Jilid 1 Bagian 5 - Bertarung?

282 106 73
                                    

"Ah... enak ya Kak, makanannya."

"Oh pastinya enak... orang Kakak yang bayar."

"Ehe."

"Malah 'Ehe' lagi."

Setelah makan di kantin, Yuu dan Mikan berjalan menuju ke kamar mereka.

"Oy! Anak baru."

Terdengar suara yang memanggil dari belakang, Yuu menoleh ke belakang, lalu berkata.

"Oh? Si peringkat 1 itu? Ada perlu apa?"

"Ayo kita latih tanding."

"Latih tanding? Apa untungnya bagiku?"

"Tenang, kau pasti dapat keuntungan, ayo kita buat pertaruhan."

"Pertaruhan? Pertaruhan seperti apa?"

"Bila kau menang, maka kau akan langsung menjadi peringkat 1 dan aku akan menempati posisi terbawah yang sedang kau tempati sekarang ini."

"Lalu, kalau aku kalah?"

"Kau keluar dari sekolah ini."

*Hmph*

Yuu tersenyum menahan tawa mendengar ucapan orang itu.

Orang itu sedikit kesal melihat ekspresi Yuu.

"Apa yang lucu? Kau meremehkanku ya?"

"Tidak, aku tidak meremehkanmu."

"Ya sudah, bagaimana? Mau kau terima tidak? Ini menguntungkan lho..."

Yuu mengulurkan tangannya, lalu mereka berjabat tangan.

"Baik, aku terima, kapan kita akan mulai latih tandingnya?"

"Sekarang."

"Baiklah... oh ya Mikan, bagaimana denganmu, apa kamu ingin ikut untuk menontonnya?"

"Iya Kak, aku ingin menonton pertandingan Kakak."

"Ok kalau begitu, ayo~"

Yuu, Mikan dan Nikabe, berjalan menuju Ruang Latih Tanding dan saat sampai di sana, ternyata ada Frey yang sedang melakukan pengecekan ruangan.

"Oh, Frey."

"Ah, Yuu, Mikan dan juga Nikabe, ada apa kalian ke sini?"

"Kami ingin melakukan latih tanding."

"Latih tanding? Siapa dengan siapa? Apa pertaruhannya?"

"Iya latih tanding, aku dengan Nikabe, pertaruhannya simple kok."

"Ha!? Kamu dan Nikabe? Hey kamu tahu kan dia itu peringkat 1 di sini?"

"Iya aku tahu, baru tadi diberitahu sama kamu Frey, masa sudah lupa."

"Lalu, apa pertaruhannya?"

"Bila aku menang aku jadi peringkat 1 dan Nikabe menjadi di peringkatku, umm..."

"Ah! Dan jika aku kalah aku akan keluar dari sekolah ini."

"Terus? Kamu terima itu pertaruhannya?"

"Iya."

"Bodoh! Kenapa kamu terima sih?"

Dengan santainya Yuu menjawab.

"Iseng saja, mau nyoba-nyoba."

"Hahh... ya sudahlah terserah kamu saja."

Nikabe mendekati Frey.

"Ah, kebetulan ada guru di sini, kalau begitu guru ini saja yang akan menjadi pengamat saat pertarungan kita."

Magus no AizrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang