ANGEL WITHOUT WINGS 17

868 83 2
                                    

.
.
.
**********
.
Sedari tadi Henry terus mengamati Yoona yang mendadak tak banyak bicara setelah dirinya menyatakan perasaannya pada gadis itu
."kau kenapa ibu peri?."
."ye?...ah.. Aku..
."apa kau sakit?kau mendadak tak semangat begitu?."
.
."ania."Yoona menggeleng pelan."aku baik baik saja."
."jika memang karna ungkapan perasaanku tadi tolong jangan terlalu dipikirkan aku bisa menunggu jawabanmu kapan saja."
.
Henry menggenggam tangan Yoona dan menatap gadis itu."ayo kita nikmati semua wahana disini."ajaknya seraya menarik tangan yeoja itu penuh semangat
.
.
_______
.
."sudah malam kita harus segera pulang nanti monster kuno itu bisa memenggalku gara-gara telat membawa pengasuh anaknya."
Henry membukakan pintu mobilnya untuk Yoona hingga membuat gadis itu gugup
.
Didalam perjalanan Yoona nampak masih terdiam gelisah ditempatnya,otaknya masih dipenuhi pikiran tentang kedua kakak beradik itu
Ia benar-benar tak bisa berbohong pada Henry tentang perasaanya pada Kyuhyun tapi ia tak ingin merusak tali persaudaraan mereka dan lagi dirinya benar-benar sadar siapa ia dan siapa Kyuhyun,ia tak mungkin mengatakan ia menyukai pria itu sementara derajat keduanya cukup jauh dan tujuannya bekerja disini untuk ibunya bukan untuk mencari Cinta apalagi mencintai majikannya
.
."maaf aku tak bisa mencintaimu tuan."
."ye."
Henry menghentikan mobilnya secara mendadak membuat gadis itu tersentak,ia menatap gadis itu seakan berharap yang didengarnya tadi itu salah
."Yoona ya kau tadi..
."aku tak bisa mencintaimu."
Jantungnya seakan terhenti mendengar kalimat gadis itu,ia berusaha tersenyum seakan tak ingin mempercayai ucapan gadis itu
."Im Yoona aku bisa menunggumu sampai kau menyukaiku dan
."aku mencintai Tuan Kyuhyun."
Untuk kesekian kalinya jantungnya serasa dihantam panah api yang begitu menyakitkan
.
Yoona menundukan kepalanya saat airmata itu keluar membasahi pipinya
."aku tahu ini salah tak seharusnya aku menyukai majikanku dan aku sadar siapa diriku.. Tapi.. Aku tak bisa berbohong."
."jangan lanjutkan lagi."
."aku menyukai tuan Kyuhyun entah sejak kapan aku merasakannya aku..
." jangan lanjutkan lagi Im Yoona."
."kumohon jangan beri tahu Tuan Kyuhyun tuan.. Aku sangat membutuhkan pekerjaan ini."
.
."SUDAH KUBILANG JANGAN LANJUTKAN LAGI.. INI MEMBUATKU SAKIT."
Mata Henry bahkan sudah berkaca-kaca,dengan tangannya yang bergetar ia kembali menghidupkan mesin mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi tak perduli setelah ini ia akan mati atau apapun
.
.
********
.
Tangan terkepal Henry perlahan melunak setelah puas menghajar kakaknya hingga membuat sang kakak babak belur dan terluka tak berdaya diatas lantai
Nafasnya terengah-engah menatap kakaknya dingin
.
."apa salahku?."
Dengan nada serak dan kesakitan Kyuhyun menatap adiknya yang menatapnya dingin
."apa.. Kau masih belum bisa memaafkan Hyungmu?."
."ania.. Tiba-tiba aku ingin menghajarmu.. Itu saja."
Kyuhyun menahan tangan Henry yang hendak melewatinya,ia mendongak menatap pria itu dalam
."aku tahu kau ingin mengatakannya.. Cha katakan?."ia tersenyum tipis."katakan semua yang membuatmu marah padaku."
.
Henry menghempaskan tangan Kyuhyun yang menggenggamnya lalu membuang wajahnya seakan tak mau menatap kakaknya itu
."aku benci mengatakannya dan... Bertahun tahun aku selalu menghindari kejadian ini tapi....aku benci karna yang kuhindari ini justru terjadi."
