Setan Gundul

18 5 4
                                    

Di tengah keramaian dia mencari, mencuri.
Tak pandang kasta, dia rasuki logika.
Membentangkan sketsa janji yang tak ditepati.
Menancapkan kepercayaan asa untuk timbunan harta.

Lalu, di mana nurani?
Jangan kautanya soal nurani yang tak memiliki harga mati.
Nafsu sudah mengendalikan apa yang harus dihilangkan.
Merengut secara tak kasat mata semua cita-cita.

Yang miskin semakin tersingkir, terperosok dalam paluh penuh peluh.
Yang berkuasa semakin gencar, berkata lantang tentang tahta.

Lalu, di mana nurani?
Jangan kautanya soal nurani yang hilang harga mati.

Welas AsihWhere stories live. Discover now