#4

296 13 0
                                    

"We all have that one person that we wasted too much time on"
-
Wednesday, October 24 2017
-
Sayup-sayup angin bertiup membawa kedamaian tersendiri. Disini aku duduk termenung dibawah sinar rembulan. Memutar ulang perihal kejadian kemarin. Kau menatapnya harap, bagai pungguk melihat bulan.

Tak usah pikirkan aku. Aku hanya langit malam yang menjadi saksi yang hanya bisa diam tak bersuara, antara pungguk dan si rembulan. Mungkin aku hanya menyia-nyiakan waktuku, dan itu hanya untuk orang yang salah.

I'm totally fall for you..
Sulit untuk menghindari perasaan itu. Maaf saja, masalah itu diluar kendaliku. Mungkin sekarang kita terpisah. Ah, maaf tidak ada kata kita. Hanya ada kau dan aku. Terpisah oleh dua ranah berbeda. Letakku dibagian mencintai,  Dan letakmu dibagian mengabaikan.

Aku jatuh hati padamu. Menurutku jatuh hati itu secara tidak langsung, kita juga harus mengikhlaskan dan jatuh hati bukan sekedar rasa ingin memiliki saja.

Mengingat kejadian satu hari yang lalu, yang menjadikanku seperti ini. Saat itu jam dinding menunjukkan sekitar pukul 14.20 siang. Keadaan kelas hari itu sangat lesu. Hanya sekitar 5 orang yang ada di kelas. termasuk kau dan dia, sisanya entah pergi kemana.

Aku hanya duduk sambil menelungkup kan tanganku malas. Aku melihatmu dalam keadaan yang sama. Menikmati pandangan indah ciptaan Tuhan didepanku ini, memberi kesan tersendiri bagiku.

Tak perlu lagi curi-curi pandang denganmu, walau hanya sebentar. Itu cukup. Berharap pandangan itu dibalas dengan pandangan yang sama juga. Penuh rasa.

Sekitar setengah jam, kau masih dalam posisi yang sama. Lalu, sahabat karibmu datang menghampiri. "Pantes aja lo betah disini!!" Ucap sahabatmu itu sambil melirik dia. Sontak kau terbangun dengan wajah salah tingkah dengan​ senyuman sumringah, yang menjadi candu bagiku itu.

Mungkin disitu, hanya aku saja yang mendengar perbincangan singkat antara kau dan sahabatmu itu, karena yang lain sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Aku mencoba me-reset kata-kata barusan. Pantas saja kau terlihat nyaman, ternyata ada kehadirannya.

Tersenyum getir, sambil mencoba menghilangkan ingatan barusan. Tarik nafas yang dalam dan hembuskan, anggap saja itu ritual melupakan ingatan. Memikirkanmu yang memikirkannya, membuat otakku berotot saja. lelah, kau tahu. Tak berguna ya?.

Semoga saja saatku terlelap ada keajaiban. Melupakan semua kejadian itu. Disambut dengan mentari pagi dengan perasaan yang baru. Menerima kenyataan.

Apa ini saatnya?

rendezvouz [SELESAI]Where stories live. Discover now