Bibirnya terbuka untuk memburu nafas juga menahan amarahnya agar tak kembali menghabisi kakaknya
."aku begitu menyayangimu hyung dan aku benar-benar benci karna kita harus menyukai gadis yang sama."
.
Mata Kyuhyun membulat menatap Henry terkejut
."kau bilang kau takkan jatuh Cinta lagi.. Kau bilang hanya akan jatuh Cinta sekali dalam seumur hidup.. Kau bilang kau takkan menyukai Yoona... TAPI KENAPA KAU BERBOHONG PADAKU?."
Ia menundukan kepalanya saat Henry menatapnya tajam
."maafkan aku."
.
."kalau kutahu kau juga akan menyukainya aku akan menghindari perasaan ini padanya.. Aku benci harus bersaing denganmu dan aku benci kalau harus kalah darimu.. Ini membuatku sakit hyung.. Ani.. Bahkan rasanya lebih sakit dari apa yang kau lakukan dulu."
Henry bahkan sudah menangis,pria itu sepertinya benar-benar menyukai Yoona
.
."aku juga tak menyangka kalau perasaan ini akan kurasakan padanya.. Aku bahkan sudah berusaha menghindari perasaanku padanya tapi semakin kutahan perasaan ini justru semakin besar."
Kyuhyun mendongak menatap adiknya lirih
."aku tak bisa menghindari perasaan ini..kalau kutahu cara untuk menghentikan perasaan ini.. Aku pasti akan melakukannya.. Tapi aku tak bisa melakukannya.. Maafkan aku Henry ah..
Ia bahkan sudah menangis seakan begitu melukai adiknya dan juga dirinya sendiri
.
Henry mengepalkan tangannya tanpa berbalik menatap kakaknya
."perjuangkan Yoona hyung."
.
Kyuhyun mendongak menatap Henry membuat pria itu menatapnya
."Yoona adalah gadis yang pantas untuk kau perjuangkan."
."Henry ah..
."aku pernah berjanji pada diriku sendiri... Aku akan mengorbankan kebahagiaanku untukmu bahkan jika itu Cinta sekalipun."
.
Henry menatap kakaknya lirih
."Yoona...dia mencintaimu."ujarnya membuat mata kakaknya membulat
."berhenti memikirkan kebahagiaan Jisoo dan mulai pikirkan kebahagiaanmu...miliki Yoona dan bahagiakan dia.. aku akan benar-benar membunuhmu jika kau menyakitinya."
Ia melangkah begitu saja meninggalkan kakaknya yang nampak menatapnya lirih
.
.
.
______
.
."kau takkan pulang malam ini?."
Jisoo nampak tak bergeming ia membiarkan Taeyong merangkul bahunya bahkan menciumi pipinya
."apa kai dan ayahmu bertengkar lagi?."
Pertanyaan pria itu masih diabaikan juga,pikirannya masih melayang mengingat ucapan Jinyoung tadi siang
"Aku benar-benar sudah membuatnya menderita tapi Aku begitu bergantung padanya aku bahkan tak sanggup sehari saja tak bersamanya.... Sebenarnya apa yang kurasakan ini? Apa aku menyukainya atau aku hanya kasihan padanya...hhhh.. Aku hanya terlalu nyaman dengan persahabatan kita sampai tak sadar Jinyoung memiliki rasa lebih padaku"batinnya
.
."Cho Jisoo apa yang kau lamunkan hmm."
Taeyong mencium pipi Jisoo dan menatap gadis itu kesal pasalnya gadis itu terus saja mengabaikannya
."ania aku hanya...
."malam ini menginap saja dirumahku oh?."
."Mwo?."
."seperti minggu lalu saat kau dan ayahmu bertengkar.. Aku suka kau menginap disini dan tidur bersamaku."
.
Jisoo nampak tak nyaman saat Taeyong memeluknya dengan begitu posesif bahkan pria itu menciumi pipinya seperti pasangan dewasa
."Taeyong ah.. Jangan seperti ini kita belum pantas."rontanya
."ayolah bukankah dulu kau senang aku memperlakukanmu seperti ini hmm."
."keundae aku..
."kita adalah sepasang kekasih yang kesepian... Kupikir kita akan bahagia dengan seperti ini hmm. "
."lepaskan aku."
Jisoo melepaskan pelukan Taeyong dan berdiri dari duduknya
."aku harus pulang.. Ayahku pasti mencariku kalau aku pulang telat."
Ia merapihkan penampilannya lalu mengambil tas punggungnya dan beranjak meninggalkan rumah sewa pria itu
.
Taeyong menyeringai menatap punggung gadis itu
"Lihat saja nanti aku pasti akan membuatmu tergila gila padaku dan menjadikanmu koleksi video pribadiku"
Batinnya lalu menatap tumpukan kaset di samping televisi dimana kaset itu adalah kaset video video pribadinya bersama teman kencannya yang sudah ia tiduri dan ia tinggalkan begitu saja
.
.
.
__________
.
Yoona nampak menerima panggilan dari ibunya seraya menahan isakannya agar ibunya tak mendengarnya
."aku juga merindukanmu eomma."
.
……………
.
."ne.. Sebentar lagi aku akan pulang.. Setelah aku mengumpulkan uang untuk oprasimu aku pasti pulang dan.. Aku takkan meninggalkan eomma lagi untuk selamanya... aku akan bersama eomma setiap hari ani bahkan setiap detik."
Airmatanya tak dapat dibendung lagi saat mendengar ibunya yang begitu kesepian dan sangat merindukannya
.
."eomma harus makan yang banyak aku juga sudah mengirim uang pada bibik Jung dan memintanya untuk membeli makanan yang lezat untukmu.. Jangan sakit dan jangan cemaskan aku.. Aku selalu bahagia selama eomma baik-baik saja."
.
.…………
.
."ne.. Selamat malam eomma."
Ia mengakhiri panggilannya dengan sang ibu dan menjatuhkan ponselnya
Tangan mungilnya yang bergetar itu ia angkat untuk menutupi wajahnya dan membiarkan airmatanya mengalir dibalik telapak tangannya
.
Bohong sekali jika ia bahagia mendengar ibunya baik-baik saja karna pada kenyataannya ia tak bahagia tepat setelah merasakan jatuh Cinta untuk yang pertama kalinya
Cinta yang sering ia dengar itu Indah,hangat bahkan banyak yang menganggap Cinta itu seperti dunia milik berdua
Tapi kenyataannya berbeda setelah ia merasakannya,Cinta itu baginya pahit, menyakitkan dan membingungkan ,ia benar-benar menyesal jatuh Cinta
.
"Kalau kutahu Cinta sepahit ini.. Aku takkan pernah merasakannya "
.
Tok.. Tok...
.
."Im Yoona."
Ia menghapus airmatanya cepat saat mendengar pintu kamarnya diketuk
."ne.. Sebentar tuan."
Sebisa mungkin ia menutupi jejak airmatanya agar tuannya itu tak curiga
.
."ne tuan apa Hyunjoo..
Matanya justru membulat saat dirinya membuka pintu dan melihat wajah Kyuhyun penuh darah dan memar disudut mata dan bibirnya
."tu.. Tuan kau kenapa apa kau..
.
Kyuhyun menerobos masuk kekamar Yoona dan mendudukan diri diatas ranjang wanita itu seraya menahan sakit diwajahnya
."tunggu sebentar tuan aku akan mengambilkan obat."
Ia menundukan kepalanya membiarkan gadis itu pergi
.
.
."sshh..
."tahan sebentar."
Tangan mungil itu bergerak hati-hati membersihkan darah di ujung bibir Kyuhyun dengan kapas yang sudah dibasuh air
."akhh..
."mianhae."
.
Mata pria itu sama sekali tak teralihkan dari wajah mungil Yoona yang berjarak cukup dekat dengan wajahnya
Ia mengamati setiap inci wajah mungil Yoona yang terlihat begitu cantik bahkan dua kali lebih cantik kalau dilihat dalam keadaan lampu temaram seperti sekarang
Bibir mungil dan manis,hidung mancung,pipi tirus dengan dihiasi rona merah alami,dahi yang Indah,wajah cerah dan bersinar seperti bidadari dan mata..
Matanya membulat saat melihat mata gadis itu sembab
.
Ia mengangkat dagu gadis itu agar menatapnya membuat gadis itu sedikit terkejut karnanya
."tuan...
."kau habis menangis?."tanyanya membuat gadis itu memalingkan wajahnya
Namun bukan Kyuhyun namanya jika membiarkan Yoona tak menatapnya,ia kembali menarik dagu gadis itu agar menatapnya hingga tanpa sadar membuat wajah keduanya berjarak semakin dekat
.
."tuan."
."apa yang kau tangisi?apa kau tak senang bekerja disini...
."ania."potong Yoona cepat,ia menundukan kepalanya untuk mengambil obat mereka dan plester di pangkuannya
."aku hanya sedang merindukan ibuku."
."bukan karna menangisiku?."
Seketika pipinya merona seakan mengangguki pertanyaan pria itu
Sebisa mungkin ia bersikap normal lalu kembali mengangkat kepalanya dan mengobati wajah Kyuhyun dengan obat merah
."akhh..
."mianhe."
Bibir mungilnya bergerak mendekat pada wajah Kyuhyun dan meniupi ujung bibir Kyuhyun yang memar itu dengan hati-hati
.
Kyuhyun justru mengambil kesempatan itu untuk mengecup bibir Yoona hingga membuat wajah Yoona menjauh darinya
Ia menatap gadis itu yang nampak menundukan kepalanya seraya menautkan jemarinya
."maaf tuan..
."aku takkan berhenti mengatakannya."
Ia menatap Yoona yang kini menatapnya dengan dahi berkerut tak mengerti
."aku menarik kembali kata-kataku kemarin... Aku akan selalu menyatakan perasaanku padamu setiap hari sampai kau muak dan mengaku kalau kau juga memiliki perasaan yang sama denganku."
."tuan."
Ia meraih kedua tangan Yoona dan menggenggamnya
."aku punya prinsip dalam hidupku kalau aku hanya lahir sekali.. Matipun sekali.. Aku hanya menikah sekali dan jatuh Cinta pun hanya sekali... Tapi semenjak ada dirimu semuanya berubah... Aku kembali merasakan jatuh Cinta yang bahkan lebih dalam dari sebelumnya."
Tangan kanannya bergerak lembut membelai pipi Yoona
."aku tahu kau juga merasakan hal yang sama denganku.. Maka dari itu... Ayo kita menikah."
.
."nde?."
Mata Yoona justru membulat mendengar ucapan Kyuhyun
."aku tak perlu lagi berpacaran atau apapun karna aku sudah tak ragu padamu.. Aku akan mengatakan semuanya pada Jisoo dan Hyunjoo dan meminta izin mereka untuk menikahimu."
."tuan apa ini tak terlalu cepat aku bahkan belum menjawab pernyataanmu tadi."
."aku tak perlu menunggu jawabanmu karna kau begitu naif.. Henry saja sudah cukup menjadi wakil atas jawabanmu."
Ia menundukan kepalanya namun Kyuhyun menahannya seakan tak mengizinkannya untuk mengalihkan pandangannya dari pria itu
Ia terdiam saat Kyuhyun mendekatkan wajahnya dan mencium bibirnya bahkan melumatnya dengan begitu lembut
.
Kali ini Yoona tak menolak ciumannya gadis itu justru membalas lumatannya dengan tak kalah lembut seakan menandakan kalau gadis itu bersedia hidup dengannya dan menjadi ibu untuk anak-anaknya
Kedua tangannya berpindah pada leher Yoona lalu memutar kepalanya untuk memperdalam ciumannya pada bibir yeoja itu
.
.
Dibalik pintu sana Jisoo mengepalkan kedua tangannya menatap lirih ayahnya yang tengah berciuman dengan pengasuh Hyunjoo didalam kamar
.
.
.
________
.
Tok.. Tok.. Tok
.
."masuk."
.
Eunhyuk masuk ke ruangan atasannya seraya membawa sebuah map coklat ditangannya
."ada apa?."
Ia mendudukan diri dihadapan atasannya itu dan memberikan map itu pada Kyuhyun
."ada paket untukmu."
."dari mana."
."Jepang."
."Ye?."
.
Kyuhyun yang tengah sibuk mengetik mengalihkan pandangannya pada map coklat yang ditaruh Eunhyuk diatas mejanya
."Jepang?siapa yang mengirimnya setauku perusahaan kami tak bekerja sama dengan perusahaan manapun apalagi Jepang."
Ia membolak balikan mapnya mencoba mencari nama si pengirim
."aku juga tak tahu tukang pos tadi tak memberi tahu siapa pengirimnya.. Yang jelas itu untukmu."
.
Kyuhyun membuka map tersebut dan membaca isinya
Matanya membulat saat membaca map tersebut
.
.
"SURAT PENGALIHAN PERUSAHAAN "
.
.

ANGEL WITHOUT WINGS(complete)Where stories live. Discover now