6. Keributan di Stasiun Radio

369 25 0
                                    

Di stasiun radio.

Kazuha sedang di wawancara oleh para penyiar di radio itu. Heiji hanya memperhatikan di luar ruangan. Nampak sesekali Kazuha tertawa dan juga serius saat sesi wawancara tersebut.

"Bagaimana?." Tanya Heiji.

"Aman pak." Jawab salah satu bodyguard setelah mereka memeriksa gedung itu.

Heiji kembali memperhatikan Kazuha yang ada di dalam studio.

"Ya. Kembali lagi bersama kita di radio anak muda.fm. saat ini kami akan memberikan kejutan untuk Kazuha." Penyiar radio itu membawakan acara dengan semangat.

"Ya. Kazuha apa kamu sudah siap?." Tanya penyiar wanita.

"Apa kejutannya?."

Tak berapa lama seseorang keluar dari balik pintu.

"Ya. Kita datangkan Jim Yamada."

Raut wajah Kazuha berubah. Dia tidak bisa mengekspresikan perasaannya dengan benar.

"Jim, apa kabar?."

"Aku baik." Jawab Jim sambil duduk di samping Kazuha. "Kazuha, tersenyumlah. Kamu akan dapat masalah jika cemberut seperti itu." Bisik Jim.

"Wah. Kalian terlihat romantis ya." Ungkap salah satu penyiar.

Kazuha lalu bicara. "Sebenarnya kami sudah putus sejak beberapa bulan lalu. Aku dan Jim sekarang hanya berteman."

Pernyataan itu kontan membuat penyiar dan Jim terkejut. Bagaimana tidak, kabar mereka putus hubungan selalu di bantah Jim. Tapi kini dia acara live radio Kazuha mengumumkan hubungannya yang telah kandas.

Kejadian itu tidak luput dari pantauan Heiji. Dia mendekati studio namun di hadang salah satu staff.

"Kita sedang on air." Kata staff itu.

"Hentikan acara ini!." Kata Heiji.

Kazuha menengok ke belakang, dia melihat Heiji sedang berselisih faham dengan salah satu staff di sana.

"Maaf, saya permisi sebentar." Kata Kazuha.

"Kazuha, kita sedang on air."

"Kalian wawancara Jim saja lebih dulu. Mungkin dia mau terbuka tentang hubungan kami." Kata Kazuha. Kazuha keluar dari studio itu lalu mendekati Heiji.

"Aku bilang hentikan siaran ini!." Bentak Heiji.

Kazuha berdiri di belakang Heiji. Dia menyentuh punggung Heiji. "Heiji, sudah." Katanya dengan lembut.

Heiji menoleh ke belakang. "Kazuha."

Kazuha tersenyum pada Heiji. "Aku baik-baik saja. Jangan di hentikan." Kata Kazuha.

"Tapi bukankah kamu membenci Jim." Heiji menunduk sedikit agar dia bisa berdiri setara dengan Kazuha.

"Aku profesional. Aku akan selesaikan acara ini lalu kita lanjutkan jadwal kita hari ini." Lagi-lagi Kazuha menunjukkan senyumannya.

Heiji mengikuti kemauan Kazuha.

Seusai siaran radio itu, banyak wartawan yang menunggu Kazuha di luar gedung. Tak heran karena Kazuha menyampaikan putusnya hubungan mereka di radio tersebut, sehingga banyak wartawan yang ingin mengkonfirmasi kabar tersebut.

"Kazuha, kita keluar lewat pintu belakang." Kata Heiji.

Kazuha mengangguk.

Jim menatap Kazuha sinis. "Aku tidak akan melepaskanmu." Kata Jim saat mereka berpapasan di lorong gedung itu.

Bulu kuduk Kazuha berdiri, dia bergidik karena aura Jim terasa sangat panas.

Heiji menepuk bahu Kazuha. "Tenang saja."

Kazuha berusaha tenang namun tubuhnya masih menggigil.

"Apa yang sebenarnya terjadi. Dia seperti ketakutan." Pikir Heiji.

Di belakang gedung, mobil Van sudah terparkir di sana.

Heiji membukakan pintu mobil untuk Kazuha. Tak sengaja tangan mereka bersentuhan.

"Dingin." Gumam Heiji.

Kazuha sudah di dalam mobil.

Heiji menghampiri Kazuha lalu dia menatap wajahnya. "Apa kamu sakit?." Dia menempelkan telapak tangannya di kening Kazuha.

Beberapa saat jarak keduanya sangat dekat.

Kazuha bisa merasakan kehangatan tubuh Heiji dan hembusan nafasnya. "Heiji hangat." Pikir Kazuha.

"Kamu agak dingin. Pakailah pakaian hangatmu." Kata Heiji. Lalu dia melihat Kazuha yang sedari tadi menatapnya. "Ada apa?."

Kazuha menggelengkan kepalanya. "Aku minta sweater ku." Katanya.

"Kenapa wajahnya tersipu malu seperti itu?." Pikir Heiji.

Sweater warna abu-abu pun di kenakan Kazuha.

"Hangat?."

Kazuha mengangguk.

Heiji memakaikan syal pada Kazuha. "Udaranya mulai dingin, aku rasa begini baru hangat." Kata Heiji.

Pipi Kazuha merona merah.

"Apa kamu kepanasan?."

Kazuha memegang tangan Heiji. "Sudah hangat." Katanya.

Heiji mengangguk lalu dia keluar dari mobil.

Kazuha melihat Heiji sedang bicara dengan para bodyguard nya.

"Di depan sangat ramai. Aku tidak yakin kita bisa melewatinya." Kata salah satu diantara bodyguard itu.

"Tidak ada jalan lain?." Tanya Heiji.

Mereka saling memandang. "Sepertinya tidak."

"Aku akan memancing mereka. Saat mereka melihatku, mereka pasti berkerumun dan meminta wawancara. Saat itu kalian keluarlah." Kata Jim. "Aku mau keluar. Kesempatan kalian hanya sebentar saja."

Heiji mengangguk. "Terimakasih."

"Aku melakukan ini agar Kazuha bisa keluar dari tempat ini. Kasihan dia tidak kuat hawa dingin." Jim melihat Kazuha yang terlelap tidur di mobil.

"Terimakasih."

Jim masuk ke dalam mobilnya. "Aku akan pergi. Kalian segeralah masuk ke dalam mobil." Jim memerintahkan.

Heiji melihat Jim dari dalam mobil. "Sebenarnya Jim masih menyukai Kazuha, tapi kenapa Kazuha begitu ketakutan jika ada Jim? Kazuha pasti punya alasannya sendiri."



Heiji & Kazuha : pelindung bintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang