Keping

10.1K 669 54
                                    

Makin banyak vote.  Makin banyak komentar.  Makin cepat update nya..

Dan lagi,  seperti I was Before I met You. Cerita ini penuh ketidakfaedahan.  Harap pembaca bijak,  untuk tidak meniru adegan adegan laknat yang tertulis disini.

Akan bertebaran adegan adegan dewasa. (meskipun saya sudah lupa cara nulis cerita ke gitu gimana. Tapi klo di suruh praktek,  saya jago kok!!! Hahahahah)

Terakhir.

Tolong kasih saran siapa yang pantas menjadi visualisai sebagai Thedore Raymond Cullen.

Terimakasih. Selamat membaca.

******

Berada di bawah kucuran shower,  Re berdiri,  membiarkan tubuh telanjang nya basah.  Netra nya memandang kosong ke arah pintu kaca yang penuh uap.  Tanpa sadar tangan lelaki itu terjulur ke arah pintu kaca.

Nessa.  Re menuliskan nama itu di pintu kaca penuh uap itu. Dia tersenyum miring,  ketika menyadari nama itu lagi lagi Ia tuliskan di sana.  Di tempat dimana,  tanpa Ia hapus pun nama itu akan menghilang seolah Ia tak pernah menuliskan nya disana. 

Lagi dia tertawa.  Kali ini tawa miris ketika Ia tau betul,  kalau dia masih Raymond yang dulu.  Yang berusia 20 tahun.  Raymond remaja,  yang menemukan cinta pertama nya lalu melabuhkan nya di hati wanita itu.

Wanita yang seharusnya tidak Re cintai dan gilai setengah mati.

Untuk beberapa saat Re masih memandangi nama itu.  Sampai akhirnya Uap lain menghapus nama itu,  sampai nama itu benar benar lenyap dari pandangan Re. 

Benar lenyap dari pandangan Re tapi meski waktu sudah berjalan hingga hampir 8 tahun.  Re,  masih belum bisa melupakan nya.

Dan sampai sekarang,  dengan bodoh nya.  Re masih sanggup menghabiskan berjam jam waktu nya hanya untuk kembali mengenang.  Pertemuan itu. Kebersamaan itu.  Ingatan ingatan kecil yang sampai detik ini masih membelitnya.

****

Niat Re awal nya setelah mandi,  dia akan kembali ke ruang kerja nya.  Mengerjakan tumpukan laporan dan dokumen yang sejak tadi belum di sentuh nya.

Tapi Re harus mengelus dada.  Saat di ruang tengah appartemen nya dia mendapatai Ken dan Calvin tengah terkapar di atas bed soffa milik nya.

Kedua nya nampak memejam,  menyeringai, menikmati pesta senyawa kimia kecil kecilan.  Yang tak pernah Re sukai sejak dulu.

"badai serotin kali ini benar benar luar biasa" lirih Ken memuji hormon serotin dalam tubuh nya yang tengah membuncah menciptakan rasa damai dan tenang.  Lelaki bermata minimalis itu menyeringai tak jelas.

"I agree nyet. Ammaging" puji suara tolol lain nya yang terkapar di sebrang tubuh Ken.

Sesaat mata Ken terbuka. Meski dalam pandangan nya yang tengah di tutupi kabut dan keadaan nya yang tengah ngefly, Ken masih mampu mengenali sosok Re yang berdiri di dekat nya.

Ken tebak,  Re tengah mengumpat habis habisan dalam hati nya mendapati dirinya dan Calvin ikut berpesta kecil di appartemen nya.

"Re.  Mau ikut meditasi buat bangunin hormon serotin lo? "

"tuh tinggal telan" dagu Ken mengedik ke arah meja kaca di antara bed soffa hitam itu

"Yoi nyet.  Sini.  Ngefly bareng!! " kata Calvin

"Sorry.  Gua masih sayang sama tubuh gua! "

Re menggeleng pelan.  Lalu  beranjak pergi ke ruang kerja nya. 

PATAH #IWasBeforeIMetYouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang