Lunch♨

70 4 2
                                    

"Pagi bu"

"Selamat pagi bu" semua karyawan di kantor jai memang sudah kenal dengan ku. Karena hampir setiap siang aku membawakan makan siang untuk jai.

Sapaan-sapaan itu hanya ku balas dengan senyuman. Sesampainya di depan ruangan yang aku tuju, aku melihat jade sedang menyibukan diri nya dengan tumpukan kertas. Siapa pun yang melihat nya akan merasa pusing.

"hey jade, sedang sibuk kah?" tanya ku pada Jade dan yang ditanyakan pun sedikit terkejut.

"oh, hey ari. tidak juga" jawab nya dengan senyum simpul nya yang bisa membuat para pria meleleh di buat nya. Ekhm terkecuali ja.

"Oh ya, jay ada diruangannya?"

"Ada, masuk aja."

"Okay, thanks jade." Jawabku sambil berlalu. Jade pun kembali mengerjakan apa yang sedang ia kerjakan tadi.

Oh ya, Jade itu adalah sahabat ku yang juga menjabat sebagai sekertaris di perusahaan milik jai.

"Ekhm." Aku berdeham dan jai sedikit terkejut dengan kedatanganku.

"Hey.. Hello, honey" jawabnya dengan senyum yang merekah.

"Hi. kamu sudah makan siang?"

"belum babe."

"Nah kebetulan, aku membawakan mu shushi, aku yang membuat nya lho." Jawabku sambil mengangkat tinggi-tinggi kotak makan yang aku bawa.

Setelah mendengar jawabanku, jai langsung beranjak dari meja kerja nya dan menarik ku untuk duduk di sofa yang berada di ruang kerja nya dan jai memakannya dengan lahap.

"Bagaimana? enak?"

"Semua makanan akan enak kalau kamu yang masak."

"jai…" Ya tuhan, jai. kamu memang jago nya membuat aku blushing.

"Ari, oh my god. kamu blushing." ejek jai sambil terkekeh geli melihat wajah ku yang uhmm mungkin sudah seperti tomat ini.

"Ayolah jai, udara di sini sangat panas dan itu membuat pipiku memerah." elakku sebisa mungkin dengan suara yang normal.

"Ruangan ini ber-AC, kamu juga hanya mengenakan hotpants dan t-shirt tipis. sudah lah, kamu bukan pembohong yang handal."

Yeah.. Jai benar, aku memang bukan pembohong yang handal.

"Baiklah." jawabku menyerah. Karna percuma saja aku mengelak, karna kenyataanya aku memang blushing. Dan jai hanya tersenyum melanjutkan makan siang nya yang tertunda karna mengejekku.

"Ari?" ujar jai memecahkan keheningan.

"Yeah?"

"Minggu ini aku di undang ke acara ulang tahun sahabat SMA ku."

"Lalu?"

jai memutar bola matanya sebelum menjawab pertanyaan ku. aku tidak mengerti maksudnya apa.

"Ayolah Ari, ini sebuah ajakan. mau kan?"

"Mau apa? Menemani mu ke acara itu?" Jawab ku sambil tersenyum ke arah nya.

"Nah itu maksudku, mau kan? Pokok nya kau harus mau. Setelah aku selesai makan. Kita ke butik untuk mencari baju untuk ke acara itu"

"Yeah, baiklah. Terserah apa kata mu, jai." jawabku.

Setelah jai selesai makan aku dan jai segera beranjak dari ruangan jai menuju Mall terdekat.

Love Find Me (Again)Where stories live. Discover now