FILE 10

2.3K 276 22
                                    

Korea langsung dihebohkan dengan penangkapan pembunuh berantai itu. Media online, televisi, radio sampai media massa menjadikan kabar itu sebagai headline. Pujian pun mengalir deras kepada pihak kepolisian, dan tentu saja aktor utama dalam penangkapan itu, Jeon Jungkook.

Di kantor polisi, Yein ditahan di sebuah ruangan kecil dengan empat dinding bercat abu-abu. Di salah satu bagian dindingnya terdapat sebuah kaca yang menyambung ke sebuah ruangan. Di dalam ruangan itulah para petinggi polisi bisa melihat proses interogasi.

Tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya, proses interogasi ini berjalan dengan suasana yang sangat tidak nyaman. Kim Sunggyu dan Jeon Jungkook yang seharusnya ada di ruang pantau, tidak ada di antara mereka. Keduanya menghilang entah ke mana setelah penangkapan itu. Yang jelas, keduanya begitu terkejut saat mengetahui pembunuh berantai itu adalah Jeong Yein.

"Timjangnim pasti sangat terpukul," ucap salah satu anggota kepolisian bernama Yoo Jiae.

"Tidak hanya Timjangnim, detektif SMA itu juga pasti terpukul, bukankah gadis itu adalah pacarnya?" jawab anggota yang lain bernama Lee Soojung.

Setelah itu, tak ada lagi yang bicara. Semuanya tampak konsentrasi mendengarkan proses interogasi yang sedang dilakukan oleh Suga.

"Jadi, kau yang membunuh keempat orang itu?" tanya Suga.

"Ya," jawab Yein pendek.

"Kau tidak mau membela dirimu?" tanya Suga heran karena Yein langsung mengakui kejahatannya.

"Untuk apa? Toh aku tak akan bisa mengelak lagi, kalian sudah mengantongi bukti kejahatanku, percuma bagiku untuk membela diri."

Suga menghembuskan nafasnya perlahan. Sejujurnya, ia tak enak hati menginterogasi Yein seperti ini. Begitu juga dengan anggota kepolisian yang lain. Bagaimana pun, Suga dan anggota yang lain tahu, betapa terpukulnya Sunggyu dan juga Jungkook saat ini. Belum lagi reaksi Eunji, istri atasannya yang juga kakak kandung Yein yang pasti juga terpukul karena kabar ini. Tapi, penyelidikan harus tetap berlanjut dan keadilan harus ditegakkan. Ia sudah bersumpah untuk hal itu saat ia dilantik sebagai anggota polisi dulu.

"Kenapa kau melakukannya?"

"Karena aku ingin melakukannya?" jawab Yein.

"Setidaknya kau punya alasan untuk melakukannya."

"Karena mereka menindas, mengejek dan menyinggung kematian orang tuaku. Aku benci pada orang yang menganggap kematian orang tuaku sebagai lelucon."

"Jadi, motif pembunuhan ini karena kau dendam pada mereka?" Yein mengangguk.

"Kau menyesal melakukannya?"

"Tidak," jawab Yein yakin. "Mereka memang pantas melakukannya.

Suga langsung terdiam. Ia terus mengamati ekspresi wajah Yein yang tampak datar. Tidak ada raut penyesalan di wajahnya sedikit pun. Akhirnya Suga memberikan isyarat pada Jiae dan Soojung yang ada di ruang pantau bahwa ia akan menghentikan interogasi. Jiae pun masuk ke ruangan itu dengan diikuti oleh dua orang petugas penjaga tahanan.

"Tahan dia di ruang khusus," perintah Suga pada dua petugas itu. "Dan, Jiae-ah, bisa kau carikan riwayat kesehatan mental Yein? Juga, datangkan seorang psikiater ke sini besok, kurasa kita perlu memeriksa kondisi mentalnya."

"Kau berpikir kalau Yein punya kelainan psikopat?" bisik Jiae yang dijawab dengan anggukan oleh Suga.

***

Eunji terlihat begitu panik saat ini. Ia sangat terkejut saat melihat berita penangkapan pembunuh berantai itu. Jeong Yein, adiknya satu-satunya disebut sebagai pelaku pembunuhan. Bagaimana mungkin bisa begitu? Tentu saja dia tidak percaya dengan semua pemberitaan itu. Dia ingin mendengarnya secara langsung dari mulut Sunggyu soal itu. Sayangnya, Sunggyu tidak bisa dihubungi sejak tadi. Nomor ponselnya tidak aktif. Ia juga tidak bisa menghubunginya lewat telepon kantor. Akhirnya, dengan perasaan gundah, Eunji memutuskan untuk memastikan sendiri kebenaran berita itu di kantor polisi.

P.S.Y.C.H.O [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang