Mimpi

3.2K 237 34
                                    

Note : saya tidak bermaksud ava-ava. Jangan timpuk saya, ya! #pede bat lu njir

-------------------------------------------------------------

"H-hyung...", bocah ini bersuara. Membuatku menatapnya lembut.

"Ada apa?", aku berkata pelan. Dia menggeleng.

"Lama sekali", wajahnya yang sejak awal udah merah, makin merah lagi.

Aku terkekeh kecil. Apa permainanku kurang menyenangkannya? #njirla, kelen ngapai?

"Kau kedinginan?", aku mengusap keningnya pelan. Menyibakkan rambutnya.

"Iya", dia berkata singkat. Aku memeluk tubuh kecilnya.

"Udah hangat?", tanyaku lagi. Bocah ini kembali menggeleng.

"Belom, kakiku masih dingin", aku tersenyum.

"Iya, bentar lagi, ya", aku menggerakkan badanku. Dia mendecih. Suaranya imut sekali.

"Akh! Pelan dikit dong! Sakit~", dia berkata manja. Aku mempercepat gerakan badanku. Dia memejamkan matanya. Dia memukul jidatku. #mpuss

"Udah dibilang pelan!", dia sedikit kesal, mungkin. Tapi enak sekali mengerjainya.

"Kalau pelan, nanti makin lama lho~", godaku. Daritadi kami hanya tatap-menatap aja.

"Tapi jang-Akh!", aku menggerakkan badanku lagi. Haah, aku tidak tega. Tapi mau bagaimana lagi? Dia imut sekali.

"Tahan ya", aku berujar. Setelah itu aku langsung ***********************. Keringat di kening kami gak bisa ditahan lagi. Diapun akhirnya tertidur disampingku. #wtf?!

.
.
.

"Hyooong!!!", suara menjengkelkan itu memecah alam tidurku. Njiir, siapa sih yang tereak pagi-pagi?

"Bangoooon hyooong!!", suara itu memekakkan telingaku lagi.

"Ea, ea, bangon nih", aku berujar jengkel. Aku mengucek mata, berusaha melihat manusia mana yang tega membangunkanku di pagi indah tanpa jadwal untuk 5 hari kedepan.

"Hyong, lu liat dulu", manusia ini, Jeno. Wees, minta ditonjok si Jhenong.

"Apaan?", aku duduk di tempat tidur. Mencoba membiasakan badanku dan suasana lembab ini. Hmm, What? Lembab? Aku membelalakkan mataku saat melihat tempat tidurku basah towtal.

"Hyung ngomvol?", tuduh Jeno. Ane? Ngomvol?

"Nggak, ah! Mana mungkin!", aku menyangkal cepat, tanpa memikirkan tuduhan Jeno yang lain.

"Kalo bukan ngompol berarti......", aku memukul perut Jeno sampai dia meringis.

"Ih, apaseh hyung? Berarti bener kan, hyung.....

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

wetdream", tukas Jeno tanva amvun.

"We, manusia! Gaje deh lo ngomong. Mana mungkin aku wet-", omonganku terhenti karena bayangan mimpi ku semalam berdatangan.

WTF! Ane, sama Jisung? Ane mimpiin Jisung sampe basah gini? Ane jahat banget T_T

Aku cuma diam aja meratapi kesalahan (?) yang kulakukan.

"Iya kan? Ngaku!", tunjuk Jeno didepan mukaku. Manusia ini...

"Eh, btw, siapa manusia malang yang hyung mimpiin?", bangzhad, seharusnya beruntung!

"Peduli banget, mau minta sesuatu ya?", aku berujar gaje. Apasih...

「 dede 」; marksungWhere stories live. Discover now