Special Chapter (1)

1.8K 122 2
                                    

Hi there, gue Hera.

Jadi, hari ini gue yang akan ngambil alih cerita ini karena author lagi banyak kerjaan dan belajar mati-matian buat USBN sama UNBK bulan ini.

Kasian dia :")

Di sini, gue mau cerita ke kalian bagaimana gue ngerayain natal dan tahun baru bersama seorang Oh Sehun yang manjanya keterlaluan.

Waktu tanggal 24 Desember itu...

"Halo?"

"Yang..."

"Kamu baru bangun jam 12 siang?"

"Kamunya ke sini, aku gak ada temen."

"Iya nanti aku ke sana."

"Aku maunya sekaraaang..."

"Iyaaa, aku berangkat, dah." gue nutup sambungannya dan langsung ke kamar buat ngambil tas sama dompet dan turun lagi, "Mau kemana, Dek?"

"Ke tempatnya Sehun. Kenapa?"

"Kalo pulangnya malem ntar gue sekalian titip sekoteng di deket rumahnya." Abang ngomong sambil masih nonton dramanya di handphone.

" Abang ngomong sambil masih nonton dramanya di handphone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, gue berangkat dulu ya, Bang."

Waktu gue udah mau keluar dari pintu, Abang neriakin nama gue keras dan gue langsung nengok ke dia saking kagetnya, "Apaan?!"

"Peluk dulu." katanya sambil ngerentangin tangan. Kirain apa ternyata minta peluk.

Bodo amat, Bang.

***

Gue mencet password apartemennya Sehun dan masuk ke dalem dengan mudahnya. Setau gue, yang boleh masuk istananya cuma beberapa orang, termasuk gue. Bahkan sepupunya aja harus telpon dulu kalo mau masuk. 

Gak sekalian nyewa satpam di depan pintu, Hun?

"Hun?" setelah beberapa detik masih nggak ada jawaban dari orang yang gue panggil.

"Sehoon..." nada gue kayak mau manggil temen buat maen dah.

"Sayangnya Hera..." 

"Aku di kamar." cih, kalo gini aja baru denger. Setelah denger suaranya gue langsung jalan ke depan pintu coklat yang gak lain adalah kamarnya Sehun.

CEKLEK

"Hun?" dia munggungin gue dengan selimut item ngelingkar di tubuhnya. Napasnya teratur tapi rambutnya cukup basah karena keringet padahal waktu gue masuk pun ruangan dia udah dinginnya minta ampun.

Gue jalan dan duduk di sisi kasurnya setelah naruh tas kecil gue di nakas. Gue gak berani ngebalikin tubuhnya karena gue takut.

[1] Tutor ; OSH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang