Jilid 1 Bagian 1 - Awal

1K 236 124
                                    

Magus adalah sebutan untuk orang yang dapat mengendalikan sihir dari batu 'Shappire'.

Batu shappire hanya ada 1 di dunia dan hingga sekarang tidak ada yang tahu darimana batu itu berasal, karena batu itu memiliki kekuatan yang membahayakan maka batu shappire yang asli dinyatakan telah di segel.

Batu 'Cahaya / Shappire' yang digunakan oleh para magus saat ini hanyalah replika dari batu aslinya yang dibuat para ilmuan hingga sedemikian rupa dan batu replika tersebut hanya dapat mengeluarkan kekuatan sihir terbatas, menurut info yang ada, batu shappire yang asli memiliki kekuatan sihir tidak terbatas, juga sangat membahayakan.

Batu 'Kegelapan / Exceed' adalah batu yang benar-benar tidak diketahui keberadaan dan kebenarannya hingga saat ini, Exceed adalah batu yang di sebut-sebut sebagai batu kegelapan, karena batu ini memiliki kekuatan kegelapan yang dapat menghancurkan dan menciptakan dunia dengan mudah layaknya menjentikkan jari.

Tidak ada yang tahu bentuk juga kekuatan sebenarnya dari batu itu hingga saat ini.

Suatu ketika di pagi hari yang cerah.

Kirishima Yuu bersama dengan adik perempuannya Kirishima Mikan berangkat bersama menuju sekolah sihir 'Arivia' yang hari ini membuka pendaftaran untuk murid baru, lalu Mikan mendekati Kakaknya dan bertanya.

"Kakak, kenapa sih Arivia itu menjadi sekolah sihir nomor 1 dari 3 sekolah sihir yang ada?"

Yuu tersenyum, lalu menjawabnya.

"Mikan, arivia itu memiliki standar penerimaan dan kelulusan yang tinggi, kamu juga tahu'kan kalau magus itu hanya sedikit dan lebih banyak 'NG' (Non-Magus / Orang biasa), maka dari itu arivia memiliki standar yang sangat tinggi dan bertujuan untuk menciptakan para magus yang handal nantinya."

"Ohh... begitu ya Kak, nanti saat tes penerimaan aku akan melakukan yang terbaik deh Kak, supaya aku bisa menjadi magus yang handal nantinya, hehe~"

Setelah mereka berbincang-bincang di jalan, tak terasa mereka sudah sampai di depan arivia.

"Wah sekolahnya besar sekali ya Kak, keren..."

"Ya kalau tidak keren, mana mungkin bisa menjadi sekolah terbaik Mikan."

"Oh iya, hehe..."

Yuu berpikir sembari menatap sekolah ini.

"Kenapa ya, padahal hari ini hari dimana Arivia membuka pendaftaran murid baru, tapi kenapa sepi sekali?"

Lalu tak lama kemudian ada seorang wanita keluar dari dalam sekolah itu, dengan parasnya yang cantik, ia bertanya.

"Kalian ingin ikut pendaftaran ya?"

Serentak Yuu dan Mikan menjawab.

"Iya."

Wanita itu tersenyum, dan berkata.

"Baiklah, kalau begitu ayo masuklah, pendaftarannya ada di dalam."

Yuu, dan Mikan mengikuti wanita itu masuk ke dalam melewati lorong yang cukup panjang, hingga akhirnya mereka sampai.

"Ini formulirnya, kalian isi dulu ya, nanti kalau sudah kalian isi, silahkan kalian serahkan formulirnya kepadaku."

"Ok." Ucap Yuu dan Mikan.

Yuu masih penasaran kenapa sekolah ini terlihat sangat sepi, karena rasa penasaran tersebut, akhirnya dia bertanya.

"E..."

Dengan bingung wanita itu menoleh.

"E? Aku?"

"Iya."

Wanita itu tertawa, lalu berkata.

"E-E saja, aku'kan punya nama tahu."

"Oh, kalau begitu, namaku Kirishima Yuu."

Lalu Mikan langsung ikut-ikutan.

"Kalo aku Mikan~"

Wanita itu tersenyum lagi.

"Hahaha, kalian ini lucu ya. Namaku Frey, senang berkenalan dengan kalian."

"Oh, kalau begitu, Frey, ada yang ingin kutanyakan."

"Ditanyakan? Apa yang ingin kamu tanyakan Yuu?"

Frey heran dan bingung, kira-kira apa yang ingin dia tanyakan.

"Frey, kenapa di saat hari penerimaan murid baru, sekolah ini terlihat sangat sepi, padahal tahun-tahun kemarin sangat ramai, ada apa ini?"

Tiba-tiba Frey langsung memasang ekspresi wajah sedih dan menjawab.

"Yuu, sebenarnya banyak sekali magus yang mati dan banyak juga magus 'Archi' yang lebih memilih untuk bergabung dengan para 'Tork', karena kudengar kehidupan di sana sangat penuh dengan kenikmatan dunia."

"Juga Kakak tahu'kan, kalau di 'Daratan Buatan' ini, magus jumlahnya sangat sedikit, karena jumlah kelahiran magus archi saat ini hanya 5 orang per tahunnya." Ucap Mikan sembari menunjuk-nunjuk Kakaknya dengan sebuah pensil.

"Begitu ya? Dan kalau boleh tahu ada berapa murid yang ada saat ini?"

"100 Orang dan bila kalian lulus dalam tes maka akan menjadi 102 Orang." Ucap Frey.

"Sebenarnya masih banyak yang ingin kutanyakan, tapi... ya sudahlah, lain kali saja kutanyakan." Yuu bergumam dalam hatinya.

*Sret sret sret, ctak!* Suara heboh Mikan yang sedang mengisi formulir pendaftaran.

"Kak Frey, ini formulirnya sudahku isi semua."

Frey mengarahkan tangannya ke Mikan lalu Mikan memberikan formulirnya.

"Coba sini kulihat, hmm..."

"Ok, sempurna!"

"Hehe, makasih Kak." Ucap Mikan sembari senyum-senyum sendiri.

Lalu Yuu memberikan formulirnya.

"Frey, ini formulirnya sudahku isi."

"Baiklah, karena kalian sudah mengisi formulirnya, mari kita menuju ke Ruang Tes."

Serentak Yuu dan Mikan menjawab.

"Ok."

Frey pun mengarahkan mereka menuju ke ruang tes, mereka berbincang-bincang saat menuju ke sana, tetapi, saat sedang menuju ke sana mereka bertemu dengan murid no.1 di sekolah Arivia tersebut.

Lalu dengan tatapan yang serius nan tajam, murid no.1 itu berkata kepada mereka...

.

.

.

Terimakasih ya untuk kalian semua yang sudah membaca, maaf juga kalau ada salah-salah kata dan sebagainya.

Jangan lupa Vote, Komentar dan Share ke Teman" kalian ya~.

Jilid 1 Bagian 1 - Awal [ Revisi ].

[ Revisi ] :
Kekurangan dalam penulisan dan juga tanda baca sudah saya rapihkan dan saya ralat semampu saya. [Tanpa perubahan cerita sedikitpun!]

Semoga jadi lebih nyaman ya membacanya~

Ikuti terus ya MnA sampai Akhir!.

Have a nice day!.

Next :

Jilid 1 Bagian 2 - Tes Pendaftaran

Magus no AizrDär berättelser lever. Upptäck nu