《 9

3.7K 689 446
                                    

siders? kutilan luh,,,

•••

"udahan deh, lo bilang aja aja mau lo apa?" ucap jihoon yang udah lelah di perebutkan. w k w k w k

"id line."

"pjihoon― udah ayo lin."

jihoon langsung menarik tangan guanlin memasuki area parkiran meninggalkan donghan cs dan samuel.

"bee, kok lo ngasihin id line lo sih? ntar kalo dia macem macem gimana?"

"gabakal."

"terus ntar kalo dia ngechat lo terus?!"

"hmmm."

"trus kalo dia tiba tiba nembak lo? lo bakal nerima dia ga? ga bakal kan?!"

"hmmm."

karna merasa kupingnya udah makin panas, akhirnya jihoon membalikkan badannya.

"kenapa? lo cemburu?"

setelah denger kata jihoon barusan guanlin baru sadar kalo dia emang......cemburu.

tapi masa pangeran cemburu bilang bilang? ah cupu.

"ga lah, kesenengan lo ntar."

"yaudah gausah larang gue."

jihoon meneruskan jalannya menuju ke mobil guanlin yang di parkir sejajar dengan mobil mobil guru.

saat mereka berdua memasuki mobil, tiba-tiba guanlin ga bisa mengalihkan pandangan matanya dari mata jihoon.

"kenapa liatin terus?" ucap jihoon sambil mencoba mengalihkan pandangannya.

guanlin memejamnkan matanya dan menghembuskan nafasnya kasar. setelah memejamkan matanya, guanlin kembali membuka matanya dan kini menatap jihoon dengan dalam.

"gue cemburu."

HAHAHA KENAPA LO GABILANG DARI TADI SIH LIN.

jihoon berdehem sebelum menaikan kerahnya sambil menelan ludahnya cepat.

"apa apa? ga kedengeran."

"apaan gue ga ngomong apa-apa juga pede banget lo peler."

"oh gitu, aduh samuel langsung ngeline gue wih gercep bener."

"gue cemburu park jihoon." guanlin dengan cepat langsung mengambil ponsel milik jihoon dan mematikan ponsel jihoon.

"ih ngapain dimatiin sih?!"

"biar gaada yang ganggu."

"ganggu apa coba?"

"kita lah."

"emang kita apaan?"

"temen."

•••

jadian? • panwink Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum