Shopping

50 4 0
                                    

Aku dan jai sudah memasuki kawasan perbelanjaan didaerah senayan. Setelah cukup lama berkeliling mencari butik yang menyediakan keperluanku saat ini, akhirnya aku dan jai menemukan sebuah butik dengan brand yang cukup terkenal.

"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?" Sapa seorang pegawai setelah melihat aku dan jai memasuki butik tersebut.

"Saya perlu gaun yang simple tapi tetap elegan."

"Saya akan mengambilkannya dan anda bisa duduk disebelah sana atau melihat lihat koleksi kami yang lain."

"Okay terima kasih" Sepeninggalnya pegawai tersebut aku dan jai hanya melihat lihat koleksi baju dari butik tersebut.

Tidak lama kemudia pegawai yang tapi melayaniku kembali dengan membawa beberapa koleksi butik tersebut. Aku dan jai melihat lagi gaun gaun tersebut, pilihan kami jatuh pada sebuah long dress berwarna hitam tanpa tali dengan beberapa taburan swarovski dibagian dadanya yang tidak begitu rendah. Setelah membayar gaun tersebut dikasir aku berniat untuk membelikan jai tuxedo yang serasi dengan gaunku.

"Ari itu bukan jalan menuju parkiran."

"Aku memang tidak mau pulang."Jawabku tanpa berhenti atau hanya sekedar melihat kearah jai. Jai hanga mengikutiku tanpa berbicara apa apa lagi.

"Kita mau apa kesini? Kamu tidak berniat menggati gaunmu dengan sebuah tuxedo bukan?"

"Tentu saja tidak. Aku mau membelikanmu tuxedo yang serasi dengan gaunku." Aku dan jai memasuki sebuah butik factory outlet yang menyediakan berbagai macam tuxedo.

"ari sebenarnya ini tidak perlu, aku punya berbagai macam tuxedo di apartmentku." Aku tidak mengindahkan tolakan secara halus dari jai itu. Aku masih sibuk memilih tuxedo mana yang cocok untuk, jai.

Seorang pegawai laki-laki menghampiriku yang sedang kebingungan. "Ada yang bisa saya bantu Miss?" Tawar pegawai laki-laki itu dengan sopan.

"Saya sedang mencari tuxedo untuk pacar saya."

"Apa kekasih miss datang bersama miss kesini? saya perlu melihat beliau untuk memperkirakan tuxedo macam apa yang cocok dengannya."

"oh iya, dia ikut dengan saya. Dia ada disana, yang memakai jas sambil memainkan ponsel." Aku memberi petunjuk kepada pegawai tersebut agar lebih mudah mencari jai.

"Sepertinya saya tau tuxedo macam apa yang cocok untuk kekasih anda. Saya permisi sebentar." setelah pegawai itu meninggalkanku, aku berjalan ke arah jai dan duduk disebelahnya.

Sepertinya jai tidak menyadari kedatanganku. Aku sedikit mengintip kearah ponsel jai yang ternyata dia sedang mengerjakan beberapa pekerjaannya yang bisa ia kerjakan melalui ponsel. "Sedang apa si? sepertinya serius sekali." Menyadari kehadiranku jan langsung memasukan ponselnya kedalam saku. Dia tau kalau aku tidak suka dia bekerja saat sedang bersamaku. Tapi dia tetap melakukannya.

"Kamu tau apa yang aku lakukan ari." Selalu jawaban itu yang keluar dari bibirnya. Ya aku tau apa yang sedang dia lakukan, aku hanya berbasa basi. Aku hanya tersenyum menanggapi perkataan jai.

"kamu sudah mendapatkan tuxedo untukku?"

"Sedang diambilkan. Nah itu dia" jawabku setelah melihat pegawai laki-laki yang tadi melayaniku.

"silakan miss" pegawai itu menyerahkan sebuah tuxedo dari brand yang tidak kalah terkenalnya dengan brand gaunku.

Sebuah tuxedo berwarna hitam dengan potongan yang sederhana namun tetap terlihat maskulin.

"Aku ambil yang ini." dengan sigap pegawai tersebut membawa tuxedo itu kekasir.

"kamu tidak menanyakan pendapatku?"

"aku tidak perlu pendapatmu jai." Jai mendengus sebentar lalu mengikuti langkahku kekasir.

Setelah membayar tuxedo jai, kami memutuskan untuk segera pulang karna pekerjaan jai yang masih banyak.

"Kita kekantormu saja, nanti aku naik taksi dari kantormu."

"Tidak. aku akan mengantarmu sampai rumah ari." Terdengar nada perintah didalam kalimatnya itu artinya aku tidak bisa menolak.

"baiklah."

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Jun 16, 2014 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

Love Find Me (Again)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz