bingung bag. 2

113 7 0
                                    

Berakhirnya kegiatan Hinata yang selalu menstalk akun sosial media nya Naruto, membuat gadis bersuai indigo tersebut bosan karna tak ada nya kabar yang pasti dari Naruto, Hinata jadi berpikiran untuk mengakhiri semua ini dan menutup hatinya kembali, mengingat ini adalah untuk pertama kalinya ia meraskaan jatuh hati, dan di pengalaman pertamanya ia harus menelan kekecewaan yang amat sakit.

'kami-sama, terima kasih pengertianmu yang menunjukkan bahwa perasaanku ini sebenarnya salah. Baiklah aku memang tak seharusnya begini, mengingat aku masih siswi senior high school. Aku harus pokus ke masa depanku dulu baru berpikir ke hal yang sedewasa ini' batin Hinata sambil duduk termenung di atas meja kelasnya.

Skip waktu berjalan seiring waktu, sejak kejadian yang hampir genap setengah tahun itupun Hinata yang dulunya gadis humoris, kini berganti menjadi sosok yang serius. Serius dalam hal pelajaran, tidak ada satupun kegiatan yang sering ia lakukan dulu ia lakukan sekarang ini. Kerjaan dia sekarang adalah belajar, demi menuntut kemasa depan yang cerah katanya, ia hampir saja tidak pernah lagi bermain dengan teman-temannya di sekolah, waktu dia habiskan dengan membaca buku, mengerjakan soal-soal ujian ataupun keperpustakaan. Teman-temannya pun sedih melihat Hinata yang sekarang. Walau Hinata dikenal anti sosial tapi bagi teman-teman dekatnya Hinata adalah sosok yang hangat, ramah, juga pengertian. Dan juga, ia senang bercanda. Membuat teman-temannya tertawa adalah ciri khas Hinata. Tapi itu dulu, tidak sekarang.

Hingga waktunya kelulusan Hinata mendapatkan juara umum disekolahnya. Dan masalah penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi. Hinata berhasil masuk di universitas terkenal se jepang. Universitas yang sangat di impi-impikan banyak orang. Dan Hinata bangga akan prestasinya itu.
Ia memeluk kedua orangtuanya. Berpoto bersama dan menghampiri teman-temannya.

Skip waktu berlalu Hinata sekarang sudah menjadi seorang perantau. Mengingat universitas yang ia inginkan terletak di tengah kota jepang. Dan itu sangat jauh dari rumahnya.

Saat ini disini lah Hinata berdiri tepat di gerbang pintu masuk universitas kecintaannya.
'kami-sama, terima kasih atas pembelajaran yang kau beri selama setahun lalu. Aku berhasil, aku berhasil meraih sedikit demi sedikit masa depan cerahku, dan itu berkat peristiwa yang kau timpahkan kepadaku. Sekarang aku merasa bahagia, walau ada sedikit sakit dihati mengingat aku masih belum ikhlas melepas rasa sayangku kepada orang itu' batin Hinata yang masih berdiri mendongak didepan gerbang universitas.

Sampai tiba-tiba. Ada seseorang menepuk pundaknya.

"Ano... Permisi nona, boleh aku bertanya?".. suara lelaki itu membuyarkan lamunan Hinata sejenak.

"Ehh... Iya, ada apa tuan ?" Jawab Hinata sembari membalikkan badan kebelakang dan melihat sosok yang bertanya kepadanya.

Betapa terkejutnya ia dengan pemandangan didepannya.
Seorang lelaki dengan surai blonde, kulit tan khas dengan coretan 3 garis di pipi kanan kirinya, jangan lupakan badan tegap dan tinggi nya yang menyisahkan Hinata yang hanya sedada pria itu.

Hinata syok, ia tak percaya dengan seseorang yang ia lihat saat ini, ia menjadi sedih, rasa hatinya bercampur aduk, sedih, bahagia, kacau, ia ingin sekali menangis namun air matanya tak memperbolehkan hatinya untuk siap, ia jatuh tanpa permisi dan itu membuat pria di hadapannya juga bersedih.

"Hinata... Kau disini.." kata sang pria itu, hal yang dirasakan pria tersebut sama dengan Hinata, terkejut, kaget, sekaligus bahagia. Ia tak menduga kalau Hinata , seseorang yang selama ini membuat hidupnya berubah berdiri tepat dihadapannya. Ia tahu bahwa bersama Hinata adalah hal yang mustahil mengingat mereka tinggal di daerah yang berbeda. Hinata di kota kecil dan ia di kota besar.

Mereka berdua saling bertatapan, cairan bening masih menghiasi pipi Hinata, begitu juga Naruto. Betapa kagetnya mereka berdua dengan rencana kami-sama. Dipertemukan dengan cara tidak terduga. Hingga akhirnya mereka tidak bisa menahan rindu, walau belum pernah bertemu tapi mereka yakin, bahwa mereka tidak salah orang. Mereka pun berpelukan, menghiraukan hiruk pikuk aktifitas warga sekitar universitas yang ramai . Yang mereja rasakan sekarang adalah kebahagiaan. Kebahagiaan dengan rencana kami-sama yang manis.

Keberhasilan keduanya dalam merubah hidup lalu dipertemukan dengan orang yang dikasihi sungguh rencana kami-sama sangatlah indah.

Tamat...

Huwaa ceritanya gak nyambung ya😂
Sesuai judul, bingung yang bakal membuat bingung pembaca. Tapi semoga suka ya 😂 masih baru msih perlu perbaikan.
Aku terima kritik dan saran. Ohya satu lagi. Makasi buat yang sempat membaca. 🎉🎉🎉

Ohayou(^0^)/

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 11, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

bingungWhere stories live. Discover now