Bagas cemburu

25.8K 1.2K 14
                                    

bahwa sesugguhnya ku cinta dan ku sayang, oh malam sampaikan sayangku untuk dia
sampaikan sayangku untuk dia-iqbal


Author pov

tak henti hentinya lula mengulas senyum ceria di bibir tipisnya hari ini, itu jelas karena kata kata bagas kemarin selalu terngiang di pikiranya."karna gue maunya sama lo doang la".sumpah bagas kali ini memang sudah kelewatan membuat lula serasa terbang kelangit dibuatnya

entah serius atau tidak bagas mengucapkannya,yang pasti tadi malam setelah bagas mengantarnya pulang,lula tidak bisa tidur karena lebih memikirkan ucapan romantis bagas. Jadilah pagi tadi lula berangkat bersama bagas kesekolah, lantaran lula bangun kesiangan. Tapi yasudahlah tidak jadi masalah untuk saat ini lula tenang tenang saja. berarti sudah bisa di pastikan, bahwa saat ini hanya lula lah wanita terdekat bagas.

Tidak sadar sedari tadi ada pria berambut pirang yang berada tak jauh dari tempat lula duduk sedang memperhatikannya, pria itu seketika kagum dengan senyum manis yang lula pancarkan sejak tadi. Tak hanya senyuman lula tapi juga wajah cantik lula mampu mencuri perhatiannya,dia tidak pernah merasa sebahagia ini melihat senyum seorang wanita

padahal dia terkenal players di sekolah ini, jelas saja sudah belasan bahkan lebih wanita yang telah jatuh ke dalam pelukannya. Termasuk sudah ribuan kali juga dia melihat senyum para wanita yang menjadi korban rayuan mautnya, banyak juga yang belum digombali olehnya sudah menawarkan diri untuk menjadi kekasihnya

dari pada hanya menatap diam disini, lebih dia langsung menghampiri wanita yang sedang dikaguminya itu.dengan gaya yang di buat sekeren mungkin dia mulai maju melangkahkan kakinya

merasa ada yang mendekat, lula berhenti senyum senyum tidak jelas takut di bilang tidak waras

"loh kok udahan senyumnya" pria itu bertanya sambil tersenyum lekat menatap lula

lula tidak langsung menjawab, dia memperhatikan pria yang sekarang ada di depannya ini.cukup tinggi, rambut pirang, mata yang indah, bibir tipis, wajahnya lumayan juga.

"ganteng juga nih cowok" batin lula

terlalu lama lula hanya menatap tanpa membalas perkataan pria itu, akhirnya lula tersadar setelah sebuah jentikan jari tepat di depan wajahnya

"kok bengong sih,malah gak dijawab pertanyaan gue" tanya pria itu lagi

"eh, ii ya maaf" balas lula gelagapan karena baru tersadar dari kekagumannya terhadap pria ini

"gue boleh duduk sini nggak? " pria itu menunjuk kursi putih panjang yang sedang diduduki lula,saat ini sedang jam istirahat,karena lula malas kekantin dan juga karena ia tidak lapar. Lula memilih duduk santai saja di taman belakang sekolah

lula hanya mengangguki permintaan pria itu dengan menggeser sedikit tubuhnya, memberikan pria itu bagian untuk duduk

"lo anak kelas sepuluh ya,di kelas apa?" karena wajah lula masih terlihat belum seperti wanita yang pernah di mendapat kata kata indahnya, jadi pasti dia murid baru tahun ini

"iya, aku di kelas x ipa 1" jawab lula lembut sambil tersenyum ramah

"tuhkan senyumnya, aduh jantung gue gak pernah serame ini" batin pria itu dengan melihat senyum lula lagi, ternyata efeknya lebih dahsyat jika melihat senyum lula lebih dekat. Itu baru senyumnya saja belum lagi menciumnya.. Plak! sadar sadar ini belum di mulai.

Loveliest (Completed)Место, где живут истории. Откройте их для себя