12. Toilet

1.5K 154 45
                                    

^ Katakan padaku,
apa yang harus kulakukan?
Haruskah kubuka hati ini?
Haruskah kubuka mata ini?
Kenapa kau datang dan mengetuk pikiranku?^ ㅡ Hwang Eun Bi.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

[Kamis,23 Juni 2016,Seoul]

# Author POV #

"Makan dulu! Kenapa kau susah sekali diatur eoh?" omel Sowon menghadang sepupunya yang bersiap meninggalkan ruang makan.

"Nanti saja eonni. Ong pasti sudah lama menungguku di luar."

"Aku tidak akan mengijinkanmu keluar dari sini sebelum kau menghabiskan bubur yang kubuat," tutur Sowon masih mempertahankan posisinya-merentangkan tangan. Bahkan detik ini tatapannya berubah tajam.

"Aku sudah kenyang eon!" keluh Sinb. Padahal ia baru makan bubur empat kali suapan.

"Duduk!" perintah Sowon dengan tegas.

"Aish,eonni." Lidah tergalang. Sinb mundur kembali ke kursinya.

Sowon langsung duduk di sebelah Sinb. Mengambil bubur dengan sendok lantas menyuapi sepupunya seperti menyuapi anak TK. "Buka mulutmu!"

Sinb memutar bola matanya. Kalau sudah seperti ini ia harus mau makan sebelum Sowon marah berkepanjangan.
"Nah begitu dong. Apa kau tidak cinta dengan perutmu?"

'Masalahnya aku sudah berjanji untuk sarapan bersama Ong,' benak Sinb kembali menerima suapan bubur ayam dari Sowon.

"Geureonde,aku akan pulang malam karena aku sedang mengadakan penelitian di sebuah rumah sakit yang terletak di kawasan Itaewon dan Yongsan. Waktuku di sini tidak banyak. Aku harus menemukan bahan penelitianku untuk skripsiku secepatnya."

"Oh,ne. Memangnya kapan eonni pulang ke Incheon?"

"Dua minggu lagi. Sampai Jung Bi shungmo pulang dari Paris. Tadi pagi kau dengar sendiri kalau ibumu memutuskan untuk tinggal lebih lama di sana,bukan?" (Bibi/Tante)

Sinb menghela napas. Ia sudah jemu mendengar ataupun menerima kenyataan bahwa orang tuanya lebih mempedulikan kakaknya.

"Jangan ngambek! Harusnya kau senang karena itu aku tinggal di sini lebih lama." Sowon terkekeh. "lagi,di hari terakhir sebelum aku pulang aku akan mengajak kau dan Eunha hang out. Kita bertiga."

"Geuraeyo?"

Sowon mengerlingkan satu matanya. "Aku akan mentraktir kalian di cafe favoritku selama di Seoul."

"Buburnya habis. Nde,aku pergi dulu. Hwaiting eonni! Semoga kau bertemu dengan dokter tampan di rumah sakit," tandas Sinb mencubit pipi Sowon lantas melesat pergi.

Mengelus pipi yang menjadi korban cubitan Sinb,Sowon bergumam,"Giliran masalah traktir wajahnya mendadak girang." Ia pun beranjak menaruh peralatan makan kotor ke dapur.

******

#Sinb POV#

[Sungnyemun gate,40 Sejong-daero, Namdaemum 4(sa)-ga, Jung-gu, Seoul, Korea Selatan]

"Terima kasih sudah mentraktirku makan di sini," ucapku setelah keluar dari sebuah restaurant bersama Ong.

"Cheonmaneyo. Kalau kau mau aku akan mentraktirmu makan setiap hari."

Jika setiap hari Ong mentraktirku, berat badanku akan bertambah drastis. Selama ada Sowon eonni,aku tidak akan keluar dari rumah dengan selamat sebelum menelan masakannya yang sedikit hambar. Ya,dia tidak suka memakai penyedap rasa-micin.

MY IDOL (Because I'm Stupid)Where stories live. Discover now