Sepanjang jalan Adit terus menghubungi Om Jatmiko. Laki-laki itu mengirim beberapa data tentang orang yang menyebarkan berita bohong mengenai dirinya dan perusahaan.Mahesa Adiwarna
Tiga puluh dua tahun, bekerja di sebuah perusahaan media masa terkenal di Jakarta, dan bertindak sebagai tim editor. Sedang membutuhkan biaya banyak untuk pengobatan anaknya yang menderita gagal jantung.
Adit tersenyum sinis membaca biodata laki-laki itu. Setelah beberapa jam berkendara, akhirnya ia tiba di kawasan Jakarta Timur. Mobil melaju memasuki sebuah perumahan. Rumah yang ia cari ternyata terletak agak jauh dari rumah-rumah yang lain. Dilihatnya Om Jatmiko dan beberapa anak buahnya sudah menunggu di depan pintu. Laki-laki paruh baya itu membungkuk hormat menyambut kedatangan Adit.“Di mana orang itu?” tanya Adit pada Om Jatmiko.
“Ada di dalam, ayo!” setelah itu, Om Jatmiko mengajaknya masuk.
Adit melihat seorang laki-laki yang sumuran dengannya tengah duduk di sofa ruang tengah, sementara di sampingnya ada wanita dan bocah laki-laki berusia sekitar empat tahun. yang kemungkinan anak dan istrinya. Anak laki-laki itu terlihat takut saat melihat kedatangan Adit. Ia putuskan duduk di depan mereka dan menatap laki-laki itu mengintimidasi.
“Jadi, Apa Anda bisa katakan pada Saya, siapa yang menyuruh Anda menyebarkan berita bohong itu?” laki-laki di depan Adit masih diam dan hanya menatapnya sekilas.
“Apa untungnya untuk saya, jika saya mengatakan pada Anda?” jawab laki-laki di depan Adit dengan nada sinis.
Adit menyunggingkan senyum sinis, merasa laki-laki di depannya terlalu arogan. Laki-laki itu tak tahu dia sedang bicara dengan siapa.
“Tentu saja aku akan menjamin hidupmu dan juga anak istrimu. Sebenarnya saya malas sekali harus menyuap mu hanya demi kejujuran yang harusnya kau ungkapkan. Tapi tak masalah, jika kau tak mau bicara. Toh anakmu bisa kapan saja meninggal, kan? Jika tak secepatnya mendapat pertolongan.” Mendengar kata-kata sarat ancaman dari Adit, laki-laki itu terlihat menegang.
Sekakmat! Adit menyunggingkan senyum sinis ke arah laki-laki itu. Senyum arogan yang tadi ia tunjukkan pada Adit, berganti menjadi senyum lemah. Jika dia pikir dia pintar, maka Adit jauh lebih pintar. Sebenarnya Adit pun tak tega saat menatap sorot mata bocah laki-laki di sampingnya. Tapi hanya dengan cara ini ia bisa menekan ayahnya untuk bicara jujur.
“Da-dari mana Anda tahu tentang hal itu?”
“Anda tidak berpikir aku bodoh, kan? Tentu saja itu mudah bagiku. Jadi-““Aku di suruh seorang laki-laki bernama Benjamin. Dia adalah sahabat masa kuliah ayahku, dulu sebelum orang tuaku tiada, keluargaku berhutang budi padanya. Dia tahu tentang kesulitan yang tengah ku alami. Suatu hari laki-laki itu datang, dan berjanji akan membantu biaya pengobatan anakku. Asal aku bisa membantunya menjatuhkan sebuah perusahaan,"
"Awalnya aku menolak, tapi dia mengancam akan mencelakakan anak dan istriku jika aku tak menuruti kemauannya.
Adit mengatupkan rahangnya, mengetahui ternyata benar Si Keparat itu yang melakukan semua ini. Perlu kalian tahu, Benjamin adalah nama depan Om Danu. Tapi bagaimana dia bisa memiliki koneksi orang-orang dalam perusahaan ku. Tanya Adit dalam hati
“Baiklah. Sesuai janjiku, aku akan membantu pengobatan anakmu, tapi kau harus menjadi saksi dalam kasus ini.” laki-laki itu terdiam, dan menatap istrinya meminta pendapat. Istri laki-laki itu mengangguk meyakinkan, diikuti olehnya yang mengangguk ke arah Adit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pengganti (Journey Of Love) Repost
SpiritualBest rank : 18 in Spiritual 27/01/18 Awalnya Kayla mengira hidupnya sudah sempurna. Dia memiliki karier yang cemerlang di Negeri Jiran, pun calon suami potensial seperti Dimas. Namun, kesempurnaan itu musnah dalam sekejap, saat di suatu siang seseo...