ENAM

2.6K 129 4
                                    

Kau dan Dia yang saling berdoa agar bisa dipersatukan menjadi jodoh dunia akhirat.

Dan aku disini, diam terpaku menyadari bahwa aku adalah penonton kebahagiaanmu saja.

Dan apabila titik tertinggi seseorang dalam mencintai adalah melepaskan.

Lalu harus apakah aku kepadamu?

Melepaskan hal yang belum ku genggam sama sekali merupakan hal yang menyakitkan.

Rongga dadaku terasa sesak kala aku mengingat kau dalam tahap menunggu dia.

Aku hampir lupa cara tuk bernafas kala kau dan dia kulihat-lihat begitu serasi.

Aku hanyalah upik abu yang memimpikan seorang pangeran yang berpaling dari sang cinderella.

Aku tak menyalahkan perasaanku padamu.

Karena perlu kau tau, meski rasa sakitku terasa menyesakkan hingga aku lupa cara tuk bernafas, aku tetap merasa bahagia karena aku tak salah menilai bahwa kau memang baik.

Kau memang pantas bersanding dengannya.

Kalian begitu pas dan serasi.

Akan tetapi, munafik bila aku bilang aku tak cemburu dalam mengatakan hal ini.

Sungguh, hatiku saat ini retak layaknya serpihan kaca yang telah terlempar dari ketinggian.

Tak berbentuk.

Susah tuk dijadikan satu lagi.

Bahkan mungkin segala perasaanku telah kuberikan untukmu hingga aku kehilangan selera tuk mencintai siapa-siapa lagi selain dirimu.

Untukmu (Complete) ✔Where stories live. Discover now