ALVA ALEXANDER - 06 -

27K 1.9K 87
                                    

"Selamat Isabella Claire. Kamu baru saja membangunkan singa yang sedang tertidur"

- Alva Alexander -

=================================================================

Repost untuk proses penerbitan. Segera open PO akhir bulan ini. Ada beberapa perubahan dan perbaikan menjadi lebih padet untuk versi novelnya. Follow ig irma_nur_kumala untuk info

Satu perubahan penting diversi cetaknya adalah penggantian nama Nadine Arzetta menjadi Isabella Claire. Agar namanya lebih kebarat-baratan aja sih. jadi jangan kaget kalau di versi bukunya nanti namanya udah bukan Zetta lagi.

❤❤❤

Alva mengalami serangan pusing mendadak.

Sebelah tangannya bertumpu di atas sofa menyanggah dagunya dengan malas. Matanya sejak tadi membaca kertas di tangannya sambil melirik sekretarisnya yang duduk manis tidak jauh di depannya.

Wajahnya yang tadi kena gampar masih terasa sakit. Wanita yang terlihat lemah ini ternyata memiliki pukulan tangan yang kuat.

"Jadi kamu sudah berpengalaman menggampar cowok yang mencoba untuk menyentuh kamu?!"

Claire meringis,"Begitulah pak. Masih sakit ya?!"

"Nggak seberapa lah pukulan kamu tadi," katanya sok,"tapi alangkah bijaknya kalau kamu tadi memperingatkan saya dulu jangan main asal gampar aja," dengus Alva.

"Maaf pak. Saya kalau panik suka begitu."

Alva menghela napas entah untuk yang keberapa kalinya siang ini setelah kemunculan Claire.

"Pukulanmu mantep juga sih."

"Saya belajar ilmu bela diri pak. Jadi sudah biasa melawan lelaki model ganjen yang suka pegang-pegang sembarangan apalagi yang suka godain wanita bersuami pak."

Alva mendelik,"Kamu nyindir saya?!"

"Nggak pak. Nggak berani saya pak," Claire cengengesan.

Alva tambah keki,"Nggak usah senyum-senyum. Saya itu bos kamu mulai sekarang."

Claire mingkem. Alva kembali melihat selembar kertas yang disodorkan Claire tadi karena ternyata oknum tersangka dari semua ini sudah sukses melarikan diri kembali kemajikannya.

Dasar Jeremy sialan!!!!!!

"Semua ini hanya karena traumatik kamu waktu masih sekolah dulu," tanyanya heran.

Claire menghela napas dan mengangguk. Alva jelas melihat kegusaran di kedua bola mata abu-abu cantik itu ketika membahas tragedi pemerkosaannya.

Alva memajukkan duduknya penasaran,"Biarpun seujung kuku kamu nggak bisa di sentuh?!"

Claire mengangguk,"Untuk kasus tertentu iya. Saya anti dengan lelaki model kayak bapak yang sok kegantengan dan suka tebar-tebar pesona apalagi kalau urusan menjawil-jawil. Itu sudah masuk dalam kategori waspada. Kalau bertemu dengan orang yang lebih tua saya masih bisa memberi toleransi."

Alva bengong. Sungguh baru kali ini dia di hadapkan dengan wanita dewasa model Claire.  Kalau diperhatikan dengan seksama, Claire itu cantik dan Alva tidak perlu melucuti satu persatu bajunya untuk mengetahui bahwa body wanita itu aduhai. Yang paling menghipnotis tentu saja mata bulatnya yang bercahaya padahal di dalam sana dia menyimpan luka masa lalu. Traumanya itu menjelaskan segalanya kenapa dia bisa menjadi seperti ini.

"Saya nggak paham maksud kalimat panjang kamu tadi yang jelas-jelas omong kosong."

Claire berdiri dari duduknya membuat Alva diam memperhatikan. Dengan percaya diri penuh karena Alva sudah mengerti dengan antipatinya dan bisa menerimanya menjadi sekretaris, dia mantap berkoar.

[DITERBITKAN] CEOPLAYBOY #1 - ALVA ALEXANDER [21+] || END ✔Where stories live. Discover now