1. Pertama Bertemu

52 15 6
                                    

"Assalamualaikum" Kata Alsya,saat memasuki rumah nya.

Namun seperti biasa, tidak ada yang menjawab, kenapa?
Karena orang tuanya gak pernah mikirin dia, orang tuanya selalu aja memikirkan kerja-kerja-kerja dan kerja, padahal Alsya hanya ingin kasih sayang kedua orang tuanya bukan harta yang mereka punya.

Adik nya? Adinda juga sama, karena tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, dia selalu aja setiap pulang sekolah bukannya pulang malah main, kadang main pulang nya sampai malem, kadang dia bilang nginep dirumah sahabatnya, karena dirumah juga ngapain? Sepi gak ada obrolan atau pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut keluarga, orang tuanya gak pernah ngeluangin waktu buat anak-anak nya.

Ambil rapot di sekolah aja mereka gk bisa, selalu aja om atau tante kita yang ambilin, kadang Alsya suka mikir "kenapa sih hidup aku kaya anak broken home, yang hidup didunia tapi gak pernah dapetin kasih sayang orang tua, kumpul keluarga aja jarang" Tapi Alsya gak pernah menampilkan sosok rapuh nya di depan banyak orang.

Walau dirumah tidak ada siapa-siapa, tapi ada teman dari masa kecil Alsya yang selalu menemani Alsya sampai kapanpun.

Dengan malas Alsya pun menaiki tangga menuju kamar nya yang bernuansa biru laut.

Sesampainya di kamar Alsya langsung mengambil posisi tengkurap.

"Haduh, capek banget sih seharian kerja mulu" Keluh Alsya.

Alsya bangun dari posisi tidur nya saat mengingat sesuatu dan mengambil tas nya, setelah itu Alsya mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya. Almamater OSIS.

Yaa Almamater OSIS itu punya salah satu anggota OSIS yang tidak sengaja di tabrak nya.

Flashback on.

"Yaampun, aku kan belum selesai ngerjain tugas nya, ntar kalau belom selesai bisa-bisa aku di hukum lagi sama anggota OSIS" Kata Alsya cemas, seraya berjalan sambil membawa es jeruk dengan terburu-buru hingga tidak melihat jalan dengan benar.

Brakkk.... Byurr
"Aduhhh" Ringis Alsya, saat tubuh nya tidak sengaja menabrak orang didepan nya dan es jeruk nya pun tumpah mengenai seseorang yang berada di depan nya.

Karena orang yang ditabrak nya lebih tinggi, Alsya pun mendongak dan ekspresi wajah nya langsung berubah cemas, karena orang yang di tabrak nya mengenakan Almamater OSIS dan disitu terdapat bekas es jeruk nya yang berwarna orange sehingga Almamater nya itu terlihat kotor.

"Ya--yaampun kak, ma--maaf ya saya gak sengaja" Kata Alsya seraya membersihkan kan bekas es jeruk nya di Almamater orang itu, tetapi warna nya tidak dapat di ilangkan dengan tisu saja, ini harus di cuci.

Alsya pun mendongak dan berpikir bagaimana dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya yang sudah menumpahkan es jeruk ke Almamater orang itu.

Kerutan di dahi Alsya terlihat, Alsya bingung karena orang yang di tabrak nya tadi tiba-tiba melepaskan seragam Almamater nya dan menaruh nya di tangan Alsya.

"Lo cuci!" Kata orang itu dengan wajah datar, berbicara singkat, padat dan jelas namun bermakna.

Orang itu pun kembali berjalan tanpa berbicara apa-apa lagi.

Flashback off.

"Ohiya, aku kan harus nyuci ini! Aduh tapi kok males banget ya cuma nyuci doang" Kata Alsya lemas.

Ohya sebenarnya dirumah Alsya ada pembantu, tapi Mbok Ranti lagi pulang kampung karena ada acara keluarga, jadi Mbok Ranti izin selama 2 Bulan.

Dengan malas Alsya pun mencuci Almamater tersebut, Alsya sudah biasa begini, dirumah kadang dia membuat makanan sendiri, nonton TV sendiri, hidup nya benar-benar sepi.

Different TalentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang