Part 12

125K 2.1K 25
                                    

Edward memasuki ruangan gelap itu dengan membawa 1 ember sedang berisi air lalu menyiram nya ke tubuh Fusya .

Ia tertawa terbahak-bahak melihat gadis itu kelagepan air yang baru saja membuatnya bangun dari tidur nya.

"Ayok bangunlah ini bukan hotel yang menyuruhmu tidur "

Terbatuk-batuk dengan tangan yang terikat dan kaki yang terikat membuatnya sangat susah bergerak leluasa.

"Keparat sekali caramu tua Bangka ..." Meludahi nya .

Edward memanggil 2 anak buahnya "cepat bersihkan gadis ini lalu bawa ke ruangan ku secepatnya" perintah nya lalu pergi meninggalkan nya.

"Tidak ...lepaskan ...jangan sentuh aku " teriaknya ketika 2 pria itu mampu mengeret tubuhnya memasuki kamar mandi .

"Mau apa kalian ... Jangan sentuh aku ..."

"Jika dirimu tidak bisa mandi maka kita akan memandikan mu ..cepat turuti perintah bos atau terima akibatnya " ucap salah satu pria itu.

"Gilaa...Larry maupun orang ini berkata sama ..apakah semua nya bisa di kendalikan hanya karena uang?" Batin nya

Merasa terancam jika tidak menuruti nya dengan terpaksa harus menuruti nya " hmm..baiklah aku akan mandi sendiri ..tapi ingat ..jangan menyentuh ku "

"5 menit " dua pria itu pergi menunggu di luar namun sebelum pergi ia melempar baju seksi untuk dipakainya.

"Pakailah ini "

Fusya menangkap lemparan itu "sial baju macam apa ini "

Beberapa menit pun usai ia sudah memakai pakaian putih seperti ala suster lengkap dengan atribut nya sangat cocok di kenakan gadis itu .

Dua pria tersebut membawa nya ke dalam kamar Edward yang sudah menunggu .

"Boss" ucap nya.

"Baiklah kalian boleh pergi " lelaki itu pun pergi meninggalkan Fusya disana yang terlihat gugup .

Edward mendekati nya mengagumi tubuh indahnya "kau sangat cantik ...kemarilah "

Mengajak nya untuk duduk di sofa coklat membaringkan tubuhnya "bergayalah seseksi mungkin gadis cantik ...ayok bergayalah "

"Tidak aku tidak mau ...."

Edward menekan paha gadis itu dengan kukunya "ayok sayang jangan buat aku bertindak lebih jauh lagi"

"Ah sakit... Tua Bangka "

Kini kukunya berganti menekan perutnya "jangan panggil aku tua Bangka ..umurku masih 30"

"Baiklah aku akan berpose .. tolong hentikan kuku mu itu "

Dengan terpaksa untuk kedua kalinya hanya mampu menuruti ucapannya .

"Baiklah jajarkan kakimu seperti ini ...tangan mu disini ..dan pandanganmu lihat lah ini "

Edward mengambil pose itu dan hasilnya sangatlah tidak mengecewakan "kau benar-benar seksi "

Edward mengambil pose itu dan hasilnya sangatlah tidak mengecewakan "kau benar-benar seksi "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fusya mencoba berdiri namun Edward mendorongnya agar tetap disana "dadamu sangat berisi ...aku akan mencicipi nya bukan gadis cantik " tangan nakal nya telah berani memasuki baju putihnya .

"Hentikan tua Bangka ..biadab sekali perlakuan mu" mendorong namun tak berhasil.

"Aaahhhh ...aaahhhh ... kenyal sekali milikmu " memutar payudaranya dan mengeluarkan desahan dari bibirnya .

Meraih kamera yang diletakan Edward di samping sofa meraihnya dan memecahkan nya di kepalanya hingga kamera itu benar-benar pecah.

"Sial kau merusak kamera ku yang mahal ..bahkan tubuhmu tidak ada harganya dengan kamera itu"

Pusing kepala Edward mampu membuatnya lenggah namun hanya beberapa detik saja dan bangkit kembali .

Mengejar Fusya yang mengedor jendela memeluk tubuhnya dari belakang "rambutmu.... rambut mu itu harum sekali " menghirup aroma rambut nya.

"Lepaskan ...kau pria pshyo kedua setelah Larry"

"Ohh jadi dia pernah melakukan ini ...tapi dia belum pernah melakukan ini bukan " mengangkat kedua kakinya di belakang , dengan terpaksa tangan Fusya harus mengalugkan nya di lehernya agar tidak terjatuh.

"Oh lihatlah tanganmu sendiri yang mengalungkan nya " senyum Edward .

Edward menatap kan tubuhnya di dinding kaca sehingga tubuh Fusya benar-benar terhempit oleh kaca dan dadanya yang besar sangat mencetak disana .

"Sakit ...sakit..." Teriak Fusya

"Belum seberapa " balas Edward .

Edward menurunkan gendongan nya merobek seluruh baju gadis itu "ingat ... Kau membayar harga kamera ..ingat "

Kini hanyalah bra dan celana dalam yang ia kenakan , Edward membanting tubuhnya di lantai dan mencumbui nya dengan ganas .

"Eemmhhh"

Duar..duar....suara tembakan dari luar pintu .

"Kau belum membayarnya namun kau sudah menyentuhnya Edward "

Larry membawa sebuah pistol dan dengan santainya mendekati nya.

"Larry " teriak Fusya karena sebuah tongkat telah memukul leher Larry dari belakang hingga jatuh pingsan .

Edward hanya tersenyum "bodoh sekali"

"Bagus ..kerja kalian bagus ...aku akan menambah 2x lipat " ucap Edward .

_______________________________________

Selamat hari Minggu dan liburan ...

Your Body Is My SATICFACTION | Sudah DiterbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang