Chankai(family)-Hunkai

3.8K 229 18
                                    

The Hope From The Sadness
.
.
.

Malam semakin dingin, udara di Seoul, Korea Selatan sangat dingin karena sudah memasuki musim dingin. Udara tersebut merambat kedalam kulit hingga menimbulkan rasa menggigil bagi siapa saja yang masih berada di luar rumah. Tak terkecuali bagi seorang gadis cantik berkulit tan tersebut, Jongin. Kim Jongin.

Ia sedang duduk sendirian disebuah taman yang tak jauh dari rumahnya, merasakan hawa dingin yang begitu menusuk kulitnya. Tetapi dirinya tak pernah menghiraukan rasa dingin tersebut, tak perduli jika dirinya akan terkena flu atau apapun itu. Tak peduli tubuh nya yang memberontak mengatakan lelah yang sangat terasa hingga menimbulkan nyeri dibeberapa bagian. Sungguh dirinya tak akan pernah peduli, karena baginya sakit yang berada di hatinya lah sakit yang paling menyakitkan.

Untaian kata-kata menyakitkan selalu melayang-layang di dalam pikiran nya, seakan mengejek nya untuk semakin merenung. Merenungi apa yang selama ini menjadi pertanyaan yang selalu tertahan dan tak pernah tersampaikan.

Flashback

Jongin baru saja pulang dari berlatih dance nya, seluruh badan nya sangat pegal karena berlatih selama berjam-jam. Disekolah nya sedang mengadakan lomba ajang Dance yang tak akan disia-siakan oleh nya tentu saja.

Jongin sangat menyukai Dance, semenjak kecil dia menyibukkan dirinya untuk berlatih Dance. Semenjak kecil Jongin tidak mempunyai teman, entahlah ia tak tau mengapa sangat menyukai kesendirian nya. Mungkin karena ia sudah terbiasa?

Ya, sudah terbiasa sendiri bahkan saat dirumah pun. Ia sebenarnya mempunyai seorang Eomma dan seorang kakak laki-laki yang berada 7 tahun diatasnya. Tetapi rasanya ia hanya mempunyai seorang Eomma saja, karena kakak laki-laki nya seakan tak pernah menganggap nya ada. Ia tak pernah tau alasan dibalik sikap kakak nya itu, saat akan bertanya pasti kakak nya menghindar bahkan bertemu nya saja ia tak sudi.

Jongin melepaskan sepatunya lalu menaruhnya di rak sepatu didekat pintu masuk dan mengganti nya dengan sandal rumahan. Ia berencana akan masuk kedalam kamarnya, tetapi saat melewati kamar kakaknya ia seperti mendengar suara Eomma nya.

"Eomma mohon padamu Yeol" suara Eomma nya terdengar sangat memohon pada Sang kakak Kim Chanyeol.

"Aku tak bisa Eomma!" jawab Chanyeol dengan tegas.

"Eomma kasihan melihat adikmu, Eomma khawatir karena perbuatanmu akan mengganggu nya kemudian kelak. Kau melihatnya sendiri dia tidak punya teman selain Sehun dan Hoseok. Apa kau tega melihat adikmu seperti itu?" tanya Sang Eomma berharap hati anak nya luluh.

Sedangkan Jongin bingung dengan pembicaraan antara Eomma dan Kakak nya. Ia tak mengerti maksud perkataan Eomma nya barusan yang menyebut dirinya. Ia terus mendengarkan pembicaraan tersebut, bukan bermaksud untuk menguping tetapi dirinya benar-benar penasaran sekarang.

"aku tak sudi melihat wajahnya Eomma, aku ingin pergi dari sini. Kenapa Eomma selalu menghalangiku? Aku sudah muak melihat wajah tanpa dosanya itu! Dan sekarang Eomma menyalahkanku karena dia tak mempunyai teman. Itu bukan salahku! Dan aku tetap pada pendirianku bahwa aku tak akan mau menganggapnya adik dan tak sudi berbicara ataupun mendekatkan diriku padanya!" ucap Chanyeol penuh Emosi.

Chanyeol tak bermaksud untuk marah ataupun membentak Eommanya, hanya saja Eomma nya seakan-akan menuduhnya yang menjadi biang masalah Jongin tak mempunyai teman. Eomma nya selalu seperti ini sedari dulu hingga sekarang ia sudah berusia 24 tahun. Ia sudah muak mendengarkan permohonan Eomma nya.

Deg

Hati Jongin terasa diremas dengan kuat seolah akan menghancurkan organ terpenting dalam tubuhnya itu. Ia terkejut tentu saja mendengar ucapan panjang lebar dari sang kakak yang begitu menyakiti hatinya. Tanpa ia sadari air matanya turun dengan sendirinya dengan deras.

Hunkai-Chankai CollectionWhere stories live. Discover now