Part 2

43 15 1
                                    

Senangnya Diajak Kencan

Nadine Rilia 🌸

Tak terasa Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah pun sudah selesai. Dan ini adalah hari terakhir.

Kususuri lorong sepi yang menuju Perpustakaan sekedar menghilangkan penat yang kurasakan hari ini.

Dentingan piano yang merdu terdengar dari pintu sebelah. Semakin merdu hingga membuatku penasaran.
Kuintip dari cela pintu tampak seorang Pria berpakaian seragam sama seperti ku sedang memainkan sebuah Piano dengan santai, membuat ku terkagum menatapnya .

Kulangkahkan kaki ku untuk menjumpai nya . Arghhh betapa terkejutnya aku dia kabur wajah nya tampak begitu tak jelas. Hanya sekedar bayang bayang saja.

"Arghhh lagi lagi mimpi itu selalu menghantui ku. Siapa sih Pria itu. "  Teriak Nadine dengan kesal . Rafael terkejut mendengarnya.

" Hey Nad, kenpa lo teriak teriak. Ada masalah.? " Kata Rafael dengan lembut .

"Tidak El. Aku cuman bingung aja kenapa aku selalu mimpi pria itu sedangkan rupa wajahnya saja tidak jelas .Aku jadi semakin penasaran. " jelas Nadine .

"Pria Asing? " pikir Rafael

"Iya El, aku penasaran." jawab Nadine

"Mungkin karna lo kelelahan, jd nya terbawa mimpi deh. Sudah tidak usah dipikirin. " hibur Rafael.

"Iya El." jawab Nadine dengan suara lemas

Siapa sih pria itu, mengapa selalu mampir kemimpiku. Apakah El mengenalnya. Batin Nadine.

"Hey kenapa melamun." Tegur Rafael dengan mengayun ayun kan tangannya didepan mata Nadine.

"Tak papa El. Aku cuman masih kepikiran saja." Jelas Nadine

"Din, nanti malam Lo gak kemana mana kan. " Tanya Rafael sambil menatap mata Nadine.

"Ngak kemana mana El, emangnya kenapa.?" jawab Nadine dengan kaku.

"Gue mau ngajak Lo kesuatu tempat." Jelas Rafael dengan lembut. Sambil menunjuk kan senyumnya yang paling manis .

"Omg, senyumnya meluluhkan hati dedek Nadine.Jadi pengen bawa pulang." Batin Nadine.

Nadine hanya diam, dia bingung mau jawab apa. Sebenarnya sih dia pengen tapi Nadine takut Papa nya ngelarang.

"Nadine gimana, bolehkan gue ajak lo nanti malam keluar." tanya Rafael ulang.

"Gimana ya El, gue takut ngak dikasih keluar sama Papa. Gue ngak bisa janji." jawab Nadine dengan kaku.

"Ya udh nanti gue izinin ya." kata Rafael sambil mengelus kepala Nadine.

Ya Tuhan kok jadinya jantung gue berdegup gitu. Batin Nadine

"Nanti jam 7 gue jemput. By the way lo ngak balek ke kelas." tanya Rafael

"Iya ntar lagi gue balik El." jawab Nadine

Disaat mereka sedang ngobrol berdua, Rosi situkang pengganggu datang.

"Hey Nad, dari tadi gue nyariin Lo. Tapi ternyata Lo mojok berdua dengan si Rafael disini." Teriak Rosi dengan suara cemprengnya.

"Lo kok bising banget sih Ros. Mengganggu aja, emangnya Jeje ngak apelin Lo. " kata Rafael dengan sinis

"Idihhh,,siapa juga yang mau diapelin sama si Kuda Cempreng." Sahut Rosi dengan sinis

"Eh apa lo bilang badut,gue juga ngak mau sama Lo." Cerocos Jeje dari depan pintu ngak terima dikatain kuda cempreng

"Lo berdua kok jadi bertengkar sih, jodoh loh nanti.Hahaha. " kata Nadine dengan tertawa

"Aminnnn." Susul Rafael

"Ngak mau." Serentak Jeje dan Rosi

"Sudah sudah.Ros ayok balek ke kelas." Ajak Nadine

"Ayo Nad,malas gue lihat muka nya si kuda cempreng." Sahut Rosi ngelirik sinis Jeje

"Ehh Lo badut, bibir Lo itu nanti gue ciii.... " kata Jeje sambil menatap Rosi

"Ayo Nad." Potong Rosi sambil menarik tangan Nadine dan berlari menuju Pintu

"Gue duluan ya El." Teriak Nadine

"Sampai jumpa nanti malam." Teriak Rafael balek

Nadine dan Rosi balek ke kelas untuk mengambil beberapa buku yang ketinggalan. Sedangkan Rafael dan Jeje masih di Ruang Osis membicarakan sesuatu.

Nadine Where stories live. Discover now