5

12.2K 1K 88
                                    

Mingyu kini terduduk gelisah di kamar Wonwoo. Kamarnya sangat besar. Bahkan ini seperti ruangan apartemen nya. Mingyu masih berpura-pura menyibukan diri dengan buku-buku yang ada di meja depannya. Berusaha mengalihkan perhatiannya dari Wonwoo yang tiba-tiba tidur di kasur empuk itu dengan arah memunggungi Mingyu. Well jarak mereka cukup jauh, karena Wonwoo berada di kasur, dan Mingyu ada di sofa kamar Wonwoo.

"Kenapa aku jadi melihat pantatnya. Sial!" batin Mingyu.

"Ekhemm─" dehemam Mingyu yang cukup menggema, mampu membuat Jeon Wonwoo terbangun.

"Maaf aku lupa kalau ada kau di dalam ruangan ini Tuan" Wonwoo terbangun dan langsung berjalan menuju ke arah sofa. Wonwoo mendudukan dirinya di sofa sebrang. Dengan wajah yang masih mengantuk, Wonwoo menatap datar ke arah wajah Mingyu.

"Jadi kita mulai dari mana?" ucap Wonwoo.

"Fokus Kim!"

"Baiklah. Apa yang kau tidak bisa? Maksudku di setiap pelajaran yang dosen-dosen berikan, apa yang tidak kau bisa?"

"Sebenarnya aku orang yang cukup pandai. Hanya saja berpura-pura bodoh agar bisa pindah fakultas. Tapi sial! Aku semakin terjebak di fakultas menjijikan ini" balas Wonwoo dengan air muka yang kesal. Mingyu tidak menemukan kebohongan dari mata rubah itu.

"Baiklah. Kau jujur sekali. Jadi, untuk apa aku disini? Aku tidak ingin memakan gaji buta dari Prof. Jeon"

"Bagaimana kalau kau menjadi bahan praktek ku?" Mingyu membelalakan kedua matanya tidak percaya.

"A─apa? Ba─bahan praktek?!"

Wonwoo menatap malas dengan reaksi yang Mingyu berikan atas permintaan gilanya tadi.

Wonwoo beranjak dari sofa nya dan berjalan pelan ke arah Mingyu.

Mingyu menatap gelisah dan sesekali meneguk ludahnya kasar. Mingyu yang awalnya lurus ini tiba-tiba mendadak belok saat melihat Wonwoo yang seperti ini.

Rambut coklat yang berantakan, bibir penuh berwarna merah jambu, pantat sintal yang menggoda, dan paha mulus yang kini terlihat semakin mendekat.

"A─apa yang kau lakukan?!" Mingyu begitu terkejut saat mengetahui ternyata Wonwoo kini duduk di atas paha besarnya itu.

"Sial!"

"Kenapa? Kau malu? Ayolah Pak Kim, kau kan guru private ku disini. Tidak perlu malu, bukankah itu tugas guru private, hmm?"

"Kenapa pantatnya pas sekali di paha ini, sial, sial, sial!"

Kim Mingyu terus saja mengumpat dalam hati, dan tidak menyadari bahwa Wonwoo kini tengah menatapnya dengan intens, dengan jarak yang sangat dekat, bahkan sekali gerakan saja, hidung mereka akan bertabrakan.

"Diam mu, aku anggap sebagai jawaban kalau kau mau jadi bahan praktek ku" Wonwoo dengan tiba-tiba mengecup bibir penuh milik Mingyu, lalu segera beranjak dan mengambil bukunya di rak buku samping kasurnya.

Mingyu terdiam, baru pertama kali ini ia terjebak dalam suasana aneh ini. Dihadapkan dengan pria agresif dan sedikit mesum.

"Pak Kim, kemarilah. Aku mendapat tugas dari Dosen Jang. Kau harus membantu" teriakan itu membuyarkan lamunan Mingyu. Dengan langkah ragu, Mingyu berjalan ke arah kasur Wonwoo dan mendudukan pantatnya di kasur empuk itu.

"Aku tidak tahu kenapa Dosen Jang sangat mesum, tapi aku mendapat tugas untuk melakukan penelitian tentang alat kelamin laki-laki. Aku tahu, Dosen Jang pasti mengerjaiku, karena beliau tahu aku adalah salah satu dari sekian juta orang yang suka dengan penis. Tapi aku harap Pak Kim mau membantu" Mingyu lagi-lagi hanya bisa membelalakan matanya.

[✔] Private | MinwonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora