Love for You 1

1.5K 209 50
                                    

'Pegang tanganku
maka ku janjikan kebahagiaan untukmu'

Senyumnya terbit ketika angin berhembus dari arah barat. Suara gemerisik dedaunan yang bergesekan dapat tertangkap dengar oleh telinga.

Mengibarkan sedikit surai hitam legamnya yang terlepas dari ikatan. Hawa dingin menyentuh pipinya yang seketika merona.

Jemari sedingin es, seketika menghangat ketika jemari mungil yang lain menggenggamnya dengan hati-hati.

Ada sedikit rasa kaget yang dapat teratasi tatkala tekstur dari jemari mungil dapat ia kenali.

"Kenapa eomma di sini?"

Celotehan manis keluar dari bibir mungil gadis kecil dengan dua kuncir kuda di rambutnya yang sedikit ikal.

Sooji, gadis manis itu tersenyum simpul, meremas pelan jemari mungil yang menangkup sebelah tangannya.

"Mereka sudah datang?"

Gadis kecil itu menggeleng, lalu tertegun sesaat ketika sadar akan keadaan yang tak lagi sama. Menggigit bibir mungilnya pelan sembari berdeham.

"Belum. Mommy bilang samcheon akan datang sebentar lagi. Eomma senang 'kan?"

"Ani."

"Wae? Mommy bilang orang yang akan menikah pasti bahagia. Tapi kenapa eomma bilang tidak?" Nadanya terdengar tidak terima. Mengerjap pelan dengan raut bingung.

Sooji kembali tersenyum, tangan yang awalnya saling menggenggam kini telah tertangkup di wajah gadis mungil yang semakin terlihat bingung.

"Eomma takut Hanna-ya. Museowo, Jeongmal museowo!"

♡♡♡

"Kudengar dia buta"

"Benarkah?"

"Heum. Tidak dapat di percaya Sehun memilih gadis buta untuk dijadikannya istri"

"Lalu bagaimana dengan kalian, apa kalian sesempurna itu untuk menghina seseorang?"

Eric, pria blasteran Korea-Kanada itu nampak gugup. Menoleh dengan wajah kaku pada seseorang yang ia kenal sebagai sepupu dari pria yang ia gunjingkan. Sedang Andrew, sang lawan bicara memilih meneguk minumannya sembari berjalan pergi.

"Maafkan aku" menunduk sejenak, lalu melangkah pergi menjadi pilihan terbaik yang Eric pilih.

Jongin menghembuskan nafas lelah, memasukkan kedua tangan pada saku celana bahan yang ia kenakan. Atensinya beralih menatap wajah bahagia sang sepupu dan wanita yang telah resmi menjadi istri dari sepupunya. Berbeda terbalik dengan sang pengantin wanita yang menampakkan senyum kikuk bersama tatapan kosong yang terkesan tidak nyaman.

"Kuatlah Ji!"

♡♡♡

"Eomma!"

Sooji menolehkan kepala kearah sumber suara, tubuh mungil terasa menubruk kakinya di susul kedua lengan yang membelit di sana.

"Hanna! Tidak boleh memanggil Sooji yimo seperti itu!"

Teguran dari wanita dengan gaun biru navy sama sekali tak ia hiraukan. Lengannya masih bergelayut manja pada kaki Sooji ketika kepalanya di usap sayang.

Story of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang