1.

64 1 0
                                    

Juni (Hari ke2 kelas 3 SMA)

Hari ini Dion sampai di sekolah lebih awal, padahal biasanya dia selalu terlambat. Hal ini di karenakan dia tidak bisa tidur semalaman karena harus menjaga Darren yang sedang sakit.

Dion berjalan menuju kelasnya. Namun, sepanjang perjalanan ke kelas, para murid memperhatikan Dion dari atas sampai bawah karena hari ini dia ke sekolah dengan wajah yang terlihat menyeramkan, wajahnya pucat, kantung matanya mulai menghitam dan rambutnya acak acakan.

Dion sampai didepan kelas. Setelah itu ia langsung menuju ke bangkunya. Ia menaruh tasnya diatas meja, kemudian ia duduk dan melihat sekelilingnya, ruang kelas ini terasa sunyi karena hanya ada 5 orang termasuk Dion yang berada di kelas ini. beberapa detik kemudian, ia melihat kearah jam tangannya, disana terlihat pukul 06.40 menit. 

"wajar saja kelas ini masih sepi, ini terlalu pagi. Lagipula kelas ini hanya ramai Ketika hari pertama masuk sekolah karena para murid berebut untuk memilih bangku yang menurut mereka strategis" ucap Dion dalam hati. 

Dion menguap, ia Lelah, matanya sangat mengantuk, ia mencoba berbagai posisi untuk tidur, namun ia tidak bisa tidur karena cahaya diruang kelasnya mulai semakin terang. Dion tidak kehabisan akal, kali ini dia mencoba memasukan kepalanya kedalam tas. Akhirnya dia merasa menemukan posisi yang tepat untuk tidur. Dion tak perlu mengeluarkan buku yang berada didalam tasnya karena Dion memang tidak membawa buku satupun, ia hanya membawa sebuah pulpen, itupun bukan pulpen miliknya, melainkan milik Tasya. Sebelum libur semester, Dion meminjam pulpen itu untuk mengisi absen saat ulangan, namun karena lupa, Dion tidak mengembalikannya dan menurutnya saat ini, pulpen itu adalah miliknya karena pemilik aslinya telah menganggap pulpen itu hilang. Lagipula siapa yang akan membawa banyak buku pada hari ke2 masuk sekolah.

Waktu terus berjalan. Ruang kelas yang awalnya sepi, sudah mulai ramai. bangku-bangku yang kosong, mulai terisi oleh pemiliknya. Suara berisik pun mulai terdengar, para murid mulai sibuk dengan pembicaraan masing-masing.

Disisi lain, Tasya baru sampai di kelas, ia melihat bangku kosong di sampingnya kemudian ia mebalikkan badannya kearah Dion.

"Darren mana?" Tanya Tasya sambil mengetuk meja Dion.

Dion dengan setengah sadar menjawab "Sakit"

mendengar jawaban singkat dion, tasya langsung mengerti mengapa dion memasukan kepalanya kedalam tas "pasti semalem lo jagain darren kan, makanya pagi ini you look like a zombie dan lo lagi mencoba tidur. am I right?"

Mendegar perkataan Tasya , Dion langsung mengeluarkan kepalanya dari dalam tas dan berkata "abis main PS" setelah itu dia memasukan kembali kepalanya.

Setelah itu Tasya kembali membalikkan badannya ke posisi semula, ia mengambil hp dari dalam tas nya dan mengetik pesan kepada Darren.

Lo gak kemana mana kan? nanti gua kerumah.

kira kira begitulah isi pesan singkat yang dikirim Tasya ke Darren. Setelah itu Tasya meletakan hp nya di atas meja.

4 menit kemudian hp tasnya bergetar dan menampakkan pesan balasan dari dari Darren

No

Tasya tak heran dengan balasan Darren, ia sudah sering mendapat jawaban seperti itu, dia sudah hafal bahwa keyboard hp Darren hanya memilki 2 huruf yaitu N dan O untuk membalas pesannya.

