08✨Meet up again

6.7K 454 2
                                    

~ Budayakan vote sebelum membaca, belajarlah untuk menghargai ~

Happy reading guys^^

- Rahayu trihapsari & Rizvan Aldy Pradika pov -

Ibunda Aaliya tampak sedang memilih beberapa sayuran di sebuah pasar swalayan.

Ia memasukan beberapa sayuran dan buah-buahan ke dalam keranjang. Setelah itu ia berjalan menyusuri tempat perbelanjaan tersebut untuk membeli beberapa sembako. Ia memasukan minyak goreng ke dalam keranjangnya, lalu ia kembali berjalan untuk mencari sesuatu. Langkahnya terhenti tepat di depan sebuah rak yang menyimpan deretan kaleng sarden. Ia memilih sebuah sarden dan hendak memasukannya ke dalam keranjang namun kaleng tersebut terjatuh dan menggelinding. Ibunda Aaliya berlari kecil berusaha mengejar kaleng sarden tersebut. Dan,

Tap!

Sebuah tangan yang kekar menangkap kaleng sarden tersebut. Ibunda Aaliya segera menengadahkan wajahnya untuk melihat seseorang tersebut. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat seseorang yang tak asing bagi dirinya sudah berdiri di hadapannya.

Yaa,

Seseorang yang 18 tahun silam telah menghalalkannya dan yang 14 tahun silam pula telah menyayat hatinya dengan luka yang teramat dalam.

Siapa lagi kalo bukan Ayahnya Aaliya, Rizvan Aldy Pradika.

Kedua insan yang dahulu saling mencintai. Yang dahulu selalu bersama melewati suka duka kehidupan. Yang dahulu harus terpisah karena sebuah pengkhianatan.

Ibunda dan Ayahnya Aaliya tampak terpaku diam. Pandangan mereka beradu. Wajah mereka terlihat begitu tegang, mata mereka begitu nanar dan perlahan memerah, Dan jantung mereka berdetak begitu kencang seakan hendak melompat ke permukaan. Dan,

Tes,

Tak bisa di kendalikan lagi, sebulir bening air mata kini telah jatuh dari pelopak mata Ibunda Aaliya. Ia memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya dengan sangat erat. Dada nya kini kembali sesak dan sakit seperti di tusuk oleh ribuan tombak yang sangat tajam.

Ibunda Aaliya menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan berat. Tangannya segera meraih kaleng sarden dari tangan mantan suaminya.

"Terimakasih." ujar Ibunda Aaliya begitu singkat, jelas, dan padat. Ia segera melengos dari hadapan ayahnya Aaliya.

Ayahnya Aaliya terus terpaku diam dan memperhatikan punggung mantan istrinya yang perlahan menjauh itu.

"Rahayu?" batinnya.

Tanpa pikir panjang lagi Ayahnya Aaliya segera mengejar langkah kaki Ibunda Aaliya.

"Rahayu tunggu!" pekik Rizvan.

Rahayu yang mendengar panggilan itu tak menggubrisnya, ia semakin mempercepat langkahnya menuju kasir untuk membayar belanjaannya.

"Rahayu, ini bener kamu kan?" tanya Rizvan seakan tak percaya setelah belasan tahun berpisah akhirnya ia bertemu kembali dengan mantan istri tercintanya itu.

Rahayu tetap bungkam dan mengepalkan tangannya dengan sangat erat.

"Mbak, cepatlah sedikit," ujar Rahayu pada seorang kasir.

"Rahayu apa kabar mu sekarang? Sehat kah?" tanya Rizvan dengan mata yang mulai nanar sambil memegang bahu Rahayu. Rahayu segera menepisnya dengan kasar.

"Jangan sentuh saya!" pekik Rahayu.

"Ini mbak bayarannya," lanjut Rahayu pada kasir tadi sambil menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu rupiah dan mengambil bingkisan belanjaannya. Dan dalam sekejap ia segera melengos dari hadapan Rizvan. Ia mempercepat langkahnya menjauhi Rizvan.

Hijrah Cinta [ SUDAH DI TERBITKAN ] Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin