001

744 44 6
                                    

Terlihat seorang gadis yang sedang berjalan menuju ke rumahnya, namanya Eva. Ia seorang gadis yang sangat suka belajar tentang mitologi. Sejak kecil ia tidak mengetahui siapa orang tua aslinya. Ia tinggal di panti asuhan hingga suatu hari datang dua pasangan yang ingin mengadopsi anak dan di antara semua anak-anak tersebut, mereka memilih Eva. Eva sangat menyayangi orang tua angkatnya. Keluarga tersebut hidup dengan bahagia, hingga suatu hari Eva mengalami kecelakaan yang parah.

" Ayah, Ibu, aku pergi dulu ya" pamit Eva kepada orang tuanya

" Iya , hati-hati di jalan ya, nanti kalau sudah sampai di tempat kemah tolong beri tau ibu ya " ucap Ibunya Eva

" Bu kita kemahnya di hutan, jadi tidak mungkin ada signal" ucap Eva

" Eva, kemarin katanya kemah di sekolah, lalu sekarang mengapa pindah ke hutan tempat kemahnya??" ujar Ayahnya Eva sambil kebingungan

" Iya itu kemarin Ayah, soalnya kepala sekolah mengira kalau harga untuk berkemah di hutan itu mahal, sekalinya tidak jadi kepala sekolah memutuskan untuk berkemah di hutan" ujar Eva

***

Eva POV

Kepalaku terasa sakit sekali. Aku lalu membuka mataku dan melihat sekelilingku. Lalu aku mencoba-coba mengingat kembali apa yang terjadi padaku. Namun aku tidak dapat mengingatnya. Di mana kah aku sekarang ini?? Semuanya gelap sekali, dan tidak ada tanda-tanda kehidupan di sini. 'Am i dead??'
" Tidak kau belum meninggal" ucap seseorang

" Siapa engkau?? " tanyaku

" Namaku Hela, dewi kematian " ujarnya

" Lalu?? Bukankah itu artinya aku sudah tiada?? Dan mengapa aku tidak bisa mengingat apapun?? Apakah ingatanku ilang??" tanyaku

" Tidak, sekarang engkau ada di alam bawah sadar. Kamu sedang dalam keadaan yang sangat kritis atau yang biasanya orang-orang Midgard menyebutnya dengan kata koma dan masalah hilangnya ingatanmu itu maaf tidak mengetahuinya, maafkan aku " kata Hela

" Okay... Berarti aku masih bisa hidup kan ya " ujarku

" Tidak juga, kemungkinan besar engkau akan meninggal" ucapnya dengan santai

" APA??!! " teriakku, setelah mendengar ucapannya

" Tapi aku bisa membantumu " ujarnya

" Ok bagaimana caranya?? " tanyaku

" Engkau akan ku beri misi, yaitu engkau akan mencari 5 dewi" ujarnya

" Ok ini sangat tidak masuk akal, aku harus mencari 5 dewi di mana? Apakah mereka juga masih ada?" tanyaku, karena memang tidak masuk akal aku harus mencari 5 dewi yang aku sama sekali tidak tau gimana cara mencarinya, aku pun tidak tau kalau mereka masih hidup atau tidak, ya kan ini kita hidup di jaman apa? dan di tambah lagi aku harus mencarinya dengan cara apa?? Tubuhku masi dalam keadaan koma dan sekarang aku berada di alam bawah sadarku.

" Aku akan memberimu bantuan" ujarnya lalu membisikkan sebuah mantra, aku melihat serbuk-serbuk hijau di udara dan seketika aku merasa lelah, lalu aku menutup mataku.

•••

" Ughh...dimana aku??" tanyaku setelah aku bangun. Aku melihat ke sekelilingku, dan aku berpikir bahwa sekarang aku sedang berada di suatu istana sepertinya, tiba-tiba pintu kamar terbuka.

" Oh kamu sudah bangun ternyata" ujar pria tersebut, pria itu memakai kacamata dan jubah berwarna merah, rambutnya berwarna silver. Aku menatapnya sambil kebingungan.

" Oh maafkan aku, aku tidak sopan. Ijinkan aku memperkenalkan diriku, namaku RM, dan aku adalah seorang penyihir" ujarnya

" Engkau penyihir??" tanyaku kebingungan. 'Bukankah tadi Hela bilang ia akan memberiku bantuan?? Mengapa aku berada di sebuh istana? '

" Istana ini adalah tempat tinggalku, dan aku akan membantumu dalam misimu itu, yang di berikan oleh Hela" ucapnya

Setelah aku mendengar ucapannya aku pun terkejut karena ia bisa membaca pikiranku

" K-kamu bisa baca pikiran??" tanyaku

" Iya, aku penyihir tapi aku punya kekuatan sendiri bukan kayak penyihir lain" ujarnya

" Lalu apa kekuatanmu??" tanyaku

" Aku bisa membaca pikiran, aku pintar di bandingkan penyihir yang lain, aku bisa membuat senjata dengan sihirku" ujarnya

Lumayan keren juga kekuatannya. Tapi sekarang aku berada di mana.

" Aku mau nanya, ini di mana ya??" tanyaku

" Kita berada di istana ku dan saudara-saudaraku" ucapnya

" Iya aku tau kita di istana, maksudku kita masi di bumi kah atau bukan??" tanyaku

" Oh maaf, kita sedang berada di Asgard" ujarnya

" Asgard?? Bukannya itu mitos?? Ya kali ada 2 kerajaan di Asgard" ucapku lalu tertawa, lalu aku berhenti setelah melihat wajahnya yang serius 'Tampan'

" Terima kasih, aku tau aku sangat tampan, tapi ini serius. Sekarang kita sedang berada di Asgard, kalau engkau tidak percaya silahkan liat sendiri" ucapnya sambil menunjuk ke arah balkoni

Aku menatapnya sambil kebingungan, lalu aku pun pergi ke balkoni dan melihat bahwa ada banyak sekali bangunan yang terbuat dari emas. Tempat ini memang Asgard, dia tidak bohong. Tapi mengapa aku berada di Asgard??

" Percaya kan sekarang sama aku" ujarnya

" Iya aku percaya" ucapku

" Tapi mengapa kita berada di Asgard??" tanyaku

" Lebih tepatnya bukan kita tapi kamu, Hela menempatkanmu di sini karena kita akan menemui seorang dewi" ujarnya lalu melangkah balik untuk masuk ke dalam kamar

" Aku tidak menyangka kalau misi ini sangat mudah" ujarku

" Ooh percaya padaku, biasa misi-misi memang di awal sangat mudah, namun akhirannya pasti sangat susah" ucapnya

" Namun mengapa Asgard adalah tempat pertama??" tanyaku kebingungan

" Karena Asgard adalah tempat yang sangat mudah untuk menuju ke tempat manapun yang engkau mau" ujarnya

" Aku kurang mengerti, maksudnya kemana??" tanyaku

" Seperti Vanaheim, Alfheim, Jotunheim, Nidavellir, Hel, Midgard dan ada dua tempat lagi tapi aku tidak akan mau menyebutkannya karena sekarang kamu pasti kebingungan" ujarnya ketika melihat ekspresi wajahku yang keliatan bingung.

" Midgard itu Bumi kan??" ucapku karena tadi Hela ada ngomong Midgard itu Bumi

" Iya" ucapnya

" Kita sebaiknya jangan terlalu banyak bicara sekarang, sebaiknya sekarang kamu pergi mandi dulu dan aku sudah menyiapkanmu pakaian, kamu bisa mengambilnya di lemari yang dekat kamar mandi" ucapnya

" Emangnya kita mau kemana??" tanyaku

" Kita akan pergi menemui dewi di Asgard dan dia juga seorang putri dan itu berarti kita akan ke istananya" ujarnya

" Oh dewi apakah dia??" tanyaku, karena aku sudah tidak sabar untuk menemuinya, sambil berjalan menuju kamar mandi.

" Dewi Petir, Victory" ucapnya

мутнσℓσgу Where stories live. Discover now