1. Sleep on my arm

12.7K 639 82
                                    

Haloooo...
Menurut saya lagu diatas cocok sekali sebagai soundtrack-nya cerita ini... 😂😂😂
Semoga terhibur dengan kisah mereka...
votement untuk kelanjutan cerita ini..
Jika masih penasaran saya akan mengunggahnya lagi...

Aturan mainnya tetap sama. Yaitu dilarang COPPY PASTE cerita ini. Hasil imajinasi sendiri lebih berharga.

 Hasil imajinasi sendiri lebih berharga

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

🍀 Yona POV

Sinar matahari kota Kediri, semakin hari semakin terik dan menyengat. Padahal baru juga pukul 10. Saat ini aku berjalan di trotoar dengan tas yang setia bertengger di bahuku sepanjang hari ini. Beban di bahuku ku semakin berat. Dan begitu terasa berat.

Lelah. Benar. Akhirnya lamaran pekerjaan, yang ku masukkan 2 bulan yang lalu harus ditolak lagi dan lagi. Sudah dua tahun ini aku menganggur. Bahkan lulus dengan nilai cumlaude tak bisa membantu apa-apa. Aku tetap ditolak beberapa rumah sakit. Dan hari ini rumah sakit Bhayangkara menjadi rumah sakit ke sekian kali yang telah menolak ku.

Ya. Aku Feryona Fela Auli. Usia 22 tahun, single, kulit sawo matang, rambut lurus berat badan ideal, tinggi badan 160 cm. Bekerja serabutan, masih berusaha .mencari pekerjaan tetap.Tak jelek-jelek amat. Dua tahun yang lalu aku adalah lulusan terbaik di salah satu akademi kesehatan di kota ini. Tak hanya itu aku begitu beruntung mendapatkan beasiswa hingga akhir masa kuliahku.

Tapi keberuntungan ku kala itu seakan memudar. Sejak prosesi wisuda hingga saat ini. Ya aku masih belum mendapatkan tempat di dunia kerja. Aku ditolak. Tak hanya ditolak instansi rumah sakit . Bahkan aku telah ditolak kekasihku. Hmmmmmm rasanya menyakitkan.

Jadi dua tahun lalu, kekasih yang sudah lama ku tunggu keseriusannya setelah 7 tahun, akhirnya menyudahi hubungan kami secara sepihak. Kisah cinta kami kandas. Dihari pertunangan kami, ia tidak datang. Dia menghilang bak ditelan bumi.

Tepat seminggu setelahnya, ia datang untuk berpamitan. Berpamitan menikah. Gila bukan! Memang sialan tuh orang. Dia meninggalkanku begitu saja dihari yang istimewa bagiku, persiapan pertunangan sudah selesai, tapi apa?? Tiba-tiba dia hendak menikahi seorang polwan.

Benar. Mantan kekasihku itu hendak menikahi salah satu polwan di tempatnya bekerja. Wanita yang lebih mapan dariku. Siapa yang bisa menolak wanita mapan seperti dia?hanya untuk aku yang tidak jelas ini.

Dan inilah kenyataan. Bintara muda itu meninggalkanku tiba-tiba. Tak kusangka ada orang ketiga diantara kami. Meskipun sudah hampir 2 tahun berlalu, dan mereka telah menikah. semua itu masih terasa baru dan begitu menyakitkan. Luka itu masih terasa perih dan menganga di dasar hatiku.

Hari ini, luka itu kembali muncul di permukaan. Disaat yang menyedihkan ketika untuk kesekian kalinya ditolak institusi. Aku bertemu dengannya. Mereka tepatnya, hendak berkonsultasi ke dokter kandungan. Sempat terjebak dalam suasana kikuk, akhirnya ku ketahui mereka hendak program hamil. Setelah menunda kehamilan hampir satu tahun lebih akhirnya mereka berdua memutuskan ingin memiliki bayi.

Dia mantan kekasihku telah melangkah jauh meninggalkan masalalu kami. Sementara aku? Aku masih saja disini. Tanpa kekasih. Tanpa pekerjaan yang pasti.

Kenyataan ini sangat menyakitkan. Enggan rasanya berhubungan dengan makhluk seperti masalaluku itu. Aku tak ingin kenal dengan 'ketan hitam' lagi. Demi apapun aku ingin melupakan masalaluku itu. Tapi mustahil karena pada kenyataanya aku hidup diantara 'ketan hitam'.

