Home.

1.3K 75 0
                                    

Zefanya POV.

Hari ini aku merasa sangat bahagia bagaimana tidak aku sudah berada di Jerman Alex dan Dio kemarin yang mengatarku. dan sekarang aku ingin mengunjungi rumah Kara,karena sudah lama sekali aku tidak memberitahu apa yang terjadi akhir-akhir ini dalam hidupku.

Aku segera bergegas keluar rumah dan mengunci pintu,setelah itu memesan taxi.

Selama perjalanan aku hanya melamun,memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya dalam hidupku.

Tanpa aku sadari aku sudah sampai di rumah Kara,lalu aku segera turun dan membayar dua lembar uang kepada supir taxi itu.

"Terima kasih pak" kataku.

"Sama-sama nona"balas supir itu.

Aku melihat rumah Kara dan langsung mengetuk pintunya.

Tok tok tok

"Permisi"ucapku sambil melihat jendela rumah Kara.

beberapa menit kemudian pintu terbuka dan ternyata dia Kara,lalu aku langsung memeluk Kara dengan erat.

"Hwaaa Kara gue kangen sama lo,maafin gue ya udah ninggalin lo dan gue gak ngomong apa-apa sama lo" ucapku histeris dan memeluk Kara.

Kara membalas pelukan aku.

"Aaaaa gue juga kangen sama lo Ze,kemana aja sih lo saat gue butuh lo ngilang mulu"balas Kara.

Lalu aku perlahan melepas pelukanku sama Kara,dan Kara mempersilahkan aku untuk masuk kedalam rumahnya.

"Ra lo sendirian di rumah?"tanyaku.

"Oh mama papa gue lagi ada urusan di Inggris katanya,mungkin semingguan"balas Kara.

"oh,Ra gue mau cerita semua tentang keluarga gue dan masalah gue,tapi bisa gak ceritanya di kamar lo aja?"tanyaku sambil menatap wajah Kara.

"Baiklah".

Aku mengikuti arah jalan Kara yang menuju sebuah tangga,dan aku melihat sebuah lorong dengan satu ruangan di sebrang kamar Kara,aku berpikir itu ruangan untuk apa?.

"Ra itu tadi ruangan buat apa ya?"

"Oh itu ruang kerja papa,gue aja gak boleh masuk,gue cuman pengen tau sih isi ruangan itu apa"

"Kan sekarang mama papa lo gak ada di rumah,kenapa lo gak masuk aja kedalam sana?"tanyaku.

"Iya sih tapi gue gak berani"

"Yaudah nanti aja kita coba,sekarang gue mau cerita sama lo"

"Buruan"

"Jadi waktu gue pertama masuk sekolah gue kan ada masalah keluarga nah itu perceraian ibu,sama ayah gue,terus hak asuhnya jatuh ke tangan ibu"kataku sambil melihat-lihat isi kamar Kara.

"Lalu waktu ada anak baru lo tau nggak dia,sama mantan pacar gue  Dio?"lajutku.

"Oh itu Alex bukan?"tebak Kara.

"Yaps lo benar sekali,dia itu ternyata adik kandungnya Dio,dan gue adalah adik angkatnya"

"Hah apaaaa,lo becanda kan?"Kara menatapku dengan tidak percaya.

"Dengerin gue dulu ceritanya belum selesai,jadi gini nama mereka sama-sama ada kata Batez bukan, ternyata itu adalah nama dari klan keluarga mereka,dan lo tau mereka itu Vampire Ra"lanjutku yang membuat Kara diam dengan seribu bahasanya.

"Aa-apa Vampire kata lo?"

"Iya ngapain gue bohong sama lo,dan ibu gue pernah ada hubungan sama ayah Dio dan Alex,namanya Albert Gillbatez,dia ayah gue juga,dan gue gak nyangka kalau hidup gue seperti ini Ra,sangat rumit buat gue."kataku sambil menatap sedih ke arah Kara,lalu tiba-tiba terdengar suara seseorang dari luar,aku dan Kara bergegas ke bawah.

Sesampainya di bawah,ternyata papa dan mama Kara sudah pulang dengan wajah yang yang sangat khawatir.

"Om,Tante saya sahabatnya Kara"ucapku sambil mengarahkan senyum ke arah orang tua Kara.

Mereka tidak membalas kata-kata ku sedikit pun melainkan menatapku dengan wajah datarnya,aku merasa aneh dengan orang tua Kara ada apa sebenarnya.

Tiba-tiba mereka bertiga meninggalkan  aku sendirian di bawah,saat aku mengikuti mama Kara menoleh ke arahku seperti memberikan aba-aba bahwa aku tidak boleh mengikuti mereka.

Aku hanya berdiam diri di ruang tamu,dan seketika pandanganku teralihkan oleh sebuah tulisan di dinding seperti ukiran,aku mendekati nya dan membaca dinding itu.

"Keluarga pemburu Vampire,dan Hybrid. klan Victor bagian dari Werewolf"

Aku tidak menyangka bahwa keluarga Zefanya adalah pemburu Vampire.Lalu aku segera pergi meninggalkan rumah Kara,dan memesan taxi.

Aku memikirkan hal ini sepanjang jalan,entah apa yang ada di pikiran ku,aku masih belum paham sama Werewolf ataupun Hybrid.

Yang aku tau hanyalah Vampire.

Sesampainya aku di rumah aku melihat sosok pria yang berdiri di depan rumahku dengan tatapan yang sangat mengerikan lalu aku berjalan mundur,dan pria itu tetap saja mengikuti arah langkahku,sampai-sampai.

Brukkk

Seseorang memukul keras pria itu dan bertarung seperti Vampire.Ternyata itu Alex dan Dio segera menyelamatkan aku.

"gue takut"kataku lirih sambil memeluk Dio.

"Udah jangan takut lagi kan ada gue sama Alex yang selalu siap nemenin lo"jawab Dio.

"Terimakasih"

"Untuk apa?"

"Untuk semuanya Dio"ucapku sambil memberikan senyuman padanya.

Saat Alex sudah menyingkirkan pria itu,aku menghampiri dia,apakah dia terluka atau tidak.

"Lo gak apa-apa kan?"tanyaku.

"gue gak papa kok,lo gimana?"tanyanya balik ke aku.

"Sama gue gak papa"lalu tanpa aku sadari aku memeluk Alex di depan Dio.

Lalu aku melepaskan pelukan ku,tanpa aku sadari Dio sudah pergi menghilang entah kemana dia pergi.

"Kemana Dio?"

"Dia udah pergi,saat lo peluk gue di hadapannya"jawabnya.

Aku merasa bersalah aku bodoh,gila,kenapa harus peluk didepan dia,tapi maksud aku bukan untuk menyakiti perasaannya.

"Lex bawa aku ke Inggris ada yang harus aku ceritain semua selama aku di rumah Kara sahabat gue"aku memohon kepada Alex agar dia membawaku cepat ke Kerajaan Kolakas.

"Siap nona"senyum Alex ke arahku,lalu aku hanya membalas dengan senyuman tipis di bibirku.



Hai hai  buat kalian yang sudah baca part yang ini maaf ya kalau publisnya agak lama,karena masih belum sempat aja buat nulisnya hehe😂

Kalau misalnya juga gak nyambung apa banyak typo nya maklum ya masih pemula😊

Terimakasih sudah mau membaca,jangan lupa vote,dan komen,aku tunggu saran dari kalian semua❤.

LoveYouAll!!!!






MY BOYFRIEND IS PRINCE OF VAMPIRE!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang