07

583 127 8
                                    

Semenjak kejadian kemarin, Sanggyun menjadi protektif. Dia berjanji padaku di chat, ingin antar - jemput. Entah takut aku akan bertemu Jisung lagi atau memang minta jatah. 

Tidak, Sanggyun tidak senafsu itu.

Karena tak ada jam mata kuliah hari ini, aku berangkat kerja lebih pagi. Klakson mobil sudah terdengar tiga kali. Iya, Sanggyun sudah datang.

"Astaga bawelnya," batinku.

Walaupun ini salahku karena telat bangun, tapi wanita juga perlu dandan kan? Apalagi sekarang baru jam setengah 8 pagi, bukannya bisa lebih cepat sampai ke kantor jika naik mobil?

Saat aku memakai sepatu, seseorang menepuk bahuku. Oh, Ahjussi itu. Terlihat dia sedang memegang gelas berisi air putih sehabis dari dapur. Ternyata dia menginap disini semalaman.

"Mau kemana kau?," tanyanya dengan sumringah.

Cih, sok akrab. Hey, asal kau tahu saja ya. Aku sudah mengalami pendekatan seperti ini selama tiga kali.  Jadi, kau tidak usah susah payah mendapatkan hatiku untuk menikah dengan eomma ku. Aku benar - benar tak peduli dengan hubungan kalian.

"Kerja," kataku ketus.

"Hati - hati, ya. Mau kuantar saja? Kantormu ada dimana?"

"Tidak usah. Aku diantar teman." Aku segera membungkukkan badan dan tanpa berkata lagi, aku keluar rumah.

Ahjussi itu sampai melambaikan tangannya dan mengintip dari jendela. Sepenting itukah aku, sampai dia memastikan diriku keluar dari pagar? Berlebihan.

Sanggyun membuka kaca mobilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sanggyun membuka kaca mobilnya. Senyum manisnya seperti semangat pagiku. Aku pun segera membuka pintu mobilnya.

"Maaf Sanggyun tadi aku lama. Soalnya aku telat bangun"

"Aku kira noona lupa kalau hari ini kerja," katanya sedikit bercanda.

"Gila, bisa dipecat aku. Tapi.. hey!" Kataku kaget.

"Kenapa??"

"Mukamu bengkak sekali! Kenapa gabilang sama aku kalau kurang tidur hari ini?"

"Gapapa, noona. Aku memang habis main dengan teman dan baru pulang jam 4 pagi tadi. Untungnya aku ingat kalau ingin antar jemput noona".

"Yasudah, pelan - pelan saja. Aku tahu kamu masih ngantuk. Maafkan aku, ya," Kataku merasa bersalah.

"Tenang saja noona, pakai sealtbealt mu, ya?" Dia segera mengambil sealtbelt yang berada disampingku dan memakaikannya padaku. Walau dia terlihat baru bangun tidur, tapi dia sangat wangi. Dia segera memundurkan mobilnya dan kita berangkat.

"Kalau sudah selesai telfon aku, ya. Jangan mampir kemana-mana, jangan nakal!," kata sanggyun sebelum dia pergi meninggalkanku karena kita sudah sampai di kantor. Aku tersenyum dan melambaikan tangan. Setelah mobilnya hilang dari pandanganku, aku berjalan memasuki kantor.

힘들다 [ Himdeulda ] ㅡ Yoon Jisung ✔Where stories live. Discover now