Semua terasa penat dan menyesakkan. Ku tendang sebuah kerikil yang menghalangi jalanku. Pletak.

"Ya Allah aku ditolak lagi!!!!" Umpatku. Seketika kurasakan sakit di dada mengingat semua kenyataan itu. Oh bukan ini bukan hanya sekedar sakit hati. Tapi ngilu luar biasa di kedua payudara ku.

Bersamaan dengan nyeri di payudaraku, seketika aku sadar sesadar-sadarnya. Aku bukan pengangguran biasa. Seakan kembali pada realita. Aku memiliki tanggung jawab, aku memiliki pekerjaan yang telah ku abaikan selama 3 jam ini. Jangan sampai bossku marah besar.

Ku percepat jalanku menuju TK Kemala Bhayangkari yang berdiri di atas perumahan perwira Brimob. Oh semoga boss ku tidak marah besar. Kedua payudaraku semakin berdenyut.

"Selamat pagi Bu.." aku memasuki ruangan belajar mengajar di Tk ini. Suasana tampak gaduh dengan suara rewelnya anak kecil.

"Mimi...!!" Anak laki-laki berpipi gembil itu meronta dari dalam dekapan Bu Ruri. Bu Ruri adalah salah satu guru di TK ini. Seakan mendapatkan signal, anak laki-laki yang hampir berusia 2 tahun itu berlari tertatih ke arahku. Langsung saja kuangkat tubuhnya yang montok itu.

"Mimi cucu Mimi..." ia melakukan aksi protes dalam tangisnya. Kedua tangannya yang kecil itu menarik kancing bajuku. Kini aku pun malu pipiku bersemu merah.

Para pengajar di TK ini pun memandang kami berdua dengan takjub. Ya semuanya sudah terbongkar, sejak bocah gembil ini mulai belajar jalan dan berbicara.

"Pulang dulu ya nak..." ucapku menenangkanya. Namun gagal. Tangisannya semakin kencang.

"Cucu Mimi!!! Cucu Ian mimim cucu Mimi...!!!" Batita ini terkenal dengan panggilan Ian. Dia semakin meronta dan menangis menjerit -jerit.

"Sudah mbak Yona .. disusui dulu saja, dari setengah jam yang lalu Ian menangis terus mencari mbak Yona.. mungkin dia memang kehausan. Karena ia tak mau meminum susu botol nya mbak..." ucap Bu Ruri bijak. Sementara aku masih berusaha menenangkan Ian.

"Lebih baik saya pamit dulu Bu.. saya ucapkan terimakasih sekali sudah menjaga Ian selama saya pergi.." begitulah lantas aku berpamitan pada guru-guru, yang dengan baik hati mau menjaga Ian selama aku pergi test wawancara tadi. Ya siapa yang bisa menolak merawat Ian? Ia buakan anak biasa. Selain anak yang pintar, Ian adalah anak penguasa, pemimpin kesatuan. Entah tulus atau tidak pasti tak kan ada yang mampu menolak anak ini.

Gegas ku bawa Ian menjauh dari area TK, sebelum aku dan Ian menjadi tontonan geratis, karena Ian terus saja meminta susu dan menarik kerah bajuku. Sementara itu istri anggota Brimob yang tengah menunggui anaknya, terus saja memandangi ku aneh dan sesekali berbisik-bisik. Bahkan ada yang menatap iba pada kami. Mekipun demikian aku tetap menenangkan Ian dengan penuh kasih sayang tak kupedulikan apa kata mereka. Karena aku menyayanginya. Dia batita kesayanganku. Boss kecilku.

Fabrian Dwingga Yanotama. Bayi yang hampir berusia 2 tahun. Lebih tepatnya masih berusia 15 bulan. Kami bertemu dalam keadaan yang sangat ajaib. Bahkan hubunganku dengan bayi ini tak kalah ajaibnya.

Pasti banyak yang bertanya-tanya siapa Ian sesungguhnya? Kenapa wanita single dan belum menikah sepertiku bisa digelayuti bayi montok dan tampan ini? Dan kenapa pula Ian meminta susu dariku??

Panjang sekali ceritanya. Dan itulah masalahnya.

temukan cerita ini di Karya karsa

https://karyakarsa.com/Jasminecindhy/step-mother-inilah-takdirku-364954























"STEPMOTHER" Inilah TakdirkuDove le storie prendono vita. Scoprilo ora