Saya dan teman saya sudah merencanakan pendakian ke gunung semeru beberapa kali sebelumnya namun belum pernah mendapatkan waktu yang tepat. Sampai akhirnya kami mendapatkan waktu yang pas waktu itu tepatnya pada bulan akhir agustus 2016. Ini merupakan pengalaman pertama saya mendaki gunung (langsung ke cerita aja ya hahaha).
Kami berangkat dari Surabaya ke Malang pada hari jumat sekitar jam 10 malam, kemudian kami pergi menjemput teman kami yang berjumlah 2 orang asal Bandung di stasiun wonokromo, Surabaya. Kami berangkat berempat, 3 cowok (yeri, andi dan saya sendri) dan 1 cewek (luksy).
Sampai di desa tumpang sekitar jam 1 malam kemudian kami beristirahat dan besok akan melanjutkan perjalanan ke Ranupani. Keesokan harinya kami berangkat jam 9 pagi dari desa tumpang dengan menggunakan jeep yang kebetulan hanya ada 7 orang (seharusnya lebih dari 7 orang sehingga biaya akan lebih ringan. Namun apa daya karena sudah tidak ada lagi pendaki lain).Perjalanan sekitar 2 jam untuk sampai di desa ranupani, kemudian diberikan breafing sama petugas di situ sekitar 1 jam lebih mengenai pendakian gunung semeru dan apa saja yang tidak boleh dilakukan selama pendakian. Setelah itu kita langsung berangkat dari desa ranupani sekitar jam 1 siang (estimasi waktu 4 jam sampai di Ranukumbolo). Di mulailah dengan tanjakan pertama yang lumayan cukup panjang dan disitulah saya sudah merasakan ngos-ngos'an (baru pertama kali yakkk haha)
Kemudian saya mengatakan kepada teman-teman untuk break sebentar, kemudian setelah nggak ngos-ngos'an lagi. Kita melanjutkan perjalanan. Beberapa kali kita berhenti sebentar untuk istirahat dan mengatur nafas kita dan teman kami yang cewek mengatakan bahwa sudah nggak kuat lagi untuk melanjutkan perjalanan dan ingin kembali (bercanda kali ya, udah setengah perjalanan dan harus kembali). Saya dan teman-teman yang lain mencoba menyemangatinya "semangattt, sebentar lagi sampai kok" (kata-kata yang sering diucapin para pendaki untuk teman-teman lainnya, walaupun kadang tujuan sampainya masih jauh wkwk).
Kemudian saya agak sedikit kaget pada waktu break teman kami cewek ini ngeluarin rokok marlboro, katanya sih biar nambah tenaga (pikir saya masak iya sih..) kemudian...
Luksy : eh..gua duluan ya, kalian kalau masih break nggak apa-apa nanti ketemuan di pos 2
Saya : beneran nggak apa-apa??
Yeri : bareng aja kali, nanti kalau ada apa-apa gimana...
Luksy : udah nyantai aja nggak apa-apa kok
Yeri : ya udah kalau mau duluan nggak apa-apa
Andi : gua temeni dia aja deh, kasian sendirian...
Akhirnya saya dan teman saya menyusul sekitar 10 menit setelah mereka berangkat. Setelah itu kami mencari 2 orang teman kami tadi di pos 2 namun tidak menemukannya. Kami pun bertanya dengan para pendaki yang kebetulan beristirahat di pos 2.
Para pendaki : mas temennya cewek yang bareng sama cowok tadi??
Yeri : iya mas, tadi katanya ketemu di siniPara pendaki: iya mas tadi langsung jalan aja...
Saya dan teman saya hnya bisa tertawa dan mengatakan pasti ini gara-gara dia ngerokok tadi kali ya. Langsung ngebut gitu hahahaha...,
Kami berusaha untuk bareng sama mereka tapi selama di pos 2, 3 atau pun 4 kami tidak sempet bareng (ketemu sih waktu di pos 3 tapi udah itu nggak lama dia jalan duluan lagi) kami berharap tidak terjadi sesuatu pada teman kmi. Akhirnya kami sampai di ranukumbolo jam 5 an sore dan bertemu dengan teman kami.
Yeri : Gila, cepet bnget kamu jalannya
Luksy : (tersenyum)... udah cepet pasang tendanya keburu malam.
Kita langsung mendirikan tenda sebagai tempat istirahat kita selama 1 malam. Selama perjalanan dari ranupani ke ranukumbolo belum merasakan hal-hal aneh.
Keesokan harinya jam 9 pagi kita langsung berangkat ke kalimati (estimasi waku 2 jam) dalam perjalanan teman kami luksy lagi-lagi mengatakan tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan dan ingin kembali tapi kami tetep menyemangati dan sesekali bercanda mengatakan "udah keluarin rokokmu kalau nggak kuat" hahahaha...,
Perjalanan kami ke kalimati agak sedikit berkabut dan dugaan saya akan turun hujan sebentar lagi. Dan benar saja ternyata hujan turun lumayan deras dan kami mempercepat perjalanan kami agar tidak kehujanan, akhirnya kami terpaksa berteduh karena kami tidak membawa jas hujan, kami berteduh di jambangan dan menikmati aneka makanan disitu (gorengan, semangka) dan aneka jajanan snack. Sekitar 2 jam lebih sampai hujan benar-benar reda. Sekitar jam 2 siang hujan reda dan kami melanjutkan perjalanan ke kalimati.Sesampainya di kalimati kabut benar-benar tebal dan kami tidak yakin akan melakukan ke puncak pada malam hari karena cuaca tidak mendukung. Turun hujan sampe jam 10 malam dan kami tidak akan summit kalau hujan terus turun, sekitar jam 12 malam salah satu teman dari kami membangunkan dan mengatakan bahwa hujan sudah reda dan kami melihat rombongan lain juga akan melakukan summit attack. Kemudian sekitar jam setengah 1 malam kami melakukan summit, cuaca pada malam itu benar-benar terang dan sampai di arcopodo ini lah saya melihat adanya patung kembar atau yang sering di sebut arca kembar kemudian setelah itu saya merasakan membuka semak-semak untuk melihat jalan karena semak-semak itu sangat rimbun dan susah untuk jalan dan di saat itu lah salah satu teman dari kami (luksy) mengatakan bahwa jangan melihat ke atas.
Luksy : guys...jangan melihat ke atas ya
Saya : kenapa???
Luksy : udah jalan aja pokoknya...
Yeri : kalau mau lanjut, lanjut aja. Aku udah nggak kuat (sambil nyerahin isi semua snack di tasnya)
Saya : kate mudun? Lak awakmu mudun aku yo mudun yer... (mau turun? Kalau kamu turun aku ikut turun yer)
Yeri: sek-sek (bentar-bentar) istirahat dulu aja.
Saya: oke
Akhirnya teman kami (yeri) menemani kami summit sampai puncak karena dia yang paling berpengalaman di gunung semeru, kami di tengah summit berpisah lagi dengan kedua teman kami (luksy dan andi) yang udah duluan, saya dan yeri berada di belakang. Sering terdengar suara teriakan dari atas akan ada bahaya (batu terjun bebas) dan kami saling meneriakan satu sama lain agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan karena patokan kami hanya pada lampu di kepala yang selalu menemani kami pada saat summit.
Kami sampai di puncak jam 5 pagi, mengapa bisa secepat itu? Karena pasir yang kami injak lumayan basah sehabis hujan dan tidak mudah turun waktu diinjak.
Pengalaman yang luar biasa bisa sampe di puncak Abadi Para Dewa (Mahameru). Kami berada di puncak sekitar 1 jam setengah dan setelah itu kami turun yang tidak memakan waktu lama, sekitar setengah jam. 2 teman kami sudah duluan turun dan tinggallah saya dan teman saya yang berada di belakang. Dari sini lah saya merasakan hal aneh sewaktu perjalanan turun, yaitu saya tidak melihat kehadiran patung kembar itu lagi dan saya tidak merasakan membuka semak-semak untuk jalan.Saya bertanya kepada teman saya (yeri) apakah melihat atau membuka jalan di semak-semak??? Dan jawababnya adalah tidak!!! Yang saya rasakan selama perjalanan turun adalah hutan luas dan tidak ada semak-semak (logikanya jalur dari kalimati sampai vegetasi adalah 1 jalur karena jalur lama sudah lama ditutup) dan mengapa saya dan teman saya tidak melihat hal serupa pada saat melakukan summit.
Entah siapa yang menemani kami pada saat turun dan kami tiba-tiba sudah sampai mendekati pos kalimati, entah apa yang ada dalam pikiran saya sedikit mengganjal.
Setelah itu kami sampai di kalimati jam 9 an pagi dan beristirahat sebentar lalu bersiap-bersiap untuk turun ke desa Ranupani. Sampai di Ranupani kami agak sedekit kesulitan mencari kendaraan karena waktu sudah sore, akhirnya kami menemukan kendaraan jeep dan meluncur ke tumpang. Selama perjalanan turun kami bersenda-gurau dengan warga ranupani yang kebetulan satu jeep dengan kami dan benar ketika saya tanya tentang patung arca itu, warga ranupani mengatakan bahwa kadang patung arca kembar itu bisa di lihat dan kadang tidak bisa di lihat.
Akhirnya kami sampai di tumpang dan bersiap-siap untuk perjalanan pulang ke Surabaya, selama perjalanan pulang kami mencari tempat makan di daerah malang karena terakhir kita makan di kalimati itu pun beli karena logistik udah abis. Yah tinggal makanan ringan aja yang menemani kami selama kami turun (jadi taulah posisi perut kami gimana hahaha).
Setelah itu kami langsung meluncur ke Surabaya mengejar waktu karena kedua teman kami akan pulang ke bandung tepat jam 8 pagi, kami mengantar teman kami ke stasiun gubeng Surabaya dan kami tidur di stasiun karena waktu masih jam 4 subuh (mbabung...)
Apapun dan dimanapun anda melakukan pendakian, hal paling utama adalah menjaga sikap, tutur kata dan selalu berhati-hati. Dan jangan lupa selalu berdoa agar diberi keselamatan sampai bertemu keluarga dan orang" tercinta disekitar anda.
Itulah pengalaman saya selama mendaki di gunung semeru. Sekian dan terima kasih.Cr.Urban_Hikers
Hola para readers , kali ini saya akan mempromosikan cerita baru saya yang berjudul
The Hospital
dan seperti biasa , cerita yang saya bawakan akan bergenre Horror ,dan cerita ini akan menceritakan perjalanan seorang suster yang bekerja di rumah sakit yang berada di sebuah kota kecil.Dan cerita The Hospital sudah bisa anda baca di chanel wattpad saya dan akan terbit 1 minggu 2 x . and don't forget to read ^^
sekian terimakasih
-g-

YOU ARE READING
Horror Story
HorrorCerita ini merupakan kumpulan cerita - cerita horror yang saya kumpulkan dari berbagai sumber & cerita saya sendiri #1 - Realstory ✔