Chapter 1 Kabar Buruk Di Penghujung Tahun

13.9K 1.2K 28
                                    

Cuaca dipenghujung musim dingin yang mencapai -1 drajat tidak menyurutkan semangat seorang gadis untuk berkemas. Tubuh kecilnya bergerak kesana kemari untuk memasukan barang-barangnya kedalam kardus.

"Nara, can't you postpone your departure to Indonesia?" Tanya Isabel, gadis berambut pirang yang sejak tadi mengikuti setiap gerak si empu rumah.

"No, I can't" ucap Naraya kalem tidak memperdulikan Isabel yang sudah manyun karena untuk kesekian kalinya tidak bisa membujuknya untuk menunda keberangkatannya.

"came on, can't you stay until spring? There will be a graduate party at William's house in early march." Bujuk Isabel tidak menyerah.

"I'm sorry Isabel, I can't " ucap Naraya sambil menggeleng.

"this is may return after 7 years I never back home, I'm very waiting for this moment, I'll stay back home late January later." Ucap Naraya tidak bisa dibantah.

"oh my dear Nara, I will miss you if you back your country."

"I will miss you too Isabel, thanks for being my friend for 7 years I stay at this country"

Dua sahabat dekat itu berpelukan erat, selama ini sejak pertama kali Naraya menginjakan kakinya di Australia Isabel selalu ada disampingnya. Isabel menjadi satu-satunya teman untuk Naraya di tempat yang awalnya asing untuknya, ditambah lagi auntie Adara yang tidak mau mengajaknya tinggal bersama dengan alasan takut kekasih brondongnya tertarik pada Naraya dan meninggalkannya. Adara juga tidak terlalu suka padanya karena Adara berpikir jika ayah Narayalah yang menyebabkan kakak cantiknya harus meninggal diusia muda.

Naraya yang saat itu masih berusia 15 tahun tinggal sendirian di rumah keluarga almarhum ibunya dan Adara hanya sesekali mengunjunginya jika kekasih brondongnya yang berprofesi sebagai model ada pekerjaan di luar kota. Tinggal sendirian di tempat asing membuat Naraya kesepian karena sebelumnya saat dia tinggal dengan sang ayah, tak pernah sekaliipun ayahnya meninggalkan sendirian. Dia tidak pernah merasa kesepian meskipun tidak pernah mengenal sosok ibu sejak kecil karena ayahnya selalu ada untuknya. Ditambah lagi pekerjaan ayahnya sebagai seorang pelukis yang tidak terikat jam kerja di perusahaan manapun membuat ayah dan anak itu tidak pernah terpisahkan.

Entah apa alasan ayahnya mengizinkan Adara membawanya, belakangan setelah dia tinggal berbulan-bulan di Australia dia mendapat kabar jika ayahnya menikah lagi. Dia sempat marah dan benci pada ayahnya, dia berpikir ayahnya membuangnya karena ingin memiliki keluarga baru. Lama hubungan mereka renggang sampai sang ayah datang mengunjunginya dan memberinya penjelasan.

"ayah tidak membuangmu sayang, ayah mengirimu kesini agar kamu mengenal ibumu lebih dekat karena tempat inilah dimana ibumu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan menawan." Itulah yang dikatakan ayahnya waktu itu.

Naraya mencoba menerima penjelasan ayahnya meskipun pada akhirnya hubungan dia dan sang ayah tidak bisa sedekat dulu sebelum ayahnya menikah. Apalagi setelah tante Vanny, istri baru ayahnya melahirkan anak pertama mereka, makin jauhlah jarak antara dia dengan sang ayah. Jarak yang memisahkannya dengan sang ayah dan juga jarak yang terbentang karena ayahnya memiliki kehidupan lain selain dirinya membuat Naraya merasa sangat kesepian.

Di saat dia merasa sendirian itulah Isabel datng menawarkan pertemanan padanya. Rumah Isabel yang berada satu kompleks dengan rumah tempat dia tinggal membuat mereka sering menghabisakn waktu bersama. Apalagi saat masuk kuliah Isabel memilih tinggal bersamanya dan membuat mereka menjadi sahabat yang tak terpisahkan.

"promise me, you will return to this country as soon as possible." Pinta Isabel.

"I promise someday I'll come back here to meet you but I can't promise back anytime soon because I want to star my career in Indonsia."

My Husband Is Gu/Ay (Pindah Ke DREAME)Where stories live. Discover now