*****

Kringgg kringgg kringgg

Tepat setelah bel selesai berbunyi, bu Eka masuk kedalam kelas sambil di ikutin oleh seorang siswi

"Ekhmm , baik anak anak hari ini kalian ada teman baru, silaaa..." Bu Eka tidak melanjuti perkataan nya karena perhatian nya kini tertuju pada Dion yang sedang tidur

Tasya yang memperhatikan arah pandang bu Eka yang memandang tajam kearah Dion. Mengerti akan tatapan bu Eka, Tasya mencoba membangunkan Dion dengan mengetuk meja Dion dari bawah, bahkan Tasya mencoba menendang kaki Dion yang tepat dibelakangnya namun tak ada respon dari Dion. Reza yang berada di samping Dion, langusung menyenggol tangan Dion

Dion yang kaget langsung terbangun, ia mengelurkan kepalanya dan melihat kearah Reza yang berada disampingnya. Reza menggelengkan kepalanya perhalan, memberi kode kepada Dion untuk melihat kedepan kelas. Dion mengalihkan pandangannya, kini tatapan Dion dan bu Eka saling bertemu,

"eh si tampan bangun. Gimana rasanya tidur di hotel bintang 8, Enak?"

"Eh ibu udah dateng" Dion tersenyum malu.

"Kamu lagi ya Dion! Masih pagi kok sudah tidur" bu eka membentak 

"Bu, itu cwe samping ibu kasian loh di anggurin" Dion mengalihkan pembicaraan agar tidak jadi kena marah bu Eka

"Dari pada ibu anggurin mending buat saya aja bu" goda reza

"reza playboy bu, mending kenalin ke saya" seka alden

"Heh kalian!" bu Eka menunjuk reza dan alden sambil menatap menahan emosi

"Iyaa bu maaf" jawab alden dan reza bersamaan

Bu Eka menghela nafas panjang, kemudian ia meminta siswi baru tersebut untuk memperkenalkan diri.

"Nama saya Kayla khairunissa pindahan dari SMA Kebangsaan" ucap Kayla lantang

"Silakan kamu duduk di samping Tasya, yang di depan si tukang tidur" bu Eka menunjuk ke arah tempat duduk yang akan di dudukin Kayla kemudian ia keluar dari kelas.

*****

Kringgg krriinggg krriinggg

Bunyi bel menandakan pergantian jam pelajaran. Setelah guru keluar dari kelas, suara berisik Kembali terdengar, mereka Kembali dengan kesibukan mereka, ada yang mengobrol, ada juga yang bermain game. Tasya membereskan buku-buku yang berada diatas mejanya. Setelah itu, ia membalikkan badannya kearah siswi baru yang duduk disampingnya, ia mengulurkan tangan "Tasya" dan dibalas oleh siswi baru tersebut "Kayla"

"btw lo pindahan dari mana?"

"SMA Kebang..."

Belum selesai Kayla menjawab, terdengar suara teriakan yang mengagetkan seisi kelas dan membuat sesisi kelas mengalihkan pandangannya sebentar ke sumber suara. Suara itu berasal dari belakang tempat duduk Tasya. Tasya yang terkejut langsung berdiri dan menggebrak meja yang berada di belakangnya. Alden yang awalnya duduk diatas meja langsung berdiri karena kaget.

"ngangetin aja sya"

"emangnya suara ketawa kalian tadi gak ngagetin!"

"Sorry sorry"

Tasya tak mengatakan apapun lagi, namun tatapannya mengisyaratkan sebuah amarah. Dion menjentikan jarinya di depan wajah Tasya dan mengalihkan pandangannya kepada Kayla

"maklum ya, dia emang gak pantes dia alam bebas"

Alden, Reza, Rafli tersenyum menahan tawa mendengar perkataan Dion sedangkan Kayla tersenyum tipis. Agar suasana tidak semakin panas, para siswa itu mengalihkan pembicaraan dengan cara berkenalan dengan Kayla.

"oh iya kita belum kenalan, Alden"

"gue reza"

"leon"

Kali ini tatapan Tasya tertuju siswa yang memperkenalkan diri sebagai leon

"hehehe, bercanda. Gua rafli"

Kayla menunjuk masing-masing siswa dan menyebutkan Namanya "oke, berarti ini reza, rangga, raflli,...." Kemudian jari Kayla berhenti menunjuk di depan Dion. Mereka melihat kearah Dion yang sedang fokus bermain game di hp nya, Tasya yang geram langsung menyikut tubuhnya Dion, tanpa berkata Dion hanya menunjuk kearah nama yang tertera di bajunya.

" Dion A. E ?" ucap Kayla

"Alarick Elenio" jelas Dion

BrokenWhere stories live. Discover now