I love my life

173 2 0
                                    

Natalia tidur di samping ku. Aku menatapnya, tak menyangka wanita secantik Natalia bisa sangat mencintai diriku. Kami sedang berada di ladang, beralas rerumputan yang lebat, kami tiduran sambil menatap langit senja yang indah.

"Kau tau Mike, aku sudah memimpikan hal seperti ini terjadi."
"Apa?", jawabku.
Natalia menatapku. "Kau dan aku di sini, melihat pemandangan indah ini."
Aku tersenyum bahagia. Lalu aku merangkup kedua wajah Natalia dan mengecup keningnya.
"Senang jika kau bahagia."
Ibu ku berteriak dari jauh untuk memanggil kami.
Sudah waktunya kembali ke kota.
Aku dan Natalia bangkit. Kami berjalan ke arah mobil ibuku yang terparkir tak jauh dari sana. Aku menggenggam tangan Natalia. Ia menatapku sambil tersenyum.
'I know she is the one', batinku.

**********
Aku pulang ke rumah sekitar pukul 08.00 malam. Di sambut oleh ayah dan ibuku di ruang tamu.
Aku menghampiri orangtua ku yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv.
"Hi pa, ma."
Aku memeluk kedua orangtuaku bergantian lalu aku duduk di salah satu sofa.
"Jadi, bagaimana hari mu hari ini?", tanya ibuku.
"Semuanya baik ma".
"Yeah, i can read it from your face", balas ibuku.
"Papa ingin memberitahumu dulu."
Aku mengerjap dan menatap ayahku.
"Papa akan pergi ke Jakarta besok."
Wajahku langsung cemberut.
"Papa punya pekerjaan penting dengan klien di Jakarta, jadi papa terpaksa harus pergi."
Aku bersiap-siap untuk mengoceh tetapi ayahku sudah berkata, "Papa tau kamu kesal. Tapi papa harap kamu mengerti Natalia. Papa hanya pergi sebentar lalu akan segera kembali untuk merayakan hari ulang tahunmu. And happy early birthday my beautiful daughter."
Ayahku tersenyum dan menyodorkan sebuah kotak kecil.
"Papa tau kan, aku tidak butuh hadiah. Aku hanya butuh untuk menghabiskan waktu dengan orang yang aku sayangi di hari ulang tahun ku."
Papaku mengangguk.
"Honey, please understand your dad. He has a lot works to do. He already do his best", timpal ibuku.
Aku jadi merasa sedikit bersalah.
"Okay mom, i get it. Ingat ya janji papa", aku menjawab sambil tersenyum.
"Ayo di buka dong hadiah dari papa", ucap ibuku.
Aku jadi teringat kotak kecil yang sedang terletak di atas meja.
Tanpa basa-basi, aku pun membukanya. Sebuah kunci. Kunci mobil? Oh my god.
"Are you serious, pa?", aku masih tidak percaya.
"You have to drive it well and take of it from now on. It's all yours Natalia".
Aku tersenyum bahagia.
"Thankyou a lot pa. I love you".

*********
Keesokan harinya, aku tiba di sekolah dengan bahagia. Yes, my name is Natalia Pratama. My life is almost perfect. Aku memiliki 2 sahabat yang baik dan tentu saja seorang pacar yang sangat mencintaiku. Aku terlahir di keluarga yang cukup berada (kaya), jadi aku tidak merasa kekurangan dalam hidupku.

"Natalia Pratama, LULUS!!!!", teriak Vanessa.
Aku juga ikutan berteriak bahagia.
"Finally, kita lulus juga dari sekolah ini. I can't wait to go to college."
"Ahh, Van. Gue tau otak loe itu kan pengen ngelihat senior ganteng kan", goda Rani.
Aku tertawa mendengar ucapan Rani.
Tiba-tiba saja, seseorang merangkul ku dari belakang. Aku membalikkan badanku dengan rasa bahagia. Karena aku tau siapa itu.
"Mike!!!", seruku lalu balas memeluk pria yang ku cintai itu.
"Hey, kalian ingat ya ini masih di lingkungan sekolah. Jangan mesum!", canda Rani.
Aku melepaskan pelukan dan merasa kehilangan. Mike menatapku sambil tersenyum.
"Nanti malam kalian jadi kan ke pesta ku", ucapku dengan antusias.
"Pasti dong", seru Vanessa tidak kalah bahagia.

********
Malam itu kami berpesta dengan bahagia. Merayakan hari ulang tahunku dan hari kelulusan kita. Aku juga mengundang teman sekelas ku.
Pesta yang sangat luar biasa. Aku sangat bahagia.
Ayahku sudah berangkat ke Jakarta tadi pagi. Ibuku sedang berkunjung ke rumah nenekku untuk melihat keadaan nenek yang sedang sakit.

Jam menunjukkan pukul 00.00 dan beberapa teman ku sudah banyak yang berpamitan pulang. Akhirnya disinilah aku dan Mike Yansen. Vanessa dan Rani juga sudah pamitan pulang karena mereka harus mengikuti bimbingan belajar untuk masuk universitas besok.

Aku dan Mike sedang duduk di tepi kolam renang dan menatap langit. Kaki kami di celupkan di kolam renang.
"Aku senang banget hari ini".
Mike menatapku dan tersenyum manis. That smile. Aku meleleh olehnya.
"I can see it. Aku juga senang ngelihat kamu bahagia banget hari ini".
"Bahagia nya berdouble-double sih", aku tersenyum lebar.
Mike merangkup kedua wajahku. Aku merasakan pipiku memanas karena Mike menatapku lekat-lekat. Tatapannya benar-benar membunuhku. Tatapan penuh cinta dan sayang. Teruntukku.
Aku merasakan wajah Mike semakin mendekat. Sangking dekatnya, aku bisa merasakan nafas Mike. Aku memejamkan mataku.
Bibir Mike menyentuh bibirku. Lembut dan manis ala Mike. Aku membalas ciumannya. Mike merangkul pinggangku dan aku balas merangkul leher nya. Kami mabuk dalam cinta. Ciuman kami semakin dalam dan panas.
Mike melepas ciumannya dan aku terengah.
Raut wajahku menunjukkan , 'why you stop it?'. Mike sangat mengenaliku. Ia tersenyum geli.
"Apa yang lucu Mike?".
Mike menggeleng dan membelai wajahku dengan lembut.
"Aku tidak ingin kita menikah di usia muda apabila kita melanjutkan yang tadi."
Aku tertawa. Lalu aku memeluk Mike.
"Aku sangat mencintaimu, Mike Yansen."

Beautiful TraumaWhere stories live. Discover now