Part 13

125K 1.9K 23
                                    

Fusya dan Larry telah terikat oleh tali yang saling berhubungan di dalam ruang gelap .

Fusya hanya mengenakan sisa baju putih yang robek tadi setelah semuanya di rusak habis oleh Edward .

"Larry bangunlah " menyenggolnya ke arah belakang.

"Hmmm"

"Bagaimana bisa dirimu kesini "

"Tentu aku menagih uang nya ..bukan untuk menolong mu"

Fusya berfikir dirinya berada disini untuk menjemput nya kembali ..namun tidak ..Larry hanyalah mengejar uang itu bukanlah dirinya.

"Kau jahat Larry "

"Dengar .. lain kali jika berucap harus berfikir Matang ..lagipula dirimu sendiri yang menantang ku" entahlah dalam kondisi seperti ini mereka masih sempat berdebat.

"Apa kau tidak mengerti apa yang aku rasakan " nada sedih nya.

"Aku tidak ingin tau Fusya ..dan aku tidak mau tau.." tolak nya.

Ruang gelap itu mengeluarkan sedikit cahaya , tentu karena pintu terbuka .

"Bagus jika kalian berdua sudah bangun " ternyata itu adalah Edward.

Ia menyalakan lampu ruangan itu dan duduk di kursi di depan hadapan kedua orang tersebut.

"Kau ingat Larry ...kau pernah mengusirku ..aku sangat muak dengan sifat angkuhmu itu.. dan sekarang lihatlah ..Larry yang selalu ingin menang kini berada dalam sekapanku" senyum semeriah ditunjukan Edward di atas penderitaan keduanya.

"Kau membohongi ku Edward "

Edward melempar kotak kecil di hadapannya dan mengebrak meja "jangan berkata aku membohongi mu Larry ... Nalar lah sendiri siapa yang pantas menerima julukan tersebut ...dirimu yang memulai ini semua " teriaknya dengan emosi memuncak.

"Diam lah kau tua Bangka ..kalian berdua sama ... sama-sama gila dan tidak waras ..entah kenapa aku harus di pertemukan makhluk seperti kalian" teriak Fusya menyindir keduanya..

Edward mendekatinya menjambak rambutnya "kau bilang apa tadi"

"Kau tua Bangka ...gila dan tidak waras "

"Plak" Edward melayangkan tamparan di pipinya sangat keras.

"Edwarddddddd kau melampaui batasanmu " teriak Larry tidak terima atas hal itu , sebagai lelaki kini jiwa sejatinya telah keluar , namun telat ..mengapa ia menyadari nya disaat genting seperti ini?.

Ia hanya tersenyum setelah menampar gadis itu "kenapa Larry ...bukankah kau juga pernah melakukan nya"

Edward memanggil kelima bodyguard nya menyuruhnya melepas ikatannya dan memukul habis-habisan Larry.

"Cepat habisi lelaki itu ..aku sudah muak atas kesombongan nya "

Bugh ..bugh.. kelima bodyguard itu terus menghantam nya hingga babak belur , kakinya terus menendang tubuh Larry hingga bibir Larry mengeluarkan darah dan wajahnya penuh luka-luka .

"Hentikan ...." Teriak Fusya .

"Ssyyuutttt kenapa gadis kecil " tanya Edward.

"Lepaskan Larry ....jangan sakitin dia " sejahat apapun Larry namun jika teringat akan jasa orang tuanya terhadapnya sangatlah besar , mungkin Larry adalah manusia kejam namun tadi ia juga berusaha menolong ya ketika Edward mencoba menyakiti nya, antara Edward atau Larry jelas lebih baik ia memilih bersama Larry setidaknya Larry adalah lelaki yang sudah ia kenali sedangkan Edward ? Hanya beberapa hari saja walau keduanya sangat lah kasar .

Your Body Is My SATICFACTION | Sudah DiterbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang