7

4.1K 422 85
                                    

Author's POV

Di depan sebuah halaman rumah besar, Lily, seorang perempuan berumur sekitar 40 tahun datang sore ini untuk mengajari Sehun semua pelajaran.

Ia bertubuh tinggi besar dengan wajah yang terlihat sangar. Perempuan itu mematikan mesin dan  turun dari motor Mio warna biru miliknya dan mengecek ulang alamat yang tertulis.

Setelah memastikan bahwa dirinya turun di rumah yang benar, ia memencet bel sekali dua kali, tetapi tetap masih belum ada jawaban. Dia terus menunggu sekitar lima menit, sambil meredam emosi. Lama kelamaan ia semakin tidak sabaran dan mendengus kesal.

"Ini jadi les apa nggak sih, kok kayak nggak niat aja!"

Ia lalu memencet bel terus menerus hingga seorang satpam bertubuh besar menghampirinya.

"Bukain Pak!"

"Loh? Anda ini siapa? Pencet bel kok terus-terusan, kayak nggak pernah ketemu bel aja." satpam itu mendengus kesal.

"Eh! Denger ya, Pak! Saya sudah berdiri hampir satu jam di sini. Saya sudah ngebel tapi gak ada yang buka!"

"Makanya sabar Bu kalo jadi orang." kata satpam itu dengan nada yang lebih lembut.

"Ck! Sudah-sudah, buka pagarnya!"

"Lha Ibu ini siapa, kok main nyuruh buka?"

"Saya tutornya anak pemilik rumah ini, kalo gak salah Sehun namanya!"

"Iya iya... Habis Ibu tidak bilang dari tadi, ya mana saya tau..."

"Ya Tuhan! Kan dari tadi saya sudah bilang! Susah ya ngomong sama kamu!" Lily semakin gemas dengan satpam rumah itu.

Lily berjalan dengan bokongnya yang bergerak kesana kemari menuju pintu utama dan mengetuk pintu berwarna coklat kayu alami itu.

"Permisi..." Lily semakin mengeraskan suaranya, tetapi tetap saja tidak ada yang mendengarnya.

Sementara, di ruang tengah, Bu Mar, -kepala asisten rumah tangga- tengah berjalan ke kamar Sehun, hendak membangunkannya karena jam tersebut sudah masuk jam untuk les. Perempuan renta itu berdiri di depan pintu kamar Sehun,

"Nak Sehun! Bangun! Les! Gurunya sudah mau datang ini! Nak Sehun!" ia berharap suaranya itu bisa terdengar oleh Sehun yang biasanya sedang tidur jam sekarang ini. Bu Mar terus berteriak sehingga ia tidak mendengar ketukan pintu yang tidak lain adalah guru les private Sehun, Bu Lily.

Sehun menggeliat kecil hingga handphonenya terjatuh, barulah ia mendengar samar-samar suara Bu Mar dari luar pintu.

"Naaaak! Banguuun! Leees!"

Sehun mendecak dan membuka pintu kamarnya.

"Apaan sih Bu... Berisik tau ga..."

"Kamu harus les lho..."

"Males ah! Udah gurunya suruh pulang lagi aja." Sehun memalingkan wajahnya dan hendak menutup pintu untuk melanjutkan tidurnya, tetapi Bu Mar menahan pintu tersebut dengan tangannya.

"Nak Sehun!"

"Apa lagi Ibuuu... Ya Tuhaaan!"

Suara ketukan di pintu utama disertai suara cempreng Bu Lily terdengar oleh Bu Mar, akhirnya ia menyuruh salah satu anak buahnya untuk membuka pintu.

"Tuh gurunya udah datang, ayo cepetan!"

"Ck, udaaah Bu Mar aja yang les, biar tambah pinter! Ganggu orang tidur aja sih, Bu."

"Sudah-sudah cepat mandi sekarang!" Sehun akhirnya berjalan gontai menuju kamar mandi dan menjalankan amanat dari Bu Mar. Selepas mandi, ia menuju lemarinya dan memilih kaos berwarna hitam dipadukan dengan celana panjang hitam.

[1] Tutor ; OSH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang