DIA TAK CINTA KAMU

209K 360 2
                                    

Waktu itu, hati senang.
Waktu itu, hati gembira.
Waktu itu, hati berbunga-bunga.
Waktu itu, dimana menyukainya dalam diam.
Dan waktu itu, dimana hati ini jatuh ke genggamannya.

Bingung, kenapa bisa senang.
Bingung, kenapa bisa gembira.
Bingung, kenapa bisa berbunga-bunga.
Bingung, kenapa bisa menyukainya.
Bingung, kenapa bisa hati beku ini jatuh ke genggamannya.

Suatu hari, lebih tepatnya di sore hari Nabila mencari sahabatnya yaitu Kelvin. Seperti biasa, Kelvin selalu berada di kolam renang. Kelvin sangat suka dengan air tapi Nabila membenci air.

"Kelvin! Sinii...,"

Suara cempreng Nabila memanggil Kelvin yang sementara berenang di kolam. Bisa dikatakan cempreng karena Nabila tidak suka dengan air. Bukan berarti Nabila jarang mandi hanya karena takut air. Tapi lebih kepada Nabila mempunyai phobia dengan kolam renang saja.

Tak lama Kelvin beranjak dari kolam renang dan menuju ke arah Nabila yang memanggilnya.

Nabila mencari tempat duduk dan mereka duduk bersama. Kelvin mengambil handuk untuk menutupi dirinya yang mulai kedinginan.

"Kenapa?"

Kelvin bertanya setelah lama terjadi hening diantara mereka. Bisa dibilang Kelvin adalah tipe cowok yang tidak suka keheningan, sebab itu Kelvin membuka percakapan baru.

Nabila menghembuskan napas gusar, dia bingung hal pertama apa yang harus diceritakan lebih dulu.

Kelvin yang melihat itu mengernyitkan jidatnya kebingungan.

"Tapi, lo jangan ketawain gue ya,"

Bisik Nabila sebelum menceritakan perasaannya yang penuh tanda tanya. Belum juga bercerita, Nabila dibuat jengkel oleh Kelvin dilihat dari senyum tipisnya yang mempunyai maksud tidak nyaman.

"Tuh-kan, belum juga cerita, muka lo kayak apa banget sih!"

Balas Nabila dengan malas, karena dia tahu Kelvin pasti akan menertawakannya.

"Yaudah, apaan?"

Ucap Kelvin dengan nada serius, membuat Nabila menatap Kelvin dengan malas dan sinis. Tapi, kalau dilihat-lihat ekpresi Kelvin sekarang begitu serius.

"Jadi gini. Gue pengen nanya tapi, lo jangan ketawa, ya?"

Ucap Nabila sekali lagi.

"Hm,"

"Janji?"

"Hm,"

"Beneran, ih,"

"Gue tabok lo ya!"

Ucap Kelvin dengan kesal membuat Nabila tertawa dibuat-buat. Tak lama terjadi keheningan.

"Jadi, pertanyaan gue ... Lo suka gak sama gue?"

Pertanyaan Nabila yang polos membuat Kelvin menelan ludah dengan kesusahan. Pasalnya, kenapa bisa Nabila bertanya seperti itu? Sedangkan yang tahu perasaanya saja hanya Kelvin sendiri.

Bahkan tatapan Nabila yang intens membuat Kelvin kesusahan untuk menjawab pertanyaan dari Nabila.

"Haa?"

Ucap Kelvin yang antara bingung atau malu dengan lontarannya yang bukan jawaban dari pertanyaan Nabila.

"Elah, selow aja. Bukan itu kok pertanyaan gue. Hehehe,"

Gurau Nabila sambil terkekeh. Pasalnya, sedaritadi Kelvin terlihat begitu serius. Dan mungkin membuat anak orang terbawa perasaan sedikit tidak apa-apa.

"Jadi, gue mau tanya. Cinta itu kayak apa sih?"

Pertanyaan Nabila yang polos atau di buat polos itu membuat Kelvin bingung dan bertanya-tanya.

ONE SHOOT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang