2

5K 334 17
                                    

"Yang Mulia, bolehkah saya masuk ke dalam?"

"Silakan, Sima." Pintu kamar terbuka. Memperlihatkan Yixia yang tengah memperhatikan keliman gaun suteranya. "Ada apa? Seingatku tidak ada pertemuan istana pagi hari ini."

Sima membungkuk hormat sebelum akhirnya duduk. "Setelah peristiwa penyerangan anda di Daoxiang, Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan sepakat untuk mencari pengawal baru untuk anda. Mereka sudah menemukan yang sesuai."

Yixia mendelik tajam. "Apa?"

"Anda mendengar saya, Yang Mulia."

Dengkusan kasar terdengar. "Apa semudah itu mengganti orang kepercayaan ayahku? Bagaimana jika pengawal baruku justru musuh yang disusupkan untuk mengetahui kelemahanku? Atau lebih buruk lagi, untuk membunuhku."

"Tidak mungkin, Yang Mulia. Menteri Pertahanan adalah orang kepercayaan mendiang ayah anda. Dan Perdana Menteri adalah paman anda sendiri."

Yixia tersenyum mengejek. "Kau lupa siapa penyerang itu? Dia orang suruhan kakakku, jika aku harus mengingatkanmu, Sima."

"Tapi mereka sudah menyelidiki latar belakang pengawal baru yang dipersiapkan untuk anda. Semuanya bersih. Dan... Dia sudah ada disini."

"Sialan!" Yixia mengumpat pelan. Ia menurunkan kakinya dari ranjang. "Sima, sejak ayahku wafat, aku sulit mempercayai siapa pun kecuali dirimu. Berani sekali mereka memutuskan hal ini tanpa sepengetahuanku."

"Maafkan saya, Yang Mulia. Tapi mereka menunggu anda di balairung."

***

"Kau tahu aku tidak pernah memintamu bertindak sejauh ini, bukan, Perdana Menteri Yihang?"

Pria paruh baya itu membungkuk hormat. "Ampuni kelancangan hamba, Yang Mulia Ratu. Tapi ini demi keselamatan anda dikemudian hari."

"Aku membunuh pelaku penyerangan itu dengan tanganku sendiri, Yihang zongli. Kau meragukanku?"

Perdana Menteri membungkuk takzim. "Maafkan tindakan saya yang terkesan melangkahi shengshang. Tapi sebagai orang kedua dinegeri ini, saya berhak membuat keputusan selama berada dalam koridor yang tepat."

Yixia menarik napas, menetralkan kekesalannya.

"Baiklah. Dimana orang itu?"

Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan saling melirik. Lalu Muyun Yihang menganggukkan kepalanya pada pengawal istana yang berjaga. Satu orang keluar, lalu dalam waktu singkat kembali masuk membawa seorang pria berpakaian serba hitam.

"Beri hormat pada shengshang."

Pria itu menangkupkan kedua tangannya setinggi wajah dan membungkuk dalam. "Hormat saya, Yang Mulia Ratu. Saya Shuofeng Heye."

Kening Yixia berkerut. Ia memutari pria itu perlahan. "Orang Selatan eh?" Sudut bibirnya terangkat. "Keturunan Shoufeng Suhe?" Karena pria itu tak menjawab, Yixia mengibaskan jubahnya dihadapan wajah si pria. "Angkat wajahmu dan tatap aku. Bagaimana kau bisa melindungiku jika kau tidak mengenali siapa yang harus kau lindungi."

Si pria berpakaian hitam pun menurunkan tangan dan menegakkan tubuhnya. Wajah itu perlahan terangkat, menatap Yixia lurus. Detik itu juga, napas Yixia tercekat.

"Gushan fuxing?"

21 Mei 2017

Queen Yixia' Man《Park Shinhye》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang