PART 37 •Aku Tulus Cinta Sama Kamu•

75.6K 4K 70
                                    

HEPI RIDING :)))))

•••

Dante masih menemani Gita sampai malam menjelang, dia bahkan tidak ingat dengan janjinya yang akan menghabiskan waktu bersama Kayla.

Pikirkan-nya kini kosong, tidak ada yang mengisi karena saking bosannya menunggu dari siang sampai malam hanya ada Gita yang duduk di sampingnya.

Tidak ada perasanan bahagia bercampur senang saat duduk di dekat Gita, beda halnya dengan Kayla, rasanya ia duduk berasa seperti di temani oleh seorang malaikat.

"Kakak, aku mau nanya. Kenapa kakak suka sama Kayla?" tanya Gita penasaran.

Sedari tadi dia memang banyak melontarkan pertanyaan yang sama sekali tudak Dante jawab, pertanyaan yang di lontarkan itu seperti pertanyaan bocah.

"Karna dia cantik, gue nyaman setiap di dekat dia."

"Nyaman? Apa sekarang kakak nyaman?"

"Gue gak nyaman sama orang yang terlalu kepo sama masalah orang." sindir Dante sambil melirik Kayla lewat sudut matanya.

"Emangnya aku kepo ya kak? Aku kan cuman pengen tahu aja."

"Pengen tahu atau pengen tahu banget?"

"Dua-duanya, kak." jawab Gita antusias.

Dante tidak menjawab pertanyaan Gita, fia berdiri dari duduknya dan ketika dia ingin melangkah meninggalkan Gita.

Tiba-tiba Gita melontarkan pertanyaan yang membuat dirinya membeku seketika saat mendengar pertanyaan yang seakan-akan mengingatkan dirinya pada suatu hal.

"Apa kakak pernah berjanji tetapi tidak pernah menepati janji itu?" tanya Gita.

Gita tidak tahu jika pertanyaan yang ia keluarkan, itu adalah bom yang dapat meledakkan otaknya dan mengingat dimana ketika dirinya dan Kayla sepakat untuk menghabiskan waktu bersama hari ini di jam pulang sekolah.

•••

Kayla masih duduk di bangku pinggir panggiran sampai malam menjelang dan hujan sepertinya tidak pernah lelah untuk mengeluarkan air matanya di saat seseorang juga sedang mengeluarkan air matanya.

Orang itu sepertinya tidak akan pernah lelah menunggu, menunggu orang yang sebenarnya tidak ingin di tunggu.

Ini hanya demi Cinta, ia mencintai Dante. Ia akan tetap menghargai Dante sebagai kekasihnya walau Dante tidak pernah menganggap dirinya ada.

Jika dia menganggap dirinya ada, mengapa ia melupakan janji yang bahkan baru ia katakan beberapa menit lalu?

Apa setidak pentingkah dirinya untuk menempati hati Dante? Apakah Dante hanya sekedar obsesi untuk menjadikan dirinya sebagai kekasih?

Apa disini dia sebagai orang yang mencintai tanpa di cintai?

Nasibnya sungguh mengenaskan.

Jika dia yang mengatur takdirnya, maka ia akan memilih Gara yang notabene nya sebagai temannya dari pada mencintai Dante.

Dia tidak tahu sejak kapan dirinya mencintai Dante.

Yang jelas, Cinta datang karena terbiasa.

Terbiasa dengan sifat menggombal-nya, terbiasa dengan sifat romantis-nya, dan terbiasa dengan sifat posesifnya.

Dante yang pintar dalam menyiksa bantin, tapi bodoh dalam menyiksa fisik.

Kayla mengangkat satu tangannya untuk merasakan air hujan, air hujan yang dingin jika menyentuh kulit.

Dirinya berterimakasih kepada hujan yang sudah sedikit membantunya, membantuku untuk menyamarkan air matanya.

My Possessive Couple Where stories live. Discover now