Diikuti Penunggu Gunung Salak

4.1K 122 15
                                    


  Tahun 1995, saat itu kami mendaki ke gunung Salak via jalur Cimelati. Rombongan berjumlah 5 orang. Aku, Andre, Yayat, Anto dan teman baikku, Miko. Kami semua merupakan teman sepermainan sejak kecil. Tempat tinggal kami pun tidak berjauhan.
.
Saat pendakian, posisi Miko selalu berada di depan,atau dalam istilah pendakian disebut buka jalur. Jalur pendakian Cimelati saat itu masih lumayan lebat, sehingga Miko terpaksa beberapa kali menggunakan golok yang dibawanya untuk menebas ranting pepohonan.
.
Pendakian dimulai dari hari sabtu pagi dan kembali pada hari minggu. Siang itu kami melakukan perjalanan turun dan sampai bawah sekitar jam 5 sore. Pendakian kami berjalan baik dan lancar. Kami lalu melanjutkan perjalanan pulang menuju ke Jakarta. Tidak ada sesuatu aneh apapun sampai kami tiba di rumah.
.
Namun sehari setelah perjalanan, keluarga teman baik saya, Miko, menghubungi saya dan melaporkan sesuatu yang janggal pada Miko. Sesampainya di rumah Miko, keluarganya bercerita bahwa Miko jadi lebih sering bengong. Dan jika ditanya, hanya terdiam. Ketika sampai rumah, Miko sempat berkata kepada keluarganya, "capek mak, berat banget kaya ada yang nunggangin."
.
Miko lalu dibawa ke dokter namun dokter berkata bahwa Miko sehat-sehat saja. Keluarga Miko pun lalu mencurigai sesuatu. Keluarga lalu membawa Miko ke orang pintar.
"Ada yang mengikuti anak ibu, 3 makhluk dan menempel di tubuhnya," ujar orang pintar itu. Kecurigaan keluarga ternyata benar. Untuk melepaskan ikatan dengan "makhluk itu", orang pintar itu bilang Miko harus kembali ke gunung Salak.
.
Sehari setelahnya, ditemani keluarga, kami kembali kesana dengan ditemani orang pintar itu. Di kaki gunung, dimulailah upacara pelepasan diri dari roh halus.
.
Saat upacara pelepasan diri, 2 orang penduduk setempat ikut menemani. Menurut cerita penduduk, saat buka jalur, Miko mungkin saat itu tidak sengaja memotong ekor ular yang menurut penduduk setempat memang mengelilingi gunung Salak.
.
Gunung Salak sendiri, memang masih dikenal sebagai tempat yang angker.
.
Upacara pembersihan diri itu berjalan lancar. "Roh halus yang menempelinya sudah pergi," ujar orang pintar itu. Semua berjalan dengan baik dan lancar. Miko pun sudah mulai tersenyum dan bisa diajak ngobrol. Rombongan pun memutuskan untuk kembali ke Jakarta.
.
Beberapa hari kemudian, Miko ditemukan telah meninggal di dalam kamarnya. (end)

Cr.Urban_Hikers  

Horror StoryWhere stories live. Discover now