☘ - Five

25.4K 1.2K 15
                                    


      Varo menyerahkan uang seratus ribuan ke mba penjaga kasir itu setelah sebelumnya mba kasir itu memberikan kantung plastik berisi barang yang dibeli oleh cowok itu. Saat akan berbalik, seseorang menabrak bahunya.

      Varo mengumpat kecil karena orang yang menabrak bahunya itu tidak meminta maaf dan malah justru buru-buru membayar barang yang dibelinya di kasir kemudian berlari keluar begitu saja. Mengusap sekali bahunya yang ditabrak, Varo lalu berjalan keluar dari mini market.

      "Tolong!"

      Suara minta tolong seseorang membuat langkah Varo terhenti. Cowok itu menolehkan kepalanya ke samping kanan dan dari jarak yang tidak begitu jauh, Varo dapat melihat ada seorang perempuan yang sedang berusaha untuk melepaskan diri dari dekapan seseorang. Perempuan itu terus berteriak minta tolong sambil berusaha mencoba untuk melawan seorang cowok yang mendekapnya.

      Mata Varo menyipit ketika melihat bentuk tubuh perempuan itu seperti seseorang yang dikenalnya. Begitu jelas bagaimana wajah perempuan itu, mata Varo melihat bahwa wajah itu adalah wajah Rena. Varo pun berasumsi kalau Rena sedang dilecehkan. Maka tanpa merasa ragu, cowok itu berlari ke arah Rena. Setelah dekat, tanpa aba-aba Varo langsung meninju cowok itu yang membuat cowok itu tersungkur ke tanah.

      Belum sempat cowok itu bangkit dari jatuhnya, Varo sudah melayangkan pukulan bertubi-tubi pada wajahnya dan langsung membuat cowok itu pingsan di tempat.

       Varo menoleh ke arah Rena yang tengah berdiri sempoyongan sambil memegang kepalanya. Segera Varo berlari dan menangkap tubuh cewek itu yang ingin jatuh ke tanah.

      "Lo ...," ujar Rena lemah, kemudian cewek itu kehilangan kesadarannya.

       Tanpa banyak berpikir lagi, Varo segera menggendong Rena dan membawanya ke mobil berwarna hitam metalik yang terparkir di depan mini market.

~×~

      Perlahan Rena membuka kedua matanya. Rasa pusing dan sakit seketika menyergap kepalanya. Rena meringis sambil memegangi pelipisnya. Begitu mata Rena terbuka secara keseluruhan, dahi Rena mengernyit ketika melihat dirinya tidak sedang berada di apartemennya. Ruangan itu begitu asing bagi cewek itu.

      Mata Rena menjelajahi setiap isi dari ruangan itu. Dan memang benar kalau ruangan ini belum pernah Rena kunjungi sebelumnya. Ruangan yang terlihat seperti kamar namun begitu luas. Bahkan lebih besar dari kamar milik Rena di apartemennya.

      Cewek itu turun dari ranjang king size tersebut dan keluar dari kamar. Di situ Rena dapat mendengar ada suara seperti suara televisi. Cewek itu pun mengikuti asal suara itu sambil sesekali menyentuh kepalanya yang masih terasa pusing.

      Sesampainya di ruang tamu, Rena menghentikan langkahnya saat melihat ada seorang cowok sedang terbaring di sofa berwarna biru, dengan televisi yang masih menyala. Rena mendekat ke cowok itu untuk menatap wajahnya. Cewek itu seketika terkejut ketika melihat wajah cowok itu adalah wajah Varo, cowok yang sangat dibencinya.

      Hatinya bertanya-tanya kenapa dirinya bisa bersama dengan cowok itu. Apalagi Rena terbangun dari kamar, dan Rena pun menebak kalau cowok itu mungkin saja habis berbuat macam-macam dengannya. Mata Rena membulat dengan mulut yang yang terbuka ketika pemikiran itu tiba-tiba muncul di kepalanya. Rena lalu berjalan semakin dekat pada cowok itu, berniat untuk membangunkannya kemudian memarahainya.

      Namun, langkah Rena terhenti begitu dirinya sudah sangat dekat dengan Varo yang masih memejamkan matanya dengan posisi telentang. Cewek itu seketika terpaku menatap wajah damai Varo. Napasnya teratur dengan matanya yang terpejam membuat bulu mata lentiknya seperti jatuh ke bawah, serta bibir merahnya terbuka sedikit.

Ketua OSIS Vs Bullying Girl [Completed] Where stories live. Discover now