13. Passing The Hesitation

1.2K 214 15
                                    

"Menurut lo gue harus gimana?"

"Pastiin dong."

Rose mengigit bibirnya pelan, ia mengambil bantal yang terletak di sekitar kasurnya, kemudian menumpu dagunya pada bantal tersebut.

Matanya masih fokus menatap layar laptop yang menampilkan wajah Lisa dengan earphone terpasang di telinganya.

Mereka berdua sedang melakukan skype di kamarnya masing-masing.

"Apa lagi sih yang masih lo khawatirin?"

"Kalau cuman gue yang baper gimana?"

Lisa berdecak gemas, gadis itu memperbaiki sebentar laptopnya sehingga terlihat membayang di posisi Rose.

"Lo sendiri yang bilang kalau Junhoe udah berubah, dia seberubah apa emang?"

"Dia tetep Junhoe Lis, gue kan udah cerita semuanya ke lo. Sejak gue sama dia sepakat buat temenan gitu dia jadi beneran manis dan perhatian."

Rose menghela nafasnya sejenak sebelum mulai melanjutkan,

"Tapi ini terkesan tiba-tiba. Gue masih  takut kalau dia cuman kasihan sama gue."

"Lo ada cerita tentang masalah lo ke dia?"

Rose spontan menggeleng keras.

"Gue belum siap. Rasanya masih takut buat cerita tentang hal itu."

"Jadi, untuk apa dia perlu merasa kasihan sama lo? Sementara lo nggak kasih tau apapun tentang diri lo yang sebenarnya. Jujur deh, lo percaya nggak sih sama Junhoe?

Lisa memakan chips pada toples yang ia peluk sambil menunggu Rose kembali bicara.

"Gue percaya. Lo jelas tahu Lis kenapa dia jadi satu-satunya orang yang gue percaya selain lo, setelah kejadian 3 tahun yang lalu. Tapi.... untuk cerita tentang masa lalu itu gue belum siap,"

"Take it slow dear, Mending sekarang lo fokus aja sama Junhoe-Junhoe ini tanpa perlu pusing mikir kebelakang. Lagian di sekolah lo sekarang nggak ada yang tahu tentang hal itu 'kan?"

Ekspresi Rose seketika berubah dan sedikit mengeras.

"Gue lupa lis, ada satu orang yang tahu. Dia orang yang sama di kejadian 3 tahun lalu."

Lisa spontan membelak kaget mendengarnya. Gadis itu sampai mendekatkan wajahnya pada layar laptop.

"Serius?"

"Hm, tapi gak sekelas sih,"

"Kenapa lo baru cerita kalau dia masuk GHS? Terus selama ini pas kalian papasan gimana?"

"Gak gimana-gimana. Gue sama dia bener-bener keliatan nggak saling kenal."

"Yaudahlah, toh kalian juga udah jalan masing-masing. Gue rasa dia juga udah nggak mikirin atau bahkan perduli tentang masa lalu."

Last GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang