Jodoh Untuk'ku//Part 74

5.4K 141 15
                                    


Dokter" teriak ryan.

Dokter pun datang dan langsung memeriksa alisya yang sedang kejang-kejang.

Ryan disuruh menunggu di luar bersama gavin, daniel, vecca dan josh, ryan dan gavin menangis histeris melihat alisya sedang kejang-kejang suara mesin mendadak berhenti, gavin mungkin mengerti dengan keadaan mommy nya ia terus menangis sambil memanggil nama.mommy nya, vecca memeluk gavin tapi gavin tetap menangis akhirnya gavin di gendong oleh daniel, daniel mendekati pintu ICU agar gavin bisa melihat mommy nya walau hanya lewat pintu kaca, gavin semakin menangis.

Mommy" teriak gavin tangisan gavin sangat memilukan siapa sajah yang mendengar nya akan merasakan nya juga.

Tenang lah gavin, mommy akan baik-baik sajah"ucap daniel menenangkan gavin tapi gavin tetap menangis.

Begitu pun dengan ryan ia terlihat kacau, sampai ia melihat dokter melepaskan alat-alat medis yang tadi terpasang di tubuh alisya, ryan terkejut apakah ia harus mengalami rasa kehilangan alisya lagi? Ryan langsung masuk ke dalam dan mengengam tangan alisya yang mulai dingin, ryan bertanya pada dokter namun dokter hanya bilang untuk sabar, ryan menangis histeris ia memeluk tubuh alisya dengan erat gavin pun datang memeluk alisya, tangisan mereka sangat menyedihkan, vecca pingsan dan sedang ditangani oleh daniel.

Aku mohon jangan pergi" teriak ryan.

Mommy" gavin mencium pipi alisya ia berharap alisya membuka mata nya.

Awwwww " seketika alisya hendak masuk ke dalam dingding pembatas dady dan diri nya alisya terjatuh.

Ada apa ini dad kenapa aku tidak bisa masuk? "tanya alisya.

Ini belum saat nya alisya, cepat kembali lah ke suami dan anak mu, ikuti jalan itu " dady menunjuk kan jalan bercahaya putih "lurus sajah jangan belok dan jangan menengok ke belakang, cepat alisya waktu mu tidak banyak"

Tapi dad bagaimana bisa aku meninggalkan dady sedirian disinih? " ucap alisya.

Kembali lah sayang, suami dan anak mu menunggu mu cepat inggat jangan menengok ke belakang, lagi pula dady gak sendiri ada cucu kecil dady yang akan menemani dady disanah. "ucap dady dengan tegas.

Baik lah dad, tapi siapa cucu kecil dady? Apa gavin anak ku? "ucap alisya.

Dady tersenyum "bukan dia adalah malaikat kecil yang Allah berikan ke dady dari kamu, dia bukan gavin tapi anak kedua mu dia seorang putri yang cantik, sama seperti diri mu sayang nya umur nya tidak panjang"

Alisya mulai binggung " putri ku dad? Aku tidak merasa punya putri?

Dady lagi-lagi hanya tersenyum " cepat lah alisya, kamu harus segera pergi.

Alisya mulai membalikan badan nya lalu berjalan mengikuti cahaya di depan nya saat di pertengah jalan alidya hendak menengok ke belakang tapi suara ryan dan gavin menyadarkan nya, alisya hendak berlari karna cahaya putih itu mulai tak terlihat sampai akhirnya alisya berhasil.

Suara mesin kembali terdengar, ryan terkejut dan berteriak memanggil dokter, dokter pun kembali dan langsung mengecek keadaan alisya saat dokter sudah selesai mengecek keadaan alisya dokter tersenyum bahagia.

Ryan masih menangis "ada apa dok"

Tenang lah tuan, istri anda selamat ia tidak jadi pergi meninggalkan anda, jantungnya kembali berdetak normal, istri anda akan segera sadar"ucap dokter.

Ryan tersenyum sambil menoleh ke arah alisya yang sedang terbaring lemah " alhamdulillah, terima kasih dok, tapi kapan dia akan sadar dok.

Hmmmm soal itu saya belum tau tuan. "ucap dokter dan membuat ryan kembali lesu.

Kalau begitu saya permisi pergi dulu tuan.

Ryan kembali mengengam tangan alisya sambil mencium kening alisya " terima kasih sayang, kamu sangat mencintai aku kan sampai kamu tidak jadi meninggalkan aku,kamu lihat gavin " ryan menunjuk ke arah gavin yang masih menangis di dekat daniel " dia masih terus menangis karna dia sangat takut kamu meninggalkan nya lagi, ayo sayang bangun lah kami semua menunggu mu.

Alisya masih sama masih dalam keadaan lemah dan mata tertutup, vecca sudah sadar dan masih lemah daniel berusaha menenangkan gavin dan juga vecca, akhirnya gavin tidur karna ryan sudah menjelaskan bahwa mommy nya baik-baik saja, kini sudah jam 11 malam.

Ryan mengelus pipi alisya yang membengkak dan biru akibat becca dan mengecup bibir alisya. Dia terus memeluk alisya dan tertidur dengan posisi duduk dan kepala menelungkup di tempat tidur.

****

Keesokan pagi nya ryan terbangun ia melihat di sekeliling nya hanya melihat gavin dan becca sedang tertidur sedangkan daniel tidak ada, ryan kembali melihat ke arah alisya yang masih sama keadaan nya.

Ryan mengengam tangan alisya " kapan kamu sadar sayang, aku rindu kamu.

Lagi-lagi air mata ryan kembali menetes " aku mencintai mu, kau lihat sayang gara-gara kamu, aku terlihat sangat cengeng tau"

Maaf aku gak bisa nyelamatin kamu dan calon putri kita dengan cepat sampai kita harus kehilangan putri kecil kita .

Seharusnya aku bisa lebih sadar kalau becca lah yang ada di balik ini semua, tapi kamu tenang ajah sayang becca sedang kritis di RS dan hendri meninggal, akan aku pasti kan becca akan membayar mahal atas ini semua, aku hanya tidak menyangka kalau becca tega berbuat seperti ini, sudah 3 tahun aku kenal becca dia gadis yang baik ramah, penurut lembut tapi aku gak nyangka karna cinta ia berubah menjadi kejam bukan seperti becca yang aku kenal" ucap ryan.

Pintu kamar alisya terbuka dan masuk lah daniel dan josh.

Ryan menoleh ke arah daniel dan josh mereka menghampiri ryan.

Lo abis dari manah nil" ucap ryan sambil menghapus air mata nya.

Daniel menepuk-nepuk pungung ryan dengan lembut memberi ketegaran " yang sabar yah bro, soal itu gue tadi abis dari luar bawain bubur buat vecca sama gavin suhu badan vecca naik yan, dia demam"

Vecca demam? Terus bagaimana"ucap ryan menoleh ke arah vecca.

Alhamdulillah dia udah agak mendingan walaupun masih panas dan dia terpaksa di infus"ucap daniel.

Ryan tersenyum " yang sabar nil"

Maaf tuan saya bawa berita baru"ucap josh.

Berita apa josh? "ucap ryan.

Becca sudah sadar tapi ia masih lemas dan lemah "ucap josh.

Kenapa dia bisa sadar duluan? Seharusnya alisya dulu yang berhak sadar duluan"ucap ryan kesal.

Dan becca terus memanggil nama anda tuan"ucap josh dengan pelan.

Biar kan sajah dia, saya tidak perduli pada nya"ucap ryan dengan acuh.

Hanya itu saja josh? "ucap ryan.

Iyah tuan"ucap josh.

Baiklah pantau terus becca jangan sampai ia lolos lagi"ucap ryan.

Baik tuan saya permisi dulu yah"ucap josh kemudian keluar.

****

Bersambung.

Jodoh Untuk'ku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang