takeshi juga seorang yang rajin. Ia sangat rajin belajar. Seluruh anggota keluarganya pun begitu. Sekarang ia sedang menduduki bangku kuliah.

Takeshi sangat menyukai alam. Oleh karena itu, setiap hari Sabtu pagi, ia selalu jalan santai ke taman sakura di dekat rumahnya. Taman itu bentuknya menyerupai donat, jalan setapaknya berbentuk lingkaran yang mengelilingi pohon-pohon sakura yang ditanam di tengahnya. Di sepanjang jalan setapak, terdapat banyak bangku taman. Di salah satu bangku taman itu, Takeshi biasanya beristirahat setelah berputar di taman itu sekitar sepuluh putaran.

***

Suatu hari di hari Sabtu, Takeshi mengunjungi taman seperti biasa. Kebetulan saat ini adalah musim semi, bunga sakura bermekaran dengan indahnya. Warna merah muda memenuhi taman yang tentram ini. Takeshi berjalan di jalanan taman ini, ia berjalan santai di taman ini sambil memakai earphone untuk mendengar lagu favoritnya.

Takeshi berjalan sambil bersenandung pelan. Tanpa terasa, sudah satu putaran ia mengelilingi taman ini. Dia pun melanjutkan berjalan. Bunga sakura perlahan-lahan jatuh, Takeshi menangkap dan menggenggam satu kelopak bunga sakura. Ini adalah perasaan yang paling dia sukai.

Dia sesekali menatap ke arah bangku-bangku taman yang ada di sepanjang jalan. Banyak sekali orang yang mengunjungi taman minggu ini, pikirnya. Bagaimana tidak, hampir semua bangku taman sudah ditempati. Ada yang sedang berkumpul dengan keluarga, dengan teman, dengan sahabat, dengan pacar, atau bahkan ada yang sendirian. Yang sendirian itu kebanyakan sedang membaca buku atau bermain dengan handphone-nya.

Semua bangku taman hampir ditempati, bahkan tempat favoritnya sekalipun! Tempat favoritnya itu ditempati oleh seorang perempuan. Perempuan berambut hitam sebahu, sedang menyendiri. Tidak seperti orang lain yang sendiri juga, perempuan ini tidak sedang melakukan apapun. Ia tidak memegang sebuah buku ataupun sebuah handphone. Dia hanya sedang menatap kosong ke depan.

Takeshi pun melanjutkan perjalanannya. Ia mengganti lagu favoritnya ke lagu favoritnya yang lain. Takeshi mengelilingi taman sekali lagi, dan sampailah lagi ia di bangku taman favoritnya. Sekali lagi ia menatap perempuan itu. Perempuan itu tampak sedang bingung, cemas, dan sedih. Takeshi yang tak ingin ada aura yang negatif di taman kesayangannya itu pun, menghampiri perempuan itu.

"Bolehkah aku duduk disini?" tanya Takeshi ketika ia tepat berada di depan bangku itu.

Si perempuan yang sedang melamun itu pun langsung terlonjak kaget dan menatap Takeshi dengan matanya yang bersinar. "Oh ya, tentu," kata perempuan itu masih ling-lung.

Takeshi pun lekas duduk di sebelah perempuan itu yang sepertinya masih terkejut. "Namaku Takeshi. Salam kenal."

"Ehm ...." Perempuan itu tampak masih canggung.

Takeshi merasa tidak enak jika keberadaannya di situ menggangu perempuan itu, tapi lebih tidak enak lagi membiarkan seseorang yang sedang sedih sendirian seperti itu. Lagipula ia di sini sedang beristirahat di tempat favoritnya.

"Ehm ... aku Sakura. Akino Sakura," kata perempuan itu tiba-tiba memperkenalkan diri.

"Eh? Akino Sakura?" Takeshi bertanya keheranan. "Seperti pernah dengar namanya ... tapi di mana ya? Ngomong-ngomong itu nama yang bagus."

"Ehm ... Terima kasih."

Setelah itu keheningan menyelimuti mereka berdua, Takeshi takut jika ia membuka topik pembicaraan itu malah akan mengganggu Sakura. Namun apa salahnya mencoba